"Entah apa yang membuat kamu berubah. Tapi ku mohon jangan mengasih kebahagiaan lalu menorehkan luka dalam."
*****
Berita tentang Rangga pacaran dengan Ayra menggemparkan SMA Galaksi. Berita ini menyebar dengan singkat. Dan itu membuat para fans Rangga tak terima. Mereka tidak suka jika pangeran-nya disandingkan dengan Ayra, si Kutu Buku yang udik. sangat tidak gaul.
Ayra berjalan menuju kantin bersama kedua sahabatnya, Sekar dan Hanum. Disepanjang lorong murid-murid menatap sinis Ayra, tak sedikit dari mereka juga mencibir Ayra.
"Wajar sih dia gitu, orang tuanya juga pelacur."
"Najis."
"Dibayar berapa sama Rangga lo?"
"Pake apa sih? sampe pangeran gue mau sama dia."
"Sampah."
"Sejam-nya berapa?"
"Dasar jalang."
"PELACUR LO!!"
"Gak ibu nya, gak anaknya. Sama-sama jalang."
Ayra tak peduli dengan kata-kata yang mereka tuju padanya. Ia terus melangkahkan kakinya menuju kantin. Hingga dipintu Kantin, teriakan Hanum dan Sekar memberhentikan langkahnya.
"LO PADA SEKOLAH UDAH BERAPA TAHUN HAH?! MASIH GAK NGERTI ARTINYA SALING MENGHORMATI?!!" Murka Hanum.
"MAU GUE JAHIT BIBIR KALIAN SATU-SATU?!" Sekar menatap tajam murid yang terang-terangan menghina Ayra dengan tidak pantasnya.
"Udah-udah gak usah diladeni, mending kita lanjut aja yuk." Ayra menenangkan Hanum dan Sekar yang tersulut emosi.
"Lo kenapa diem aja sih? lo dihina, Ra. Gue sebagai sahabat lo ga terima itu." Ucap Hanum.
"Cih, sok-sok an belain temennya. Padahal aslinya juga kelakuannya sama kayak dia, jalang." tunjuk Nata pada Ayra. Nata Ameera, Siswi kelas XII IPS-3 si Ketua cheerleader yang suka menindas orang yang lemah.
Ayra mengernyitkan dahi. Ia menatap gadis didepannya. "Maksud dari ucapan Kak Nata apa?" Ucap Ayra.
Nata tersenyum miring, "Lo dan kedua teman lo itu sama. Sama-sama jalang."
"Kalo Kak Nata benci sama aku, cukup aku aja yang Kakak dan kalian semua hina. Jangan sekali-kali Kak Nata sangkut pautkan masalah ini dengan orang-orang yang dekat sama aku." Ucap Ayra dengan mata berkaca-kaca.
"OHH UDAH BERANI YA SEKARANG HAH?!! GUE GAK SALAH KAN KALO NYOKAP LO ITU MURAHAN." Teriak Nata dengan lantang.
"Apa bedanya sama Kak Nata yang ngejar-ngejar orang walaupun udah tau orang itu gak suka sama kamu?" Ucap Ayra dengan air mata yang mengalir di pipi.
"LO!!" Nata yang tak terima hendak melayangkan tangannya pada pipi mulus Ayra. Namun semua itu terhenti ketika ada tangan kekar yang mencekal lengannyanya.
"Jangan lo sentuh dia sedikit pun. Berani mengusik milik gue artinya berani juga menyerahkan nyawanya." Ucap Rangga penuh penekanan. Ia melepaskan cekalan pada lengan Nata.
"Gue rasa Lo paham bahasa Indonesia." Ucap Rangga lalu pergi diikuti dua sejoli yang sedari tadi jadi penonton.
Ayra mengejar Rangga yang belum terlalu jauh. Sedangkan Hanum dan Sekar membiarkan Ayra mengejar Rangga. Karena menurut mereka itu privasi.
Nata menggeram kesal, tangannya ia kepalkan hingga kukunya memutih. Beraninya Ayra mempermalukan dirinya dihadapan banyak orang.
"Tunggu pembalasan dari gua, b*tch!"

KAMU SEDANG MEMBACA
My Brengsek Boy : Rangga
Teen FictionPradipta Series-1 *** "Berjalan denganmu dibawah semburat senja sambil menatap wajahmu yang sedang tersenyum. Andai itu semua nyata." - Story My Brengsek Boy : Rangga *** Rangga Nicholas Pradipta, si Ketua Basket dengan senyum mematikan ternyata men...