Happy Reading
Jaemin terbangun dari tidurnya gara-gara suara panggilan telepon.
"Halo?"
"..."
"Iya, saya segera ke sana."
Setelah mengumpulkan nyawa, Jaemin segera mandi dan berganti pakaian.
"Semoga baik-baik aja." gumam Jaemin.
Jaemin melangkahkan kaki menuju halte terdekat. Tak lupa, di jalan tadi dia mampir ke toko bunga terlebih dahulu. Jaemin membeli satu bucket bunga lilac.
Sepanjang perjalanan, Jaemin berusaha berpikir positif dan meramalkan kata-kata yang sama. "Semoga baik-baik aja."
Jaemin turun dari bus dengan perasaan was-was. Namun, dia tetap memberanikan diri memasuki sebuah gedung.
"Jaemin?"
"Oh, siang kak Irene."
Perempuan yang dipanggil kak Irene oleh Jaemin itu tersenyum manis.
"Mau jenguk ya?" tanya Irene.
"Iya kak."
"Tadi beliau sempat marah-marah dan membanting barang-barang yang ada. Kami tadi memberinya suntikan penenang. Mungkin beliau sedang tidur." kata Irene.
"Iya, makasih ya kak."
"Kalau gitu saya duluan ya Jaemin." Jaemin membungkuk sopan padanya, kemudian Irene berlalu dari hadapan Jaemin.
Jaemin terdiam di depan sebuah pintu.
Dia menggenggam erat bucket bunga di tangannya. Menarik nafas sebanyak-banyaknya dan menghembuskannya perlahan. Kemudian dia membuka pintu.
Jaemin meletakkan bucket bunga di nakas lalu duduk di kursi yang berada di samping kasur pasien.
"Kakek, Jaemin dateng." kata Jaemin sambil menggenggam erat tangan seorang pria lanjut usia yang dipanggil kakek oleh Jaemin itu.
Tidak lama kemudian, ada sedikit pergerakan dari pria itu. Perlahan-lahan dia membuka matanya.
"Siapa?" tanya pria itu.
"Jaemin, Kek."
"Jaemin siapa?" tanyanya lagi. Kali ini dia melihat Jaemin dari atas sampai bawah.
Jaemin tersenyum manis, "Aku Jaemin, cucu kakek."
Ada perubahan raut wajah yang drastis dari pria lanjut usia itu. Sosok yang dipanggil kakek oleh Jaemin itu melepaskan tangan Jaemin dan menghempaskannya secara kasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terlambat Jatuh Cinta ; Na Jaemin
Fanfiction❝Kenapa baru sekarang gue sadar kalau gue beneran jatuh cinta sama lo?❞ republish ©sprngtwlght, 2021