"Rara, kuy kita ke kantin " Ujar Safina pada Arara yang sibuk memainkan ponselnya tampa memerdulikan ajakannya sama sekali.
"Lu duluan aja, Gua mau nungguin kak Galen dulu soalnya " Jawab Arara yang celingak celinguk liatin jendela nungguin Galen.
"Lah Gua ke kantin sama siapa? masa sendirian sih " Safina mulai kesal pada Arara yang sepertinya sudah bucin akut pada Galen.
"Yaudah ayo sama Gua aja Sapina " Kata Virgi yang dengan asal memanggil Safina dengan Sapina.
"Virgi? Yaudah ayo deh " Safina segera berjalan kearah Virgi dan meninggalkan Arara yang cemberut kesal karena diabaikan.
"Tunggu! Gua ikutan ke kantin " Teriak Ilyas pada Safina dan Virgi yang sudah mulai berjalan ke kantin.
Kini Arara sendiriin di kelas, Tapi sepertinya ada temannya yang masih di kelas yang tidak disadari oleh Arara. Hingga Septian yang masih dikelas segera berjalan tampa suara ke arah banggku Arara.
"Hayyo ngapain tuh " Ujar Septian dengn agak keras hingga membuat Arara lagi lagi terpekik kaget dengan ulah Septian yang selalu membuat jantungnya ingin lompat dari tempatnya.
"Ish Lu ngagetin banget sih " Arara segera mengantongi ponselnya dalam saku roknya dan menatap tajam Septian yang tersenyum kikuk.
"Nungguin Kak Galen nih? " Goda Septian pada Arara yang kini mulai bersemu merah dan pipinya mulai memanas mendengar godaan Septian.
"Apaan sih! Gua tuh cuma nungguin Kak Galen " Pekik Arara yang melotot tajam saat dengan seenak dengkulnya Septian malah duduk di kursi Safina, Lebih tepatnya duduk bersebelahan dengan Arara.
Septian yang terkesan cuek dan biasa biasa saja mulai menumpu tangannya dirahang tegasnya dan menghadap ke arah Arara yang sudah salah tingkah. Bayangkan saja ada pria tampan duduk disebelah Arara dengan gaya cool nya.
''Asal lu tau aja ya Arara Agustin, Ada orang begitu nungguin lu dengan setia tau gak? Bahkan dia tetep sayang sama lu saat lu jelas jelas suka sama orang lain " Ujar Septian pada Arara yang kini mukanya sudah diselimuti rona merah yang menjalar keseluruh mukanya.
''Emangnya siapa yang nungguin Gua sampai segitunya? " Tanya Arara yang penasaran dengan perkataan Septian. Jujur saja Arara itu tipe orang yang gak pekaan.
''Malaikat Izrail '' Jawab Septian dengan menahan tawanya.
''Sialan lu Septian! " Teriak Arara sambil memukuli badan Septian dengan keras tampa memperdulikan Septian yang kesakitan.
''Lagi asik pacaran nih kayaknya '' Ujar seorang pria yang sedari tadi Arara tungguin.
"Kak Galen? " Dengan ceria Arara segera berlari ke arah Galen yang berdiri dekat pintu kelasnya.
Septian yang melihat perubahan sikap Arara pada Galen hanya menatapnya sendu dan berlalu pergi agar tidak mengganggu Arara dan Galen.
"Mau kemana lu Septian? '' Tanya Galen pada adik kelasnya tersebut, Karena Septian dulu juga adik kelasnya waktu SMP.
"Nyusul Virgi sama Safina ke kantin, Gua duluan ya! "
Ujar Septian dengan cengiran lebar untuk menutupi tatapan sendunya dan segera berjalan cepat menghindari Galen dan Arara."Kenapa gak bareng kita aja ya? " Ujar Galen pada Arara yang bingung dengan perilaku Septian.
''Udah lah, ayo kita ke kantin Kak Galen " Arara mencoba mengabaikan perilaku Septian yang sejujurnya membuat Arara penasaran, Tapi kesempatan emas bisa pergi ke kantin dengan Galen si ketua osis lebih berharga bagi Arara.
Galen sendiri hanya menurut pada Arara dan mulai berjalan beriringan ke kantin. Kini hati Arara sangat bahagia dan berbunga bunga karena impiaanya bisa berjalan beriringan kembali terjadi setelah SMP dulu.
Saat berjalan beriringan banyak maha siswi yang berkomentar tentang Arara yang bisa mendekati Galen ketua osis SMA Air Langga.
Arara hanya tersenyum simpul dan berharap Galen juga mendengar komentar para maha siswi yang bergosip ria tentang dirinya dan Galen.
"Udah jangan didengerin meraka ya " Kata Galen yang mencoba mengabaikan para maha siswi yang suka bergosip mengenai hal yang belum pasti.
Arara yang mendengar perkataan Galen yang berusaha mengabaikan gosip dan komentar maha siswi menjadi kesal karena Galen tidak peka terhadap perasaannya yang sudah lama ia pendam pada Galen.
Setelah berjalan beriringan ditengah gosip ria para maha siswi kini Galen dan Arara sampai di kantin. Segera saja Galen dan Arara duduk di kursi panjang kantin untuk memesan makanan.
''Buk kantin, Bakso sama jus jeruk masing masing dua ya! '' Ujar Galen dengan agak keras agar Ibu kantin segera membuat pesanannya.
Posisis duduk Galen dan Arara yang berhadap hadapan dan menyisakan ruang duduk lagi karena model kursinya panjang membuat Arara yang sedari tadi menampilkan wajah biasa saja padahal dalam hati tengah berbunga bunga.
Tampa Galen dan Arara sadari ada Septian, Virgi, Safina dan Ilyas tengah duduk tak jauh dari mereka yang sibuk dalam pikiran masing masing.
''Septi, lu gak nyesek liat cewek yang lu taksir malah makan bareng sama cowok lain? " Ujar Virgi pada Septian yang menatap datar Arara dan Galen yang mulai memakan mereka yang sudah datang.
''Kalau Arara seneng Gua juga seneng kok " Tatapan Septian terus bersorot ke arah Arara yang terus tersenyum pada Galen.
''Saf, nanti pulang sekolah Gua anter ya " Ujar Ilyas tiba tiba pada Safina yang asyik makan kentang goreng pedas.
"Boleh, emangnya mau ngapain? '' Safina menoleh ke arah Ilyas yang tersenyum lembut padanya. Hingga Virgi yang sedari tadi nyimak mulai mengepalkan tangannya kesal pada Ilyas yang terang terangan PDKT sama Safina cewek incarannya.
"Pengen aja sih " Kata Ilyas dengan kekehan yang membuatnya semakin tampan dimata Safina.
''Ehemm... '' Virgi mencoba mengalihkan suasana dengan berdehem keras.
''Yas, cabut yuk. Gua panas disini " Safina mencoba mengajak Ilyas dan menyindir Septian yang sedari tadi menatap Arara.
''Kalok panas ya tinggal dibuka aja " Celetuk Septian menjawab sindirian Safina yang kini memerah malu.
"Ih lu cabul banget sih '' Safina dengan malunya menutup mukanya dengan telapak tangannya untuk menyembunyikan wajah meronanya.
"Sini kakak bukain dek " Ujar Virgi yang sudah tertawa terpingkal pingkal melihat betapa menggemaskannya Safina saat malu.
"Udah udah, Ayo cabut aja Saf '' Ujar Ilyas yang mencoba menahan tawanya meliat tingkah Safina yang menggemaskan.
Mengangguk dengan pelan Safina pergi dengan Ilyas dan meninggalkan Virgi dan Septian yang tertawa mengingat reaksi malu Safina.
"Lu suka sama Safina, Tapi lu malah biarin Safina pergi sama Ilyas " Ujar Septian pada Virgi yang masih tertawa ringan.
"Gua cuma suka sebagai pengagum doang kok, Lagian Gua suka sama anak sebelah " Jawab Virgi sambil menyeka air matanya akibat tertawa terlalu berlebihan tadi.
''Oh '' Sahut Septian yang kembali menatap Arara dan Galen dengan pandangan datar.
Hingga waktu istirahat habis dan Arara dan Galen kembali ke kelas mereka masing masing. Sedangkan Septian dan Virgi hanya mengikuti mereka dari belakang.
-
Author Lahilut Fihana
Senin, 22 juni 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Feeling
Teen FictionBuat kamu yang selalu merjuangin dia Sejujurnya ada yang begitu menunggumu dengan setia, Tapi kamunya aja yang gak peka. Malaikat izrail contohnya -Lahilut Fihana- Gua tau kalau lu sukanya sama dia, Tapi apa salahnya kalau gua suka sama lu? Gua rela...