Jihanatasya Wijaya, seseorang yang penurut terhadap Papihnya. Dia teman kecilnga Arga. Ibu Jihan bernama Intan Rahayu.
180330
"ARGAAA!" teriak Jihan memanggil Arga yang sudah pergi ke sekolah. Hari ini Jihan tidak membawa mobil atau motornya. Dikarenakan Jihan belum mempunyai SIM. Arga mendadak memberhentikan motornya.
"ARGA GUE IKUUUT," kata Jihan sambil berlari ke arah Arga. "bukannya dari kemaren bilang, jadikan gausah lari lari gitu han, kebiasaan apa apa mendadak mulu," cerocos Arga. "iya maap pak," kata jihandengan cengengesan.
"ayok capcuuss," kata Jihan lagi. Tapi motor Arga tidak bergerak, "ayo ih," titah Jihan.
"turun dulu lo," kata arga. Lalu Jihan turun, "kenapa?" kata Jihan dengan bingung.
"nih pake jaket gue, rok lo pendek," kata arga.
"oke," kata Jihan,
"pake helm nih," lalu arga memasangkan helmnya kepada Jihan. "romantis banget uwu hahahah," arga hanya cengengesan saja, "ayok naik," kata arga.
Lalu mereka pergi sekolah. Hari itu, hari yang cerah, matahari sudah terbit, langit pun terlihat biru. Suasana hati mereka tentu sedang cerah juga.
Di perjalanan, "lo udah sarapan belom?" tanya Jihan, "gue belom nih, mampir dulu yuk ke tukang bubur," tawar Jihan. "iya ayok," kata Arga.
Sesampainya di tukang bubur, "mas 2 porsi ya," kata Jihan, "eh ngga mas 1 porsi aja," kata Arga. "lo udah makan?" tanya Jihan dengan bingung.
"udah," sahut Arga, "terus ngapain kita kesini?" tanya Jihan lagi, "lo kan mau makan, kalo ga makan ntar lo sakit, ntar gue yg ribet," ujar Arga. Arga ini sangat perhatian kepada Jihan karena mereka sudah dekat sejak kecil, jadi hal seperti ini terasa biasa saja bagi mereka.
Setelah itu mereka duduk, "ini mas buburnya," kata yang jual bubur. "nih lo makan," kata Arga lalu menyerahkan buburnya pada Jihan, lalu Jihan memakan buburnya.
"by the way, lo pr fisika udah belom?"
"udah dong, gue kan rajin gak kayak lo," kata Jihan. mereka satu jurusan yaitu, IPA. Mereka pun satu kelas.
"nyontek cepetan," kata Arga.
"ambil sendiri di tas gue," kata Jihan.
Lalu Arga mengambil buku Fisika Jihan yang ada di tas Jihan, setelah itu Arga menyalinnya.
Mereka sedang sibuk masing masing. Duduk mereka sejajaran, tidak berhadapan. Mereka berdua sesaat terdiam secara bersamaan,
"menurut lo, ada yang motret kita ga si?" tanya Arga secara berbisik. "gue juga ngerasa kyak gitu," kata Jihan.
"sebelah kanan kita," kata Arga. "jangan lirik juga," kata Arga lagi.
"lo udah beres belom?" tanya Jihan, "udah, lo udah kan?" tanya arga sambil melirik mangkok bubur yang telah habis.
"ayok cepetan pergi," kata Jihan. Arga lalu cepat cepat membayar dan pergi dari tempat itu bersama Jihan.
Saat di perjalanan, "menurut lo tadi itu siapa?" tanya Jihan dengan nada. "gatau, fans kita kali," jawab Arga asal, "serius jingan," kata Jihan secara reflek memukul bahu Arga. Arga hanya terkekeh.
Sesampainya di parkiran sekolah, ada anak geng depro, terus mereka nyamperin Jihan dan Arga.
"lo udah liat berita belom?" tanya Senja.
"belom, bentar gue cek dulu," jawab Jihan. Jihan mengecek forum sekolahnya dan melihat berita yang tersebar di forum itu.
"ini beneran?" tanya Jihan kaget. "apaan si?" tanya Arga. Handphone itu ditarik oleh Arga, "si Arkan presiden sekolah?" tanya Arga untuk memastikan, "iya, gue kaget banget si, padahal kemaren sore, gue sama dia masih sempet ngobrol gitu ngebahas pensi sekolah sebelom ukk," kata Surya.
Surya itu salah satu anak yang masuk organisasi di sekolah itu.
"Tata jadi inget rubik itu," ujar Tata. Mereka pun langsung melirik tata, "maksud tata, kan di rubiknya ada kertas," ujar tata.
"iya juga ya," kata Sherly.
"tapi kan ini kasus nya bunuh diri bukan pembunuhan," kata Arga.
Tiba tiba bell masuk berdering, mereka lalu masuk kelas masing masing.
------------------
tbc.
vote comment, makasih ya😊😊
makasih juga udah mau baca😊😊😊

KAMU SEDANG MEMBACA
partner in? OWL CITY
Misterio / Suspenso15+ Geng depro adalah geng terkenal di Owl High School. Suatu hari, mereka mendapatkan rubik acak dan surat. Akan tetapi mereka mengabaikan hal tersebut. Sampai masa kuliah pun mereka mengabaikan hal tersebut, padahal sudah banyak kejadian kejadian...