Happy reading 😁
***
Andrew kini tengah mengobati luka lebam nya akibat pukulan Alan. Kenapa Alan malah membela Marsha? Ah iya Andrew ingat, Alan bisa membaca sifat seseorang. Alan yakin kalau Marsha bukan lah wanita seperti mantannya, Eva.
Marsha pasti melakukan itu ada sebabnya, kenapa ia tidak tanya dulu kepada Marsha sebelum ia menghakimi nya.
Semenjak kejadian itu Andrew merasa bersalah, tapi ia juga benci karena Marsha mencium pria lain.
Hari ini ia akan ke apartemen Adiknya Marsha dan ia akan meminta maaf kepada ibu dari anaknya, Marsha.
Ia bimbang harus pergi atau tidak, tapi Andrew juga tidak ingin larut dalam rasa bersalah.
Ia harus meminta penjelasan kenapa Marsha mencium teman Adiknya, Ben.
Malamnya Andrew bersiap akan pergi ke apartemen Yastha. Selama di perjalanan ia selalu berdoa supaya Marsha memaafkannya.
Andrew memencet bel apartemen Yastha berulang kali, tapi si pemilik tak kunjung membukakan pintu untuk nya.
"Mau apa anda kemari?" tanya Yastha yang baru pulang. Ia menatap Andrew sinis penuh amarah.
"Saya ingin bertemu dengan Kakak mu" ucap Andrew.
Bugh
Yastha meninju wajah Andrew berulang kali, melampiaskan amarahnya kepada Andrew karena telah menyakiti Kakak nya.
Andrew tidak membalas, ia tau dirinya salah, jadi ia pantas mendapatkan nya.
Andrew hampir pingsan kalau saja Yastha tidak menghentikan aksinya, sebenarnya Yastha masih ingin meninju Andrew tapi temannya menahan.
"Udah Yas hentikan! Bisa mati orang ini" ucap Ben. Sebenarnya Brent dan Ben pun ngeri liat wajah Yastha kalau sudah marah.
"Orang ini emang pantesnya mati! Ga guna hidup juga!" bentak Yastha.
Yastha pun masuk apartemen nya meninggalkan Andrew yang terkapar lemah didepan pintu apart nya.
Saat Brent hendak masuk menyusul Yastha, Ben menahan tangan Brent "Kita bantu orang ini dulu, bisa mati kalo ga ditolong".
Akhirnya Ben dan Brent pun memapah badan Andrew keluar dari area apartemen dan membawa Andrew menuju rumah sakit.
Setelah dokter membersihkan luka Andrew, Brent dan Ben pun masuk kedalam ruangan.
"Anda tau kalau Kak Aca hamil?" tanya Ben.
Andrew mengangguk lemah.
"Lalu kenapa anda malah menyuruh Kak Aca untuk menggugurkan kandungannya? Anak yang Kak Aca kandung itu anak anda!" ucap Ben dengan nada tinggi, ia juga rasanya ingin meninju wajah Andrew tapi ia tau situasi bahwa dirinya sedang dirumah sakit dan keadaan Andrew tidak memungkinkan untuk di tonjok.
"Saya tidak mau punya anak dari wanita murahan"
"Jadi anda menganggap Kak Aca wanita seperti itu?" tangan Ben rasanya sudah gatal ingin meninju Andrew. Lebih baik Andrew mati saja tadi tidak usah ditolong.
Andrew mengangguk "Marsha mencium kamu di kafe bukan?" tanya Andrew pada Ben
Kening Ben dan Brent berkerut, mengingat sesuatu.
"Jadi anda melihat saya dan Kak Aca?" ucap Ben.
"Kita disana sedang bermain TOD, saya kena dare dan saya harus menatap Kak Aca selama 3 menit tanpa kedip, jarak saya dan Kak Aca memang dekat, siapapun yang melihat itu pasti akan mengira kami akan berciuman" jelas Ben, Andrew yang mendengar nya sontak terdiam kaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Twins
Romance"Gugurin aja anak itu" ucap pria tersebut. "Tapi ini anak kamu, kamu harus tanggung jawab" wanita itu menagis. Mengapa hidupnya begini. "Sampai kapan pun aku ga akan mengakui itu anak aku!!!" bentak sang pria menatap tajam sang wanita sambil menun...