Rejected

37 1 0
                                    

            Eomma bercerita kepadaku. Keluarga kami pernah bergabung di komunitas warga negara Korea yang tinggal di Malang. Seluruh keluarga dalam komunitas Korea menyekolahkan anak-anak mereka di sekolah internasional. Alasannya supaya mereka menguasai bahasa asing. Namun tidak bagi keluargaku. Keluargaku memilih menyekolahkan aku dan noona-noonaku di sekolah swasta karena biaya lebih terjangkau. Memang, ekonomi keluargaku tidak sebagus mereka.

Karena pilihan keluargaku, kami sering digosipkan oleh anggota komunitas Korea. Katanya kemampuan bahasa Inggris kami sangat tidak kompeten. Tak tanggung-tanggung, mereka juga menyindirku yang belajar bahasa Jawa. Mereka bilang aku kampungan karena belajar bahasa Jawa.

Mendengar itu, mukaku rasanya terbakar. Sombong sekali mereka berkata begitu! Jika menurut mereka bahasa Inggris lebih penting daripada bahasa Indonesia atau Jawa, untuk apa mereka tinggal dan menyekolahkan anak-anak mereka di Indonesia? Ini Malang bukan California!

Mereka berkata begitu karena tidak tahu tujuan kami. Kami belajar bahasa daerah supaya kami bisa menyesuaikan diri. Kami pasti lebih mengerti keadaan dan kebudayaan Malang secara mendalam. Kami pun akan terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan atau orang-orang curang karena kami telah memahami bahasa mereka.

Tapi sudahlah! Aku memilih untuk bodo amat dengan omongan mereka. Lagipula teman-temanku di Malang orangnya baik-baik. Aku pun bangga bisa berteman dengan mereka. Aku yakin, mereka pasti akan rugi karena tidak tahu Malang dengan intens.

Korea Reomit: Fate in MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang