"DOKYEOM??"
Dokyeom yang di teriakin teman-temannya itu dengan tatapan polosnya natap bingung ke arah mereka bertujuh.
"Dokyeom? Siapa dia?" Si Dokyeom malah balik nanya.
"Lo kagak usah bercanda anjir, Kyeom!" Dengan penuh kasih sayang Minghao ngegeplak kepala Dokyeom.
"Tapi namaku Seokmin, bukan Dokyeom." Dokyeom yang mengaku sebagai Seokmin itu natap Minghao dengan alis yang bertaut.
Lalu tatapan Dokyeom beralih pada keenam pemuda lainnya, sambil sedikit memiringkan kepalanya, Dokyeom kembali bertanya, "Kalian ini siapa?"
___
"Jadi gimana, Kook?" Mingyu nyamperin Jungkook yang tadi di suruh buat nyari tentang masalah Dokyeom yang tiba-tiba gak inget sama mereka, pemuda tinggi itu membungkuk menghadap ke monitor milik Jungkook.
"Kayaknya si Dokyeom amnesia deh, Gyu." Jungkook ngeliat ke arah sampingnya, ke arah Mingyu. Tapi waktu menoleh ternyata wajah Mingyu tepat berada di sampingnya, hingga hidung Jungkook hampir mengenai kuping pemuda jankung itu, membuat Jungkook sedikit menarik dirinya ke belakang untuk membuat jarak antara mereka.
"Hah? Amnesia? Maksud lo penyakit yang buat seseorang itu lupa dengan sesuatu?-- eh? Yah pokoknya gitu lah." Cerocos Bambam.
"Iya, kira-kira gitu, Bam. Tapi ini masalahnya kenapa si Dokyeom ingetnya nama dia Seokmin bukan Dokyeom?" Tanya Eunwoo yang sebagai lulusan kedokteran sudah sedikit mengetahui gejala-gejala amnesia. "Memangnya siapa itu Seokmin? Hao, Dokyeom pernah ketemu sama orang yang namanya Seokmin?"
Minghao yang dari tadi fokus ke handphone-nya akhirnya nyimpen handphone dia di saku celananya dan noleh ke arah empat orang itu, lalu menggeleng sebagai jawaban, "Setau gua sih enggak pernah."
"Nah, itu dia masalahnya." Sahut Jungkook dengan nada bingung. "Kalau dia inget namanya Seokmin, secara engga langsung seharusnya dia pernah ketemu sama orang yang namanya Seokmin dan kemungkinan Dokyeom punya kesan yang mendalam sama si Seokmin itu, yang mungkin ngebuat Dokyeom jadi keinget dia waktu amnesia gini. Tapi ini enggak pernah 'kan?"
"Dih, Dokyeom maho ya, Hao?" Bambam yang ngedenger ucapan Jungkook tadi, dengan nada ilfil dan kekepoanya bisik-bisik ke Minghao.
Minghao bales, "Percaya aja lo sama omongan Jungkook." Dan Bambam cuman ngangguk-ngangguk aja, gak tau ngangguk karena percaya ucapan Jungkook atau ngangguk karena ucapan Minghao.
"Tapi kalau namanya Dokyeom diganti jadi Seokmin gini lucu juga. 'Kan ada mirip-miripnya tuh sama nama lo Hao, jadi kembar Min-Ming gitu." Jungkook mengangguk setuju dengan ucapan Yugyeom lalu mengajak Yugyeom melakukan hi-five.
"Hey kamu, yang pake kacamata bulet. Tau gak ini apa?" Tangan kanan Dokyeom nunjuk ke arah figuran manusia berwarna hijau milik Jungkook yang ada di dalam lemari kaca. Dari tadi Dokyeom yang selalu mengaku memiliki nama Seokmin itu terus saja menanyakan hal-hal yang tidak ia ketahui sejak ia dibawa (read= di seret) ke kamar Jungkook oleh Minghao dan Jaehyun di lantai dua.
"Siapa yang pake kacamata bulet?" Bambam nengok kanan kirinya, nyari kira-kira siapa orang yang di maksud Dokyeom.
"Ya elo bangke!" Minghao ngedorong Bambam dari belakang buat deketin anak itu sama Dokyeom.
Bambam mukanya udah melas gitu, susah woy ngejelasin tentang apa yang di tanya sama Dokyeom yang seperti orang dungu gak ingat apa-apa.
"Duh, lo kok nanya terus sih, Kyeom? Ribet banget tau gak." Ucap Bambam males.
"Dari tadi 'kan udah aku bilang! Nama aku tuh bukan Dokyeom, aku Lee Seokmin!" Dokyeom yang entah kenapa menggunakan kata aku-kamu itu masih bersikeras bahwa namanya adalah Seokmin, dan bukannya Dokyeom.
"Yaudah, terserah. Pokoknya gua gak mau jawab semua pertanyaan lo!" Bambam menarik lengan Dokyeom, menyeret pemuda itu untuk duduk di kasur Jungkook.
"Ih, enggak mau! Aku mau tau itu apa, kacamata!" Dokyeom berontak.
"Heh, denger ya! Kalau elo gak mau di panggil Dokyeom, jangan seenaknya ngubah-ngubah nama orang! Nama gua itu Bambam, bukan 'kacamata'. Gua itu sebenernya enggak pake kacamata! Ini cuman fashion tau!" Dengan kesal Bambam ngebanting Dokyeom ke atas kasur.
Dokyeom yang di bentak cuman nundukin kepalanya sambil megangin tangan kiri dia yang tadi di genggam terlalu kuat sama Bambam, pemuda itu duduk dengan bahu yang sedikit bergetar.
"Enggak gitu caranya ngasih tau dia, Bam." Yugyeom nepuk-nepuk bahu Bambam, mencoba meredakan emosi sahabatnya itu.
"Dia 'kan enggak inget apa-apa. Dan seharusnya sebagai sahabat kita harus ngebantu dia buat nginget semua hal tentang dia." Jaehyun berjalan ke arah Dokyeom lalu berjongkok di depan pemuda yang sering di sebut mirip kuda itu.
"Coba liat tangannya." Jaehyun berusaha selembut mungkin pada Dokyeom. Jika memang benar Dokyeom mengalami amnesia, tidak seharusnya ia di bentak atau di perlakuan kasar. Orang yang amnesia seharusnya di ajarkan dengan perlahan, agar apa yang tersampaikan dapat dicerna dengan baik tanpa makian. 'Orang yang pikirannya masih komplit aja harus di beritahu pelan-pelan, apa lagi orang yang amnesia.' Begitu pikir Jaehyun.
Dokyeom melirik pelan-pelan ke arah Jaehyun, dan dengan ragu memperlihatkan kedua tangannya ke Jaehyun.
Setelah tangan Dokyeom terulur, mereka dapat melihat dengan jelas salah satu pergelangan tangan milik Dokyeom yang sedikit mebiru.
"Astaga, Bam! Lo kalau narik gak kira-kira." Ucap Mingyu, yang tanpa sadar seolah menyalahkan Bambam.
"Gua aja enggak tau kalau gegaman gua sekencang itu!" Ucap Bambam yang tidak terima mendengar dirinya di salahkan oleh Mingyu.
"Udah sih, gak usah berantem!" Bentak Jaehyun yang tau jika pertengkaran itu akan terus berlangsung hingga Mingyu merasa dirinya menang, karena Mingyu itu adalah orang yang enggak mau kalah tapi selalu mancing emosi orang lain.
"Woo, obatin nih. Kasian sampe biru gitu tangannya." Lanjut Jaehyun, kali ini merujuk ke Eunwoo. Fyi, 'kan tadi udah di bilang Eunwoo itu lulusan kedokteran.
Eunwoo yang namanya di sebut mendekat ke arah Dokyeom dan Jaehyun. "Sini ikut gua." Ucap Eunwoo.
Walaupun awalnya Dokyeom ragu tapi akhirnya dia mengikuti Eunwoo keluar kamar setelah mendapat anggukan dari Jaehyun.
"Buset, lo kayak pacarnya aja njir." Ucap Minghao sambil nepuk bahu Jaehyun satu kali. "Gua aja yang kembarannya enggak pernah tuh seumur-umur memperlakukan dia kayak gitu."
Jaehyun hanya menggeleng menanggapi ucapan Minghao, pemuda itu berjalan kearah monitor Jungkook untuk melihat lebih jelas artikel apa yang tadi di temukan oleh Jungkook.
"Bam, nanti lo minta maaf gih sama si Dokyeom. Nyampe biru gitu tangannya abis lo tarik." Ucap Yugyeom pada Bambam di sebelahnya.
Bambam mengangguk, walaupun masih kesel juga dia sama si Dokyeom. Tapi ngeliat tangannya yang biru kayak tadi, Bambam enggak tega juga.
***
Author seneng banget! Gak tau seneng karna comeback Seventeen atau hal lainnya. Tapi yang jelas, author lagi seneng 😄
Semangat Streamnya Carat😁😁
Seventeen udah pada berkerja keras buat album ini, kita juga jangan kalah ya!💪
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] One Day With Lee Seokmin -Dokyeom SVT ft. 97 Line Boys
FanfictionBerawal dengan Dokyeom yang tiba-tiba pingsan, ketujuhnya bertemu dengan sisi lain dari seorang Dokyeom. "Hao, gimana nih? Si kuda kagak bangun-bangun tuh." "Mana gua tau!" "Gimana sih? Elo 'kan kembarannya!" *Ini bukan cerita bxb, ini hanya cerita...