Reqret||8.Sedikit bercerita

9 3 0
                                    

Hari itu berlalu,namun rasa sedih dan kecewa tidak berlalu.

✨✨✨

Ia hanya sendirian di kamar.Neneknya sedang sibuk memasak di dapur.kadang syifa membantu neneknya memasak.kali ini sepertinya nenek membiarkan syifa istirahat.
Syifa menggunting kertas warna warni itu melipatnya membentuk sebuah hati,lalu membukanya lagi dan menuliskan sebuah kaliat,yang mencerminkan isi hatinya.

"Toples ini memiliki banyak kenangan.ada canda,suka,dan duka yang di simpannya.Dulu kakekmu yang memberikan toples ini untuk nenek.kalau kamu hanya memakai untuk hal yang tidak begitu penting,Nenek keberatan."

"Semua benda itu memiliki kenangan.Apa lagi benda-benda yang diberikan oleh seseorang yang penting bagi hidup kita.Kamu harus bisa menempatkan,merawat,dan menyimpannya,di tempat yang tidak akan membuat benda itu rusak.benda-benda kenangan itu harus di simpan dengan baik.kamu bisa kembali menggunakanya saat kamu merasa rindu terhadap orang yang memberikan beda itu.Seseorang yang di simpan oleh kenangan di benda itu."Ucap neneknya.

"Iya nek,aku paham.karena aku juga ingin menyimpan kenangan dalam toples itu toples yang sangat berharga bagi ku menulis,dan mengabadikan kisah-kisah dulu di antara aku dan ikhsan yang jika di kenang hanya membawa luka lama."

"Tapi,kamu harus siap.Apa pun yang kita simpan bisa menjadi hal yang mungkin saja akan jadi beban saat kamu memutuskan untuk mengabadikan kenangan.Kamu harus siap didatangi kenangan itu,bahkan saat kamu tidak siap sekalipun.Dan,kamu tau,Syifa?Kadang rasanya menggetirkan.Saat kita rindu berada di momen-momen yang terbaik dalam hidup kita di hari lalu.Kita hanya bisa diam tanpa berbuat apa-apa,Selain berdoa."
Tiba-tiba raut wajah nenek menjadi sendu.

"Nenek kangen sama kakek,ya?Syifa bertanya pelan-pelan.hati-hati.Takut neneknya menambah sedih.

"Selalu," Ucapnya tersenyum perih.

Syifa menutup toplesnya.ingatan tentang toples itu.

Sejak  kecil syifa tinggal bersana neneknya.ibunya sudah meninggal saat ia masi duduk di bangku sekolah dasar,saat ia masi haus akan kasih sayang seorang ibu.Dan semua itu hanya ia dapatkan dari nenek dan kakek.Akan tetapi tiga tahun setelah itu,kakek juga meninggal.

Ayahnya?Sejak ibunya meninggal,ayah memilih bekerja di luar kota.lelaki itu yang menanggung semua biaya sekolah syifa dan segala kebutuhan di rumahnya.
Dikirim sangat rutin setiap bulan.ayahnya ingin membawa syifa ke kota lain,tetapi nenek tidak membiarkan,meminta agar neneknya saja yang merawat syifa.lelaki itu memilih merantau untuk menenangkan perasaan atas kepergian sang istri.

Hingga saat ini ayahnya masih betah sendiri(tidak menikah lagi),ntah sampai kapan.lelaki itu pernah bercerita kepada syifa.Jika ada perempuan yang seperti ibunya,ia mungkin menikah lagi.Tetapi,Belum ada yang bisa menggantikan posisi almarhumah istrinya itu.mesti tak akan ada yang menggantikan almarhumah istrinya.setidaknya,lelaki itu bersyukur kini ada syifa.

"Kamu mirip sekali dengan ibumu.lembut tapi tegar.seolah kuat sekali akan hidup.Sama persis.Meski kadang suka nangis diam-diam," Ucap ayahnya beberapa hari setelah ibunya meninggal.

"ibumu,perempuan yang baik," tutupnya.Dahulu masi belum merantau,ayahnya syifa seringkali mengucapkan kalimat itu.Ketika perasaan rindu menyerang dada mereka.

Setelah lelaki itu memutuskan untuk meninggalkan kota ini.Dan bekerja di kota lain.Syifa menghabiskan masa kecil tanpa sosok ayah disisinya.Syifa kecil hanya diasuh oleh kakek dan neneknya.Hingga akhirnya hanya nenek saja sekarang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RegretTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang