Clint Barton X You

2.3K 160 27
                                    

∆Requested by Tmski_
∆Short chapter

Enjoy~
.
.
.
[Title : Forgiven]
(I know pt.3)

-Flashback-

Clint baru saja akan mengetuk pintu ruangan milik Nick Fury saat mendengar suara gebrakan dari dalam sana. Pria itu tak berniat menguping, tapi sungguh dari jarak satu meter saja ia masih bisa mendengar jelas jeritan marah Hilda dari balik pintu.

"Ayah sudah tahu apa keinginanku, maka penuhilah!"

Brak!

Clint tersentak saat pintu tiba-tiba terbuka dan Hilda keluar dari dalam sana, matanya merah dan raut wajahnya keruh. Wanita itu langsung beranjak pergi tanpa menyapa si pria.

Ia mendeham pelan lalu masuk kedalam ruangan yang ternyata sudah berantakan itu, kertas dan dokumen dimana-mana. Tanpa basa-basi Clint langsung berjongkok untuk membantu sang bos memunguti kertas-kertas yang berserakan di lantai.

Tapi salah satu kertas yang ia genggam mengalihkan atensinya. Clint terdiam lalu membacanya.

"Maaf, Clint. Hilda sedang sensi–"

"Sir," panggil Clint menyela perkataan Fury seraya mengangkat kertas ditangannya.

"I'm sorry, but this–" lanjutnya.

Fury menyimpan kertas yang sudah ia kumpulkan keatas meja lalu mendudukkan dirinya di kursi seraya menghela napas.

"Please take a seat." ujar Fury.

Clint langsung  mengikuti ucapan sang bos dan mendudukkan dirinya di kursi yang ada disana.

"Beberapa bulan ini, Hilda selalu mengeluh padaku jika ia sering mengalami sesak napas." kata Fury, memulai ceritanya.

"Aku langsung membawanya ke dokter untuk tes dan dua bulan lalu hasilnya keluar."

"Kupikir itu hanya kelelahan, tapi Hilda mengidap jantung lemah. Dia tidak boleh melakukan aktifitas berat, dan aku tahu sekali Hilda bukan tipe orang yang nyaman dalam kepasifan."

"Apakah itu buruk?" tanya Clint.

"Jika aku mengetahuinya lebih awal, mungkin tidak. Tapi saat ini dokter menyarankan agar Hilda mendapat transplantasi jantung karena resikonya bisa menjadi lebih buruk. Kau tahu jika Hilda tidak akan mau dilepastugaskan." jawab Fury.

"Kau tidak bisa menemukan jantung yang cocok untuknya, ya?"

Fury mengangguk, "Ya, aku sudah memberitahu dokter jika aku akan membayar berapapun biayanya. Aku tidak bisa apa-apa sekarang,"

"Eum, Clint...Bolehkah aku meminta bantuanmu? Sebenarnya ini keinginan Hilda," timpal Fury lagi.

"Ada apa?" sahut Clint.

"Bisakah kamu menjaganya untukku? Dia berjanji jika dia tidak akan memaksakan diri untuk bekerja jika kau bersamanya. Aku mohon," jawab Fury.

Clint diam, tampak berpikir untuk beberapa saat hingga ia menatap pria didepannya.

"Aku akan melakukan yang terbaik untuk menjaga Hilda, Sir."

-🔫-

Hilda's room, 19.54 PM

Hilda menyandarkan kepalanya pada pundak Clint, mereka duduk di balkon kamar Hilda seraya menikmati malam.

Clint bergeming, pria itu memikirkanmu. Setelah kepergianmu dari S.H.I.E.L.D, Clint begitu sering diam dan murung. Dia merindukanmu, tapi dia sudah berjanji pada Fury untuk menjaga puterinya.

Walaupun selama ini dia tidak menghubungimu, atau bahkan memperlakukan Hilda dengan penuh kasih sayang, kamu tidak pernah bisa tergantikan di hatinya. Hampir setiap malam pria itu mendudukkan diri di kamarnya dalam kesunyian dan menyesali semua perbuatannya padamu.

Dia sangat berharap jika kamu baik-baik saja dimanapun kamu berada. Dan dia berharap jika dia bisa memberitahumu semuanya. Tapi Hilda melarang Clint untuk melakukan itu.

"Clint?"

Yang dipanggil menoleh, menatap wanita disampingnya dengan sebelah alis terangkat.

"Ada apa?" tanyanya.

"Kau masih memikirkan dia?" tanyanya.

Clint menarik sudut bibirnya dan tampaklah senyum tipis di wajahnya. Sangat tipis dan menyiratkan banyak rasa sesal disana. Hilda tahu benar apa yang Clint rasakan. Tapi persetan dengan itu semua, pria itu sudah menjadi miliknya sekarang.

Mungkin, untuk sementara.

Melihat Clint masih belum bisa melepaskanmu saja dadanya sudah terasa sesak.

"Aku akan membuat teh, kau tunggu disini ya," ujar Hilda lalu berdiri dari duduknya.

Clint hanya mengangguk, membuat teh bukanlah hal yang berat kan?

Hilda menyapa beberapa teman saat berjalan menuju dapur, ia merebus air dan menyiapkan dua gelas kecil dan teko kecil untuk dibawa ke kamar.

Ia mengambil troli dan menyimpan itu semua keatasnya. Setelah itu Hilda berjalan seraya mendorong trolinya dan kembali ke kamar.

Baru saja ia akan membuka pintu, Hilda mendadak diam dan meringis seraya memegang dadanya.

"Argh.."

-🔫-

Hospital, 20.37 PM

Clint dan beberapa orang teman Hilda menatap Fury yang keluar dengan tatapan sendu. Mereka langsung memapah tubuh Fury yang melemas saat itu juga.

Setelah mendudukkannya, mereka langsung menemui dokter dan bertanya apakah mereka boleh masuk. Sang dokter menyetujuinya.

Para wanita berhamburan masuk terlebih dulu dan menangis kencang melihat tubuh Hilda sudah diselimuti kain putih.

Clint mulai menyalahkan dirinya sendiri. Kalau saja dia tidak membiarkan Hilda pergi barang sesaat, mungkin ia masih ada bersama mereka saat ini.

Tak ada yang menyalahkan pria itu, tetapi Clint begitu menyesali dan merasa sangat tak berguna.

Dia menangis, tentu saja. Sekuat apapun seorang pria, dia bisa menangis kan?

-Flashback off-

Tangisanmu semakin besar dan pelukanmu pada Clint semakin erat saat melihat orang-orang mulai menimbun peti mati yang sudah menyatu dengan bumi itu.

Semua orang tersedu-sedu, terutama Nick Fury yang pasti merasa sangat kehilangan karena kepergian sosok puteri kecil kesayangannya itu.

Setelah upacara pemakaman selesai, kamu, Clint dan Fury bersimpuh di samping makam.

"Kiranya Tuhan menyertai kamu, Ayah sayang Hilda." ujar Fury.

Clint merangkulmu dan mengecup pelan puncak kepalamu, "Dia sudah tenang, kita harus melepaskannya, okay?" ujarnya menenangkanmu yang masih bersimbah air mata.

Kamu menyeka air mata yang mengalir di pipimu lalu tanganmu terulur untuk mengelus potret Hilda yang tersandar di depan batu nisan.

"Rest in peace, Hilda. I forgive you."

FIN

Udah ya utangnya yang ini, maapkeun aku lama banget😭

Tinggal yg Peter Parker hm.

Avengers Imagines [On Revision]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang