Baekhyun sedang berjuang untuk membuat anaknya bisa melihat dunia yang indah ini, pandangannya membilur saat ia mengambil nafas yang dalam untuk menekan perutnya untuk mengeluarkan sang anak dibantu dengan tabib serta dayang disebuah ruangan yang chanyeol tentukan di istana.
Pikiran baekhyun menerawang dimalam saat ia meminta chanyeol membuktikan bahwa ia mencintainya. Bodoh. Baekhyun tidak tahu apakah anaknya berjenis kelamin perempuan atau laki laki, kaisar berkata bahwa itu tidak penting.
Saat suara tangisan bayi itu menggema, tèlinga dan matanya sedang dalam level terbawah akan kesadaran sehingga ia mendengar para dayang yang berseru bahagia akan lahirnya putera mahkota. Ia juga samar samar mendengar bahwa kaisar tidak ada ditempat, karna sedang bersama permaisuri terdahulu.
Baekhyun tersenyum miris, bahkan disaat kemarin ia menyatakan cintanya kepada baekhyun sepertinya itu hanya sebatas 'mantra penenang' saja untuk orang hamil sepertinya. Jika chanyeol mencintainya, bukankah seharusnya ia ada disini? Menemaninya?
Kesadarannya sudah diambang batas, lebih baik baekhyun memohon kebaikan dewa untuk mencabut nyawanya agar membuat semuanya kembali ke awal. Pemikiran seseorang ketika berada di gerbang hidup dan mati kan selalu seperti ini, dasar orang aneh.
Saat seorang dayang keluar dan mengumumkan kehadiran, pintu ruangan itu terbuka dan segera menghebuskan angin malam.
Angin malam yang berhembus seperti meremehkannya, terasa tapi tak bisa disentuh sama seperti angan angannya untuk hidup bahagia dengan lelaki itu.
Secepat angin itu menerpa kulitnya, secepat itupula ia hilang kesadarannya.
■■■
Baekhyun membuka matanya, meregangkan sendi sendi ototnya adalah hal pertama yang ia lakukan saat ini setelah sadar. Dadanya terasa sesak, saat ia melihat segumpal kain yang menutupi tubuh bayi itu.
Saat ia menatap bayi itu, perasaan sedihnya menimpa dikepala dan hatinya. Pemikiran ia akan dibuang semakin mantap tumbuh, baekhyun memposisikan dirinya untuk berdiam diri di pojokan dengan posisi waspada.
Ketika pintu itu terbuka, baekhyun terkejut hebat sampai ia mengubah posisi menghadap didinding ruangan. Chanyeol yang melihatnya cukup aneh, ada apa dengan baekhyun? Apa ia sedang tidak ingin di ganggu?
"Baekhyun? Ada apa?" Tak ada jawaban, ia berusaha memberikan baekhyun spasi untuknya agar tidak terlalu banyak berpikir. Setelahnya ia menggendong sang anak, dengan perasaan senang lupa akan kehadiran lelaki itu.
Baekhyun yang merasa tidak ada suara chanyeol lagi, berbalik dan menatap orang itu sedang menggendong anak itu untuk ia bawa pergi.
"Kau istirahatlah, Yuan biar bersamaku" Ujar Chanyeol yang merasa baekhyun tidak melihatnya jadi ia tidak perlu menoleh. Justru baekhyun melihat chanyeol seperti orang yang tidak peduli lagi padanya, karna sang pewaris sudah lahir.
Hah.. apa sebatas ini saja perannya? Baekhyun yang ingin berjalan keluar, samar samar mendengar suara tegas chanyeol yang sepertinya tertuju pada pengawal paviliunnya.
"Heebin butuh waktu sendiri, kalian pergilah"
Apa? Jadi..
Baekhyun merasa ia sudah tidak diperlukan lagi, jadi ia menangis menjerit memukul dadanya yang sesak. Ia membanting semua pajangan dan juga barang barangnya ke lantai. Ia bodoh! Kenapa kau percaya bahwa lelaki itu akan mencintaimu?! Lemah!
Sejak saat itu, selama seminggu ini tidak ada dayang dan juga pengawal yang berjaga mereka semua bergantian dalam mengawasi paviliun baekhyun, bahkan untuk makanan saja mereka menaruhnya di depan paviliun. Sudah seminggu baekhyun berada didalam kamar tanpa suara tanpa ada niat untuk keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Make You Feel My Love
Fanfictionhow can i love you so damn much. Start : 28 April 2020 End : 23 Juli 2020