5. Jadi yang kedua

26 10 4
                                    

"Aku terlalu sulit untuk menerima fakta bahwa ini semua hanya permainan. Terlebih aku yang memang dari dulu sudah kalah oleh mu."

*****

"ABANG!!" Teriak Ayra semangat. Karena terlalu bersemangat ia sampai terjatuh mencium lantai.

"Dek, kamu itu udah besar masa hobinya jatoh mulu sih!" Omel Dante.

"Iya-iya maaf," Ayra mengerucutkan bibirnya.

"Tumben jam segini udah bangun? Mau apa?" Tanya Dante.

Ayra teringat pada isi surat perjanjian abal-abal yang Rangga berikan semalam.

SURAT PERJANJIAN SELAMA PACARAN

1. Lo dilarang keras buat urusin hidup gue, sebaliknya gue gak bakal ikut campur dalam hidup lo.

2. Lo bebas mau jalan sama siapa aja, gue gak larang, sebaliknya gue bebas mau jalan sama siapa aja.

3. Lo gak boleh nanya apapun tentang privasi gue, gue mah bodoamat tentang idup lo.

4. Lo setiap hari wajib bikinin gue makan siang, gue gak suka makanan orang miskin.

5. Setiap gue latihan atau tanding basket lo wajib nonton dan jadi suporter tim gue, jangan lupa bawa air mineral gue pasti haus. Yang haus, yang haus.

"Aya mau masak buat bekel disekolah, Bang." Ucap Ayra.

"Tumben," Dante melenggang pergi menuju kamarnya.

"Masak apa ya buat Dipta," Ucapnya pada diri sendiri.

Setelah berkutat 15 menit dengan alat masak, bekal untuk Rangga sudah jadi.

"Selesai." Ayra memasukkan bekal itu kedalam tas.

"Semoga makanan kesukaan kamu belum berubah ya," Gumamnya.

Ayra sebenarnya masih sedih mengingat kemarin Rangga meninggalkannya di pasar malam, namun rasa itu Ayra kubur, ia ingin Rangga sadar bahwa ini dirinya.

*****

"KU BERHAK BAHAGIA," Gerald menggelar konser dadakan di kantin dengan botol mineral sebagai mic pengganti. Seluruh murid di kantin antusias dan menyalakan flash handphone masing-masing ala konser.

"SEPERTI YANG LAINNYA," Suara bariton Gerald menggema.

"SIKATT BRAYY!!!"

"INILAH SAATNYA, KU HARUS BERUBAH,"

"BERUBAH APA GUYS??" Teriak Gerald.

"I WON'T TO BE A PAKBOI," Mereka bernyanyi bersama sesuka hati.

"KOK MALAH JADI SADBOY,"

"KALO GINI TERUS BOY,"

"GUE JADI PUSING BOY,"

"AYO, DINIKMATI-DINIKMATI SUARA EMASNYA GERALD, YO AYO!! GOCENG SATU LAGU, GOCENG SATU LAGU, AYO AYO!!" Iqbal berkeliling kantin guna mengambil duit murid yang nonton. Lumayan kan bisa beli ayam geprek.

Diantara mereka bertiga, Gerald memang dikenal memiliki suara yang indah. Namun tetap saja popularitas Rangga nomor satu.

Rangga menggebrak meja, "Berisik." Ketusnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My Brengsek Boy : RanggaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang