❄❄❄
Mira hanya memakai baju putih lengan panjang rajut dan celana jeans hitam. Serasa sudah cukup, Mira keluar dari rumahnya dan mengunci pintunya.
Mira berjalan kaki 1 km untuk sampai ke cafe yang biasa tempat ia bekerja. Mira berjalan santai sambil menikmati angin sore yang mengibarkan rambut panjangnya.
"Bunda ayah Mira mau kerja nih doain Mira ya supaya bisa dapet uang yang banyak dan bisa kembali lagi kayak dulu" Mira tersenyum sambil menatap langit.
Akhirnya Mira sampai di cafe tempat ia bekerja. Mira langsung masuk dan mengganti bajunya dengan baju khas pegawai cafe.
Mira keluar dari ruang ganti dan menggantikan Gita yang melayani pelanggan. "Kak Gita biar aku aja yang gantiin"
Gita tersenyum lalu mengangguk. "Yaudah kakak bantuin Nia dulu ya"
"Oke"
Mira tersenyum manis melayani pelanggan yang memesan kepadanya.
Ting
Suara pintu cafe yang terbuka bahwa ada pelanggan yang masuk. Mira langsung melihat orang yang baru masuk dan terkejut tapi ia tetap tersenyum.
"Selamat datang mau pesan apa Bin?" Mira bertanya kepada Bintang orang yang baru masuk ke cafe itu.
Bintang mengernyitkan dahinya bingung kenapa ada Mira di sini. "Lo ngapain di sini?"
Mira masih tersenyum. "Aku kerja di sini"
"Kamu mau pesan apa?" tanya Mira ulang."Gue pesen cappucino yang ice satu"
"Duduk di meja nomor berapa?"
"Nomor 5" Bintang memilih meja nomor 5 karena cuma itu yang kosong.
"Oke tunggu ya" Mira segera membuatkan pesanan Bintang.
Da tak lama pesanan Bintang sudah jadi. Mira langsung memberikan kepada Bintang yang duduk di meja nomor 5.
"Ini selamat menikmati" ucap Mira ramah.
Bintang tersenyum tipis. "Thanks"
"Iya sama-sama aku ke sana ya" Mira pergi dari meja Bintang dan kembali ke meja pesanan.
Bintang tersenyum memperhatikan Mira yang sibuk bolak-balik membuatkan pesanan dengan keringat yang berjatuhan di keningnya.
Dia cantik kalo gak pake kacamata, batin Bintang yang membayangkan wajah Mira yang tidak memakai kacamata.
❄❄❄
"Mir kita pulang duluan ya" pamit Gita dan Nia.
"Kamu hati-hati kalo pulang" Nia kepada Mira.
Mira tersenyum lalu mengangguk. "Iya kak hati-hati"
Setelah melihat Gita dan Nia pergi. Mira segera mengunci pintu cafe dan mulai jalan untuk pulang.
Rambut Mira terus berkibas karena ulah angin malam yang membuat capeknya hilang. Tapi tiba-tiba Mira merasa kalau ada yang mengikutinya dari belakang. Lalu Mira menengok ke belakang tapi tidak ada siapa-siapa. Bulu kuduk Mira sudah merinding ketakutan.
"Aduh kenapa perasaan aku gak enak ya" Mira bergidik ngeri lalu ia mempercepat langkahnya agar cepat sampai di rumah.
❄❄❄
KAMU SEDANG MEMBACA
Love For You [ Slow Up ]
Novela JuvenilCerita tentang seorang gadis cupu berkacamata, kutu buku dan hidupnya sederhana. Semua bermula sejak kedua orang tuanya meninggal akibat kecelakaan pesawat. Dahulu ia gadis yang hidupnya berkecukupan, ceria dan manja. Dan kini kebalikannya, ia hidup...