🌺 Boochin what?

3.4K 641 162
                                    

Tidak terasa kelas 12 sudah mulai memasuki minggu-minggu akhir sekolah. Ujian didepan mata dan try out hampir setiap minggu diadakan. Belum lagi tugas individu. Karena itu waktu bermain pun semakin menipis. Yang pacar-pacaran terpaksa harus dikesampingkan dulu demi mendapat nilai yang memuaskan.

Lalu jika ditanya apakah Asahi dan Hitomi akan break dulu menjelang UN? Jawabannya, tidak. Toh Asahi punya ide jenius menghadapi itu.

"Eh, Leo dateng lagi? Masuk aja. Hiichan dikamar tuh." sapa Mirei, tantenya Hitomi.

Asahi dipanggilnya Leo, dari Leonardo, tau kan kenapa?

"Ih beneran mirip Jack ya pacarnya ponakan lo," kekeh Tabe—temannya Mirei itu—sambil mengunyah nastar kejunya, "ngapain bawa-bawa tas segala?"

"Mau belajar, Tan."

"Belajar sambil ngedate. Dating style-nya millenials jaman now ya gitu, Be." sambung Mirei.

Asahi cuma tersenyum sopan saja sembari berjalan melewati mereka.
Sesampai di depan kamar Hitomi, belum juga Asahi ngetok, daun pintunya udah kebuka duluan. Hitomi dengan rambut cepol dan kacamata bundar tampak terkejut melihat Asahi didepannya.

"Ah!" seru Hitomi setengah kaget, "kok gak bilang mau datang?! Aduh, Tomi belum mandi!"

Hitomi langsung buru-buru balik badan guna mengambil handuk, setelahnya bergegas menuju kamar mandi.

"Sahi tunggu didalem aja ya bentar!" pesan Hitomi sebelum menghilang didalam bilik kamar mandinya.

Asahi tersenyum tipis lalu memasuki kamar Hitomi. Lelaki itu mempersiapkan meja pendek untuk tempat belajar mereka nanti. Selagi menunggu Hitomi mandi, Asahi mabar gartic. Game favoritnya anak seni.

Gak tunggu lama, Asahi mulai tenggelam dengan dunianya. Sampai gak sadar kalau Hitomi udah selesai mandi dan ikut bergabung dibelakangnya.

"Ih lucu banget gambarnya kamu."

Asahi spontan kaget mendengar suara Hitomi yang tiba-tiba. Apalagi saat menoleh, wajahnya Hitomi tau-tau sudah berjarak sejengkal dari wajahnya. Aroma wangi tercium dari tubuh gadis itu. Bikin pikiran Asahi semakin nge-blank.

"A-ano... Sahi-kun... K-kedeketan..."

"Oh..? S-sorry!"

Asahi spontan mundurin badannya lalu mengalihkan wajah. Detak jantung Asahi mulai berdentum tak beraturan. Doi berharap semoga Hitomi gak mendengarnya.

Yang Asahi gak tau. Hitomi juga sama deg-degannya. Cewek itu berdehem untuk melepas gugup, "Hari ini mau belajar apa?"

"Matematika."

"Heee, pelajaran yang paling Tomi gak suka." respon Hitomi. Wajahnya langsung murung. Bikin Asahi ketawa.

"Makanya dipelajari biar suka."

"Tapi Tomi gak perlu mempelajari Asahi tuh biar suka?"

"Eh?"

Hitomi mengulum senyumnya dan buru-buru ngalihin pandangan ke buku cetak. Membuka lembar-lembarannya asal.

Sementara Asahi cuma bisa meraung-raung dalam hati. Hitomi beneran selucu itu, astaga. Mana sekarang Hitomi gembungin pipinya dengan alis bertaut. Kebiasaannya Hitomi kalau mulai fokus.

Membuat tangannya Asahi tergerak meraup kedua pipi Hitomi dan membawanya ke depan wajahnya sendiri. Hitomi jelas aja bingung.

"Kawaii," gumam Asahi.

Hitomi balas mengerjap-ngerjapkan matanya gugup.

"Ah, mecha kawaii!!"

Didetik selanjutnya Hitomi spontan menjerit tertahan karena Asahi mencubit kedua pipinya tanpa jeda.

[✔️] Mint ChocoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang