Sudah waktunya aku masuk TK. Kata eomma, walaupun belum masuk usia sekolah, aku harus masuk ke lembaga prasekolah. Eommaku ingin aku mendapat pendidikan yang lebih dini dan juga sebagai sarana aku menyesuaikan diri disini.
Sebelum aku masuk TK, eomma mengajarkanku bahasa Inggris untuk memudahkanku berkomunikasi di lingkungan baru.
Aku masuk ke ruang kelas. Ketika aku memperkenalkan diri, aku menggunakan bahasa Inggris karena masih belum mengerti bahasa Indonesia.
"Good morning, my friends! My name is Jang Hansol. You can call me Hansol. I'm five years old. I'm from Daegu, South Korea. Nice to meet you!"
"OK, Hansol! You can sit beside Dion.", Ibu Guru itu mempersilakan aku duduk disebelah anak laki-laki yang jangkung dan bermata sipit.
"Hello, Hansol! Let me introduce myself, my name is Dionisius Manurung. You can call me Dion. Nice to meet you, Hansol!", anak yang bernama Dion itu memperkenalkan diri sambil menyodorkan tangannya.
"Nice to meet you too, Dion.", aku membalas jabatan tangannya dengan gemetaran.
"Mmmm, may I accompany you in this kindergarten? I will teach you everything about this place slowly, because you must take some time to learn.", tawar Dion. Tampaknya ia ingin menjadi sahabatku.
"Sure.", jawabku singkat. Maklum aku masih agak canggung jika harus berkomunikasi dengan orang baru di lingkungan baru.
"OK, start from now I will be your friend.", kata Dion antusias. Um, sudah kuduga!
Dion tampak dewasa untuk anak seusiaku. Ia juga anak yang sangat ramah dan menerima semua orang yang ada disekitarnya. Sepertinya Tuhan tidak salah menempatkanku disini dan mengirimkan teman seperti Dion.
KAMU SEDANG MEMBACA
Korea Reomit: Fate in Malang
FanfictionAku Jang Hansol. Kalian pasti mengenalku sebagai "orang Korea yang medok". Namun, ada perjalanan panjang yang mencetakku untuk menjadi medok. Bagaimana ceritaku? Baca saja di Korea Reomit: Fate in Malang, novel yang terinspirasi dari kisah hidupku...