Epilog

35 0 0
                                    

Hello, guys! Welcome back to Korea Reomit bersama orang Korea yang medokkk!!!

*Yoboseyo, bolo-bolo! Aku Jang Hansol! Aku sudah menjadi sarjana Manajemen Bisnis dan tinggal kembali di Korea Selatan. Kalian tahu apa yang tadi aku katakan? Yap, itu adalah intro dari kanal YouTube milikku, Korea Reomit. Korea Reomit berasal dari "Korea Timoer". Aku membalik kata Timoer supaya lebih enak didengar dan juga sesuai dengan kebiasaan orang Malang yang suka membalik kata. Dan aku memanggil kalian bolo-bolo karena aku menganggap kalian seperti temanku sendiri. Tak ada jarak diantara kita. Untuk tema kanal YouTube-ku adalah isu-isu di Korea Selatan, pengalamanku sehari-hari, namun kubawakan dengan logat Jawa yang medok karena itu adalah ciri khasku yang sudah mendarah daging. Terkadang aku membawakan cerita tentang kehidupanku selama di Indonesia atau hal-hal menarik dari Indonesia.

Ternyata ada hikmahnya juga aku tinggal di Malang selama belasan tahun dan dikucilkan oleh orang-orang Korea yang tinggal disana. Aku jadi lebih adaptif dan berani untuk menjadi berbeda. Toh, orang-orang Malang banyak yang baik. Dan aku tidak menyesal berteman dengan orang Malang. Justru aku bersyukur sekali, Tuhan memberikan kesempatan itu hanya kepadaku.

Aku tinggal sendiri di Seoul sekarang, terpisah dari orangtua dan kedua noonaku. Jang Sang-Ah noona tinggal di Jakarta bersama suaminya. Noona keduaku tinggal di Seoul bersama suami dan keponakan kecilku, namun di tempat yang berbeda. Orangtuaku tinggal di Daejeon. Aku terlatih hidup mandiri sejak kuliah di Singapura, oleh karena itu aku tak ragu untuk memutuskan tinggal sendiri.

Ngomong-ngomong soal kuliah di Singapura, ternyata takdir berkata lain. Aku tidak diterima di kampus-kampus Korea. Aku harus menunda kuliah selama satu tahun alias gap year sambil bekerja di stasiun TV Korea yang buka cabang di Jakarta. Takdir memilihku untuk melanjutkan pendidikan di Singapura. Dari penolakan-penolakan di kampus-kampus Korea, aku menjadi lebih tangguh.

Aku baru saja rekaman video baruku untuk kanal YouTube-ku. Setelah selesai rekaman, aku video call dengan Dion yang masih tinggal di Malang. Oh iya, setelah ia lulus menjadi sarjana Sistem Informasi, ia bergabung di jajaran kru Korea Reomit.

"Yoboseyo, Dion!"

"Yoboseyo, Hansol!"

"Yoopo kabare ndek Malang? Malang akeh berubah ta, Yon?"

"Yo Malang saiki dadi luwih menarik lan modern. Gak koyok biyen pas awake dewe jek sekolah."

"Puji Tuhan, lah! Hehehe! Eh Yon, ojok lali ngkok ngrewangi aku ngedit video, yo! Iki aku sektas nggae video anyar."

"Oyi sam! Eh yoopo omah anyarmu? Awakmu kerasan tah ndek kono?"

"Yo aku kerasan banget tah! Aku suwun banget gae awakmu seng wes ngekek-i ide ngehias omahku iki. Opomaneh karo bolo-bolo, makane omahku dadi koyok ndek café."

"Suwun pisan, Sol. Kapan-kapan video call maneh yo!"

"Oyisam!"

Video call kami selesai. Aku ingin pergi ke pusat kebugaran untuk melatih otot-ototku yang terasa kaku. Aku juga ingin ke Starbucks untuk membeli Americano kesukaanku. Jadi *ddo mannayo!

Setelah nge-gym di pusat kebugaran dan mendapatkan secangkir Americano, aku langsung pulang. Saat di jalan pulang, tanpa sengaja aku menabrak wanita berambut panjang yang membawa kereta bayi. Americano-ku terpercik ke rambut wanita itu.

"Sorry, Sir! I really don't know!", wanita itu meminta maaf kepadaku. Aku seperti mengenal suara wanita itu.

"It's OK.", jawabku.

Wanita itu mengibaskan rambutnya. Aku sangat terkejut. Itu adalah Anita, cinta pertamaku saat masih sekolah. Wajahnya tak banyak berubah, hanya saja poninya menghilang.

"Kamu Hansol?", tanyanya.

"Iya ini aku, Hansol. Kamu pasti Anita, alumni SMPK Santa Maria Malang?", tanyaku balik.

"Kamu benar! Wah, kamu sudah kembali ke Korea ya?", tanya Anita.

"Iyanih. Oiya, dalam rangka apa kamu ke Korea?", tanyaku balik.

"Kami sedang berlibur merayakan kelahiran putra kami, Andika. Dan kenalkan ini suamiku, namanya Donny.", ia memperkenalkan pria yang berdiri disebelahnya. Oh, ternyata Anita sudah berkeluarga.

"Halo Hansol! Aku Donny suami Anita. Kami dulu adalah teman kuliah, lalu kami berpacaran dan akhirnya menikah.", cerita Donny.

"Iya, Donny. Aku Hansol, teman sekolah Anita.", aku memperkenalkan diri ke Donny.

"Hansol, kami duluan ya! Kami mau jalan-jalan keliling Seoul. Kalau kamu ada rekomendasi wisata di Korea, kamu bisa DM aku.", Anita menunjukkan username Instagramnya. Aku langsung follow.

"Kamshahamnida, Anita! Aku pulang dulu, dadah!", aku melambaikan tangan ke Anita.

Aku senang bisa bertemu kembali dengan Anita. Namun aku tak ada niat untuk mengejarnya lagi. Aku hanya ingin berteman dengannya. Lagipula ia sudah berkeluarga, untuk apa aku mengejarnya?

Saat di rumah, aku mengecek HP-ku. Aku melihat kolom komentar di IGTV-ku sebelumnya. Ada salah satu bolo-bolo yang memintaku untuk menceritakan cinta pertamaku. Aku mempunyai ide untuk menceritakan pengalamanku dengan Anita. Aku langsung DM Anita.

"An, aku DM kamu bukan untuk merekomendasikan pariwisata di Korea. Tapi aku mau jelaskan rencanaku untuk membuat konten IGTV tentang cinta pertamaku karena permintaan subscriber-ku. Apa kamu gak keberatan kalau tokoh utama di kontenku itu kamu?"

"Hmm, gakpapa kok! Tapi aku minta jangan sebutkan namaku ya!"

"Siap."

Aku langsung menyiapkan kamera dan segera rekaman. Aku rekaman sambil makan mie instan supaya serasa seperti nongkrong bersama bolo-bolo.

"Hello, guys! Welcome back to Korea Reomit's IGTV bersama orang Korea yang medokkk!! Kali ini aku mau menceritakan tentang cinta pertamaku..."

· Yoboseyo: Halo

· Ddo mannayo: sampai jumpa lagi

Korea Reomit: Fate in MalangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang