Hati hati.

52 9 0
                                    

Pukul 20.00 WIB.




"Mereka selamat gak ya?" Tanya mia khawatir. Saat ini mereka semua berkumpul, membentuk lingkaran.






"Pak lukman"






Pak lukman menoleh ke arah yuna "ada apa nak?"





"Bapak gak inget sama saya?" Tanya yuna sambil tersenyum, senyumnya terkesan menyeramkan.





Pak lukman memicingkan matanya. Menatap lamat yuna. Lalu ia menggelengkan kepalanya "kan kamu anak baru, mana mungkin bapak ingat kamu"





Yuna tersenyum remeh "sayang banget" katanya pelan.





"Terus kita ngapain?" Tanya julian bingung "kalian yakin mereka berdua nyari bantuan?"





"Pasti lah! Ada deva kan! Ada wulan disini, dia kan bucin parah. Gak mungkin ninggalin wulan sendiri, seandainya keita mati. Masih ada deva yang nyari bantuan" kata rima yakin.




"HAHAHAHAHAHAH"




Semua murid menoleh ke arah yuna yang kini sedang tertawa terbahak bahak, menatap bingung cewek jangkung itu.





"Kalian percaya sama mereka?" Tanya yuna remeh "rima mizuhara. Lo percaya sama orang yang bahkan gak ngasih temen lo minum?"






Rima terdiam.





"Keita baik kok aslinya, gue yakin dia nyari bantuan. Ya walaupun mulutnya asal ceplos" kata wulan membela.






"Kenapa gak bela deva?" Tanya yuna sambil mengangkat satu alisnya.






"Ya- ya, kan seandainya deva-






"Bahkan pacarnya aja gak percaya" kata yuna sambil meluruskan kakinya. "Matilah kita disini"







"Tar, coba cek hp lo. Ada sinyal gak? Hp gue mati" kata rima yang membuat tarisa mengecek sinyalnya.






Tarisa menggeleng "gak ada" katanya pasrah.








"Pak lukman"






Pak lukman menoleh ke arah yuna.






"Kenapa gak bapak aja yang keluar?" Tanya yuna "bapak kan abis bunuh feemy, gak takut keita comel?"





"Apa maksudmu? Siapa yang bunuh orang?" Tanya pak lukman kesal.





Yuna tersenyum remeh "bapak"





"Mana ada yang bakal percaya sama anak tengil itu"






"Semua orang bakal percaya sama penyelamat pak. Seandainya dia berhasil nyari bantuan dan berhasil nyelamatin kita semua, otomatis dia jadi orang yang paling dipercaya"






"Mana yang lebih dipercaya? Orang yang udah nyelamatin temannya atau orang yang cuman diem disini, dan ngebiarin anak muridnya mati diluar?"






Pak lukman terdiam.






"Bapak guru bk kan?"





Pak lukman menganggukan kepalanya.






"Udah tugasnya untuk melindungi siswa kan? Coba bayangin, bapak dapat membanggakan anak anak bapak karena jadi penyelamat banyak orang. Bapak jadi guru terbaik, bahkan bisa jadi dapat penghargaan karena menyelamatkan nyawa siswanya."




"Bukan cuman ngomel ngomel dan nahan muridnya untuk pulang"









"Tapi pak lukman udah tua yuna" kata mia pelan.





"Pak lukman belum pensiun kan? Masih bisa jalan dan masih kuat. Apa yang harus dipermasalahin?"





Mia terdiam.







"Baiklah. Bapak akan keluar dan bapak akan cari bantuan terdekat. Tetap disini dan jangan kemana mana nak" kata pak lukman mantap. Laki laki paruh baya itu berdiri dari duduknya dan menepuk nepuk celananya yang kotor.




Yuna memberikan cutter untuk pak lukman "untuk jaga jaga" kata yuna sambil tersenyum.






"Yuna, tolong tutup pintunya"





Yuna menyunggingkan senyumnya dan berjalan ke arah pintu, membukakan pintu untuk pak lukman.






"Pak lukman, hati hati" kata mia yang dibalas dengan anggukan pak lukman.










Yuna menutup pintunya, lalu dia tersenyum lebar. Saat pak lukman menjauh dari pintu.

Trap!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang