4|Pencarian

95 8 0
                                    

Follow, Vote, dan komen

Yuk dibaca

❤️


Dewa menghempaskan Tubuhnya kekasur king sizenya, setelah melepas baju sekolahnya dan melemparkan kesegala arah ia meraih ponsel dan mulai mengotak-atiknya.

Sebentar lagi Wira dan ketiga temannya yang lain akan datang. Seperti malam-malam biasanya mereka akan menghabiskan waktu dengan kartu-kartu dan puluhan wine di apartemen pribadi Dewa.

TING NONG

"Tinggal masuk aja njir"

Dewa menutup Wajahnya dengan bantal, ia yakin 100% yang menekan bel adalah Troy si manusia lucknut yang pernah dikenalnya. Jangan sampai seperti malam-malam kemarin, ia diperbudak dengan membuka pintu, lalu didepannya Troy nyengir kuda bagaimana manusia tanpa dosa. Ah dewa tidak akan tertipu lagi dan lagi.

"SADEWA!!!, KITA DATANG"

"MASHA ALLAH, INI APARTEMEN APA GUDANG BELAKANG SEKOLAH SIH?"

"RAGU GUE KALO INI APARTEMENNYA ANAK SULTAN!"

Ucap Troy, Leo, dan Bara secara bergantian, mereka bergidik ngeri menyaksikan kondisi apartemen Dewa yang sangat berantakan. Baju dimana-mana, Kulit kacang berserakan dilantai, botol wine juga menghiasi meja, tidak lupa puntung rokok juga menjadi sampah terbanyak.

"ini juga gara-gara lo pada", ucap Wira santai, ia memilih menyingkirkan beberapa jenis pakaian yang tergeletak disofa, baru mendudukinya.

Ceklek

Mereka melirik kearah pintu kamar yang baru saja terbuka, lalu keluar wujud seorang Dewa yang berantakan, namun percayalah ia tetap memikat.

"Udah dateng lo pada?", Ucap Dewa setelah menutup pintu kamar, kali ini ia hanya menggunakan singlet hitam polos yang menampakkan otot-ototnya siapapun yang melihat dewa dalam kondisi seperti ini akan terpanah. "Menurut lo?" Tanya Leo

"Nih apartemen lo berantakan njir" Ucap Troy. "Ini sih bersihan gudang dirumah gue"

Tak

"Aw,, Sakit Bangsat!!" Troy menggerutu kesal dan mengelus kepalanya. Ia mendapati Remote tv melayang dan mendarat mulus dikepalanya. Jangan tanyakan siapa pelakunya, siapa lagi kalo buka Dewa, si cowok kaku dengan pesona juara.

"Ngomong mulu lo, makanya cariin pembokat sana buat gue"

"Lo seriusan mau nyari pembokat?" tanya Wira dengan nada serius

"Iyalah, daripada nih anak-anak curut komplain mulu" Dewa meraih rokok dan mulai membakar ujungnya. "Panas telinga gue dengernya!"

Seketika wajah Leo sumbringah, ia menaiki kursi dan sedikit mengapit tubuh Wira. Wira menoleh risih. "Ini apalagi deket deket kaya gini?"

Leo nyengir, "Lo mau nyari Pembokat kan? eh, harus cewek ya"

"Cantik"

"Pinter masak"

"Sexy, Body nya aduhai"

"Minggir lo taii", Wira menghempas badan Leo menjauh dari dirinya.

"Lo mau nyari pembokat atau istri sih Leo?", Leo hanya tertawa melihat wajah Dewa yang sudah kusut seperti baju yang belum disetrika.

LANGIT & BUMI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang