Happy reading :)
__________
"Berlindung dibalik topeng kebaikan? Wajah busuk mu itu pasti akan mengeluarkan bau nya. Seperti kata pepatah."
****
Apa salah dan dosaku sayang...
Cinta suciku kau buang buang...
Lihat jurus yang 'kan ku berikan...
Jaran goyang...
Jaran goyang...
Hari ini adalah hari pertama Neyla bersekolah di SMA Garuda sebagai murid pindahan, dan saat ini sudah memasuki jam istirahat, kedatangan Neyla di kantin disambut dengan suara sumbang dari sekelompok cowok yang duduk dipojok kiri kantin.
Sayang janganlah kau waton serem...
Hubungan kita semula adem...
Tapi sekarang kecut bagaikan asem...
Semar mesem...
Semar mesem...
Pandangan Neyla tertuju pada sumber keributan itu, dia meneliti pakaian yang dikenakan manusia-manusia kurang kerjaan itu.
Pertama, Neyla menatap dua cowok yang sedang memukul-mukul meja kantin layaknya kendang. Penampilan keduanya masih dibatas wajar, hanya minus atribut yang tidak lengkap.
"Itu Reno, dan yang itu Devan" Neyla sedikit tersentak kaget saat tiba-tiba Disa -teman sebangkunya di kelas- angkat bicara tepat disamping telinganya, sambil menunjuk dua orang yang diperhatikan Neyla tadi. Neyla ber'oh' ria menanggapi.
Lalu, Neyla menatap dua cowok lainnya yang sedang menyanyi, ralat, bukan bernyanyi tapi berteriak tidak jelas, tampak kemeja sekolah kedua orang itu mereka dikeluarkan.
"Itu Alvin, dan yang jelek itu Jordan," tutur Disa menunjuk dua orang yang disebutkannya tadi. Neyla mengernyit heran ketika Disa menyebut Jordan jelek, pasalnya fisik Jordan itu layak dikatakan tampan.
Neyla menatap satu cowok terakhir yang penampilannya paling terlihat urakan dibandingkan ke-empat cowok lainnya. Dasi diikat dikepala, baju dikeluarkan dan tidak dikancingkan semuanya sehingga terlihat kaus hitam sebagai dalamannya.
Cowok itu terlihat sedang bergoyang dan berjoged ambyar, dengan posisi kaki kanan diatas meja, dan kaki kiri dikursi kantin, dia menggoyangkan pinggul dan pantatnya ke kanan dan ke kiri.
Gila.
"Nah yang satu itu namanya Galen. Walaupun keliatannya urakan, tapi soal pelajaran, dia yang paling bisa diandalkan."
"Dia cakep banget 'kan?" ujar Disa menaik turunkan kedua alisnya, tampak menggoda.
"Iya 'kan, ya 'kan?"
Neyla mengendikkan bahu tak acuh.
"Udahlah, ayo beli makan, lapar banget gue" ajak Neyla, malas menanggapi topik pembicaraan tak penting tadi, Disa yang peka, segera mengudahi pembicaraannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's We Play [Hiatus]
Tajemnica / Thriller"Bermula dari rasa penasaran itu, membawa gue ketitik paling gue sesali seumur hidup. Yaitu mengenal lo." - Neyla Azwa Mikaila "Lo yang mulai. Gue udah berbaik hati menawarkan sebuah kesepakatan supaya lo tetap aman." - Gale...