Seorang laki-laki datang berseragam rapi. Ia membawa satu bucket bunga di tangannya.
"Gimana Han? Gue keliatan ganteng nggak hari ini?"
Hening.
Tidak ada jawaban.
Laki-laki itu kemudian tertawa hambar.
"Udah lama ya gue nggak dateng ke sini? Lo baik-baik aja?"
Segaris senyuman menghiasi wajahnya.
"Hana... Jung Hana."
"Nama yang bagus. Tapi kayanya gue jarang banget manggil lo gitu"
Dia tertawa.
"Kabar keluarga lo baik-baik aja, dreamies juga baik-baik aja, kalau gue—"
Bunga yang berada di tangannya itu semakin erat ia genggam hingga buku-buku jarinya memutih.
"—gue juga mungkin... baik-baik aja."
Satu tetes air mata berhasil lolos dari pelupuk matanya. Dengan cepat ia menghapusnya.
"Ah iya, lo dapet salam dari temen-temen. Haechan bilang, dia kangen sama sifat childish lo. Jeno bilang, dia kangen liat gambaran lo. Renjun bilang, dia kangen teriak-teriak sama lo. Mark bilang, dia kangen sama kebaikan lo. Chenle bilang, dia kangen liat lo main biola sama dia yang main piano. Jisung bilang, dia kangen makan sandwich buatan lo"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Na Jaemin
-----
Author's Note :
Hai-hai! Selamat datang di short story ini! 💚 (padahal blm tentu banyak yg baca juga sih heheheh)
Cerita ini bakal menjelaskan judulnya. Agak sedih gitu sih.
Ah iya, aku terinspirasi dari webtoon yang judulnya "Terlambat Jatuh Cinta" karya xzbonbon author-nim. Karena itu webtoon favorit aku dulu (sampai sekarang).
Tapi, aku jamin alur ceritanya beda dari webtoon ver kok. Jadi, ikutin terus aja alur cerita ini.
Oh iya! Cerita ini dulu pernah aku publish di 2020 sekitar bulan Mei. Karena sekarang aku kangen sama cerita ini, jadi aku republish deh! Semoga kalian suka yaa!
