Reqret||4.Bertemu

15 5 0
                                    

Kau tahu saat-saat indah adalah saat berdiri di sini bersamamu menatap indah ya senja, tapi sekarang berbeda semua tak lagi sama kini aku sendiri. Hanya sendiri tak ada seorang pun, hei kau tahu aku sangat merindukan mu.

***
Lelaki dengan kemeja kotak-kotak berwarna agak lusuh berdiri menghadap ke laut. Ia penyuka segala hal yang tidak disukai kebanyakan orang. Ia sering terlihat asing di mata orang lain yang baru mengenalnya.
Ia sedang berdiri sendiri atau berjalan kaki sendiri di tepi pantai ini. Kali ini pun begitu.

Menikmati udara menjelang senja yang dibawa angin dari laut. Sudah hampir dua puluh menit ia berdiri di pinggir pantai ini, mendengar desiran ombak, menatap ikan-ikan kecil yang melompat dari permukaan lain

Sungguh amat indah ciptaanmu ya tuhan...

***
Ia menatap begitu dalam pada apa pun yang ditawarkan bentangan laut dihadapanya. Seperti biasa, tidak ada yang dihiraukan. Tidak juga orang-orang melihat aneh kepadanya

Sesekali ia membidik langit yang mulai kuning kelabu dengan kamera yang ada di tanganya. Ia penyuka senja.

Lensa kamera mengarah ke sudut pantai, pada jajaran batu-batu yang disusun menjorok ke arah laut, tempat orang-orang biasa duduk menikmati embusan angin. Lelaki itu mencoba menggambarkan wajah senja yang jatuh disana dengan lensa kamera.

Sebelum beberapa saat kemudian, matanya tertuju pada seorang perempuan yang berada di atas bidang batu-batu yang disusun menjorok ke pantai itu.

Perempuan yang diam-diam sangat menarik jadi objek fotonya.

"Hei, jangan sembarangan motret, dong!" yang di tangkap gambarnya tersadar.

Dia menghampiri lelaki yang memotretnya tadi
"Kamu tidak sopan.jangan ambil foto orang sembarangan. Harusnya kamu izin dulu," ucapnya dengan nada tinggi

Lelaki itu justru meninggalkanya tanpa banyak bicara."Maaf saya lagi nggak mau berdebat sama orang yang sedang patah hati.saya nggak mau jadi imbas dari rasa sakit anda." ia pergi meninggalkan syifa

***

Beberapa saat berlalu, Syifa berfikir. Ia meyadari ada benarnya yg di katakan lelaki itu. Ia datang kesini untuk menenangkan perasaanya. Malah yang syifa dapatkan hanyalah rasa sakit.

"Dia benar, senja menyakitkan,"

Syifa berbalik badan. Ia segera beranjak berjalan menuju pulang.

"ikhsan, selamat menikmati bahagiamu. Aku akan berusaha untuk tetap tegar menjalani hari-hariku. Meski tanpamu lagi. Ternyata seperti ini rasanya mencintai seseorang yang mencintai orang lain. Sakit, sangat sakit," batin syifa

✨✨✨✨✨

TBC

Jangan lupa follow akun wattpad aku ya!

Ig: @Sladkaya_🍭🍬

Terimakasi sudah meluangkan waktunya.Baca cerita aku yang
"Reynata"

Vote, komen, and share.

Salam




Fanidwiutami.

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang