13 🍁Sikap manja🍁

13.5K 1K 83
                                    

"Sesungguhnya wanita yang sangat kuat adalah wanita yang mampu mengorbankan segalanya demi suaminya, meskipun ia harus menahan semua rasa sakit dihatinya."

.

.

.

Setelah sekian lama memikirkan hal ini Arsiy akhirnya memutuskan bahwa ia akan pergi bersama Reza ke kota Bandung meski hatinya tetap menolak sekalipun.

"Mas," panggil Arsiy saat melihat Reza yang akan melewatinya begitu saja.

Reza sudah memasukkan semua barang kedalam mobil. Bahkan umi Ama dan Nisa pun ikut membantu perpindahan mereka berdua.

"Mas," panggil Arsiy lagi. Reza tak mau mendengarnya ia kembali memasukkan semua makanan yang tadi ia beli.

"Mas Reza ...." Rengek Arsiy layaknya anak kecil yang tidak mau jauh darinya.

Reza menghela nafas. Ia menatap Arsiy. " Mau apa?" Tanya Reza ketus.

"Mau meluk kamu," pinta Arsiy dengan senyuman lebar.

Reza menatapnya hanya sekilas kemudian bersalaman ke Mertuanya yaitu umi Ama. "Reza pergi dulu umi," ucap Reza.

Umi Ama tersenyum. "Jaga Arsiy baik-baik," ucapnya.

Reza tersenyum singkat. "A Reza kalau disana nanti ketemu dia tolong jangan biarkan dia pergi lagi di kehidupan AA," ucap Nisa dengan senyumnya. Kemudian ia tersenyum sinis kepada Arsiy yang menatapnya tak percaya.

Umi Ama langsung memukul bahu Nisa pelan, lalu menatapnya tajam. "Kamu ini," geram umi Ama.

Nisa memutar bola matanya malas. "Maksudnya?" Tanya Reza penasaran.

Nisa tersenyum. "Enggak A," ucapnya setelah mendapatkan tatapan maut dari umi Ama.

Reza menatap Nisa seakan mengimidasi karna disini Nisa telah menyembunyikan sesuatu yang membuatnya penasaran. Reza ini seorang polisi jadi ia akan tahu ketika seseorang berbohong, sekaligus menutupi kebohongan itu.

Arsiy tak mau ini berlanjut ia langsung menarik tangan Reza. "Ayo," Ajak Arsiy.

Reza menepis tangan Arsiy. "langsung naik mobil," ketus Reza.

"Sama kamu mas," pinta Arsiy.

Nisa menatap Arsiy jijik dengan sikapnya yang kegatelan  kaya lintah seperti itu. "Nyadar diri dong," sewot Nisa.

Arsiy menatap Nisa kesal. "maksud Lo apa?" Tanya Arsiy geram.

"GUE BILANG MASUK MOBIL!" bentak Reza kepada Arsiy yang terkejut menatapnya.

"MASUK!" bentakan Reza membuat hati Arsiy begitu sakit. Ia tak bisa membantah suaminya ini, ia hanya menganggukkan kepalanya saja.

Nisa tersenyum puas. "Dasar yah Pelakor kaya gitu," cibir Nisa.

Umi Ama langsung menyenggol lengan Nisa melotot kearahnya. Nisa hanya tersenyum kearah umi Ama tanpa dosa.

"Kita pergi dulu. Assalamualaikum," ucap Reza ramah kemudian pergi mendahului Arsiy yang sedih menatapnya.

Setelah kejadian tadi malam, Mia menyangka itu hanyalah mimpi semata. Padahal itu nyatanya bukan mimpi, buktinya Agra terus menggelengkan kepalanya pusing dengan kemanjaan Mia di malam kemarin kepadanya.

"Dia sangat manja," gumam Agra saat melihat Mia berjalan kearahnya membawakan kopi dan makanan ringan di nampan itu.

"Makan mas," ucap Mia dengan senyumnya.

LEPASIN JILBAB LO! (OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang