8|Awal Baru

79 8 0
                                    

Halo

Lanjut Part ke- 8

Semoga kalian suka

Sebelum itu Follow Vote dan Komen ya..

Yuk dibaca

***


Cklekk

Gadis ini memasuki Pintu apartemen masih dengan langkah yang gontai. Matahari siang tadi benar-benar mengalahkan dirinya. Harusnya ia tidak perlu datang kesini melaksanakan tugasnya sebagai pembantu, tapi mengingat sosok majikannya, yang ia dengar telah menolongnya membuatnya harus bangun dari rasa sakit dikepalanya.

Meski menyebalkan, tapi mengucapkan terima kasih akan lebih baik.

"Kak Dewa", panggilnya pelan-pelan.

"Kak Dewa dikamar ya?", panggilnya lagi dengan mendekatkan telinganya ke arah pintu, namun sayangnya ia tak mendapat jawaban apa-apa.

Ia menguatkan tangannya memegang gagang pintu lalu membukanya sekilas, didalam sana nampaklah seorang cowok tampan tengah tertidur pulas diatas kasur King Size, ia masih menggunakan seragam sekolahnya, jika Aletha boleh jujur semua kancing baju laki-laki itu terbuka.

Aletha menutup pintu itu kembali dengan pelan, ia merasa harus memeriksa jantungnya ke dokter, sebab menatap Dewa sang majikan yang ia kenal galak itu membuatnya bergetar tanpa henti.

Gadis yang diketahui bernama Aletha ini meloloskan dirinya dari pikiran yang tidak-tidak. Pikiran yang akan membuatnya kalah dan jatuh dalam pesona Sadewa.

Ia segera melangkah kearah dapur. Berniat untuk membalas kebaikan Dewa dengan memasak nasi goreng dengan telur mata sapi. Ia tidak tau apakah anak sultan itu akan doyan dengan masakannya atau tidak.

Gapai semua jemariku

Rangkul aku dalam bahagiamu

Kuingin bersama berdua

Selamanya..

Jika kubuka__"

"Lo udah baikan?", Aletha menghentikan senandung lagunya, dan secepat kilat membalikkan badan. ia merasa jantungnya berdetak dua kali lipat lebih cepat dari sebelumnya menatap Dewa didepannya yang hanya mengenakan celana sekolah dan membiarkan dada bidangnya di lihat dengan mata kepala Aletha seorang.

Jam segini Cowok itu belum mandi, rambutnya sedikit berantakan, namun percayalah itu tidak mengurangi kadar ketampanannya. Ia berdecak pinggang sedari tadi menatap Aletha yang sedang memasak.

"Kak Dewa sejak kapan disitu?"

"Sejak lo nyanyi, suara lo tuh ganggu" seketika langit runtuh. Aletha tersadar, hampir saja ia terpanah. Ia lupa bahwa majikannya ini memang manusia setengah batu yang super duper menyebalkan.

Ia tak menggubris Dewa, dan memilih membelakangi cowok itu dan melanjutkan aktifitasnya. "Lo belum tanya pertanyaan gue"

"Kalo Aletha udah disini berarti Aletha udah sehat"

"Ya kali aja lo paksain, jangan sampe pingsan disini"

"Bawel banget, Sana mandi", Perintah Aletha.

"Lo siapa? Nyuruh-nyuruh?" Aletha memotong kol dengan sangat tidak sabaran. "Lo tuh bau" Ucap Aletha teramat ketus. 3 kata itulah yang membuat Dewa menarik lengan Aletha untuk menatap dirinya. "Ngomong apa lo barusan?"

LANGIT & BUMI (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang