part 2

63 2 0
                                    

Dilain tempat,
Manhattan City...

Malam sunyi menemani perjalanan gadis berusia 20 Tahun itu. ditengah badai salju dia mengayuh sepedanya dengan sekeranjang penuh bunga white rose dan pink lili .

Mantel coklat itu menutupi tubuhnya yang kedinginan, hidung yang memerah dan bahu menggigil. Ia mengayuh sepedanya dengan sangat cepat. Hingga ia sampai ketempat tujuannya.

Memasuki halaman gedung itu, ia melihat air pancur dengan patung kuda andalusia yang sangat besar didepan gedung. dipinggir gedung terdapat mungkin ratusan lampu taman, pikir gadis itu menghitung lampu sepanjang jalan. jangan lupakan basement mewah yang bisa dimasuki dari belakang gedung.

Sesampainya dibasement gadis itu memarkirkan sepedanya, merapikan diri dan membersihkan salju yang menempel dimantel serta kepalanya.
Kemudian berjalan Menaiki lift untuk ke ballroom utama pesta tersebut. memegang lima puluh tangkai bunga pink lili ditangan kanannya dan sekantung penuh bunga white rose ditangan kirinya sangatlah berat, membuat ia kesulitan untuk menekan tombol agar pintu lift terbuka. Beruntungnya ada seorang wanita yang baru saja keluar dari lift sehingga ia dapat masuk ke lift dengan mudah.

Kemudian dengan berusaha keras ia menekan tombol kelantai lima gedung tersebut.

'Ting'
Bunyi lift sesaat sebelum pintu lift terbuka.

Alunan musik langsung menyapa pendengarannya, mengalun bebas diseluruh ruangan. Memanjakan telinga bagi yang mendengarnya dan membuat pendengar ingin menari dengan anggun diiringi oleh musik tersebut.

Pemandangan pertama yang dilihat gadis itu setelah pintu lift terbuka adalah kemewahan dan keindahan. Dengan mulut sedikit terbuka, ia memperhatikan sekeliling ruangan. Semua orang tengah menyibukkan diri dengan pekerjaannya masing masing. Ia pun terus berjalan dengan bunga ditangannya menuju sudut ruangan yang terlihat cukup ramai orang berkumpul. Disana juga ada pria berpakaian lebih mencolok dibandingkan yang lain. Bertubuh jangkung berstelan rapi dengan jas berwarna hitam dan celana berwarna senada sedang berbicara dengan kumpulan pemain musik disana, ia akan bertanya pada pria itu.

"Permisi,dimanakah aku bisa meletakkan bunga bunga ini??". Ucapnya.

Pria itupun berbalik dan memperhatikan penampilan wanita itu kemudian berucap.

"Ah, akhirnya kau datang nak, Kami sudah menunggumu dan bunga bungamu" Ucapnya kemudian memanggil salah seorang pria, pekerja digedung ini untuk membantunya mengangkat bunga bunga tersebut.

"Tolong kau bantu nona ini untuk menyusun bunga bunga itu ke atas meja dan menyusunnya di vas kosong disetiap ruangan ini". Titahnya.

"Mari kubantu nona". Ucap pekerja itu sambil menarik kantung bunga yang ada ditangan gadis itu.

Disepanjang perjalanan mata biru cantik itu meneliti tiap ruangan. Mengingatkan dirinya kapan terakhir kali pergi kepesta seperti ini.

Sesampainya disalah satu meja besar disudut ruangan, pria itu berkata "Kau bisa meletakkan bunga bunga mu disini nona, dan kau bisa menyusunnya disini juga. Setelah selesai kau bisa memanggilku kembali untuk membantumu memindahkan bunga bunga yang sudah kau susun kedalam vas vas ini. Aku akan pergi melanjutkan pekerjaan ku,permisi".

Gadis itu tersenyum simpul sambil menganggukkan kepala "baiklah,terima kasih".

22:30.
Hari semakin larut, tugasnya mengantar dan menyusun bunga telah selesai ia kerjakan. Dan sekarang waktunya untuk pulang.

Selesai mengambil sepedanya wanita itu hendak bergegas pulang dan terpaksa berhenti ketika mendengar ponsel nya berbunyi. Merogoh saku mantelnya, gadis itu membuka ponselnya dan melihat pesan dari bibi pemilik toko bunga tempat ia bekerja.

I'm The Boss 100% [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang