Ternyata dia

96 7 11
                                    

"lo.. juga disini?" tanya iqbal

"Em lo keliatan nyari orang yaudah gua samperin deh" ucap gadis yg ternyata kirana lawan main iqbal di film terbarunya itu

"Gua dengar jelas suara yg bertanya tadi itu suara aurel dan memang bukan suara kirana" batin iqbal

"Mikirin apa sih bal?" Tanya kirana

"Enggak kok"

"Gery bilang lo sakit makanya gabisa ik.. "

"Iya,kemarin gua sempat sakit sekarang jugak,tapi gua harus sempetin datang demi kedua sahabat  gua" ucapan iqbal membuat kirana mengangguk

"Gua kira lo beneran pacaran diam diam sama tiara atau sesil. Ternyata keduanya bahkan enggak hehe" tawa kirana, iqbal hanya tersenyum

"Lo keren loh pake setelan itu, cocok banget sama lo" senyum kirana

"Terimakasih" senyum iqbal

Terlalu malas rasanya iqbal meladeni gadis didepan nya ini,siapapun jika melihat gadis ini pasti tau kalau ia menyukai iqbal.

Namun iqbal tidak mau dianggap sombong karna ia lebih senior dari gadis dihadapannya,maka iqbal harus sedikit berbasa basi menjawab beberapa pertanyaan darinya.

"Hari sabtu ada pemotretan untuk film terbaru kita iqbal, kemudian minggu jumpa fans untuk tanya jawab, dan senin promosi film, jangan lupa" oceh kirana

"Haha lo kayak asisten gua cerewetnya" ucap iqbal tertawa mengingat kia mantan asisten nya yg juga tidak capek mengingatkannya tentang jadwalnya.

Iqbal kemudian melangkah meninggalkan kirana, fikiran iqbal semakin kacau, orang orang yg tidak ia sangka perlahan meninggalkannya.


~••~


"Haaahh.. lelah sekali" gumam gery mendudukan pantatnya disofa disusul iqbal disebelahnya.

Mereka menghadiri acara hingga pesta habis,membuat iqbal cukup lelah melayani beberapa tamu artis juga produser dan sutradara.

Hidung gery mengendus bau makanan yg berasal dari dapur. Tidak hanya gery, iqbal juga sadar kalau itu adalah aroma makanan.

"Lo bungkus makanan dari pesta jordan?" Tanya gery

"Gila aja lo,lagian lo gak liat tangan gua kosong. Aromanya juga dari belakang"

"Terus siapa yg masak?" Tanya gery, iqbal mengangkat bahunya acuh

"Lo tengok lah sana" ucap iqbal malas

"Ck ini kan rumah lo mendingan lo aja yg lihat sana" ucap gery,iqbal menurut

Ia melangkah menuju dapur dengan perlahan,sedangkan gery melanjutkan merebahkan tubuhnya disofa.

Kaki iqbal berhenti melangkah saat melihat seorang wanita yg berdiri membelakanginya. Baru saja iqbal akan membuka mulut bertanya siapa wanita itu, matanya membelalak kaget bibirnya kembali tertutup rapat.

Wanita yg ia rindukan selama ini berdiri dihadapannya, menatap nya dengan wajah tersenyum. Cukup lama iqbal menatap gadis itu begitupun gadis itu. Iqbal mengusap matanya berkali kali takut yg ia lihat hanya halusinasi.

Namun tidak,gadis dihadapan nya nyata ada bukan halusinasi. Iqbal melangkah maju perlahan dan disusul langkah cepat gadis itu yg langsung berhambur kepelukan iqbal.

Lagi dan lagi,ini memang bukan halusinasi fikir iqbal,gadis itu dapat ia sentuh dan ia peluk. Cairan bening itu menetes dari kedua pelupuk maga iqbal, begitupun dengan aurel yg sudah menangis sedari tadi.

Iqbal memeluk aurel erat tidak ingin melepasnya lagi,keduanya hanyut dalam pelukan untuk melepas rindu masing masing yg sudah menggebu.

Iqbal merenggangkan pelukan,mengangkat wajah gadis dihadapan nya menatapnya cukup lama iqbal mengecup kening aurel dan beralih kebibir gadis itu. Iqbal mencecap bibir gadis itu, mendorong tubuhnya mundur hingga berhenti tertahan kulkas dibelakang aurel.

Merasa cukup lama iqbal pergi dan tidak ada suara,gery merasa curiga. Pria itu melangkah perlahan menuju dapur,takut kalau saja ada maling dan iqbal sudah jadi korbannya.

Namun saat sampai didapur,langkah gery langsung terhenti, dengan cepat raut wajahnya berubah cengo. Gery membalikkan badannya dan melangkah pergi cepat keruang tamu tidak ingin melihat lebih lanjut apa yg terjadi barusan didapur.

"Aaiishhh mereka berdua membuat jiwa jomblo gua membara" gerutu gery mendudukan pantatnya kembali ke sofa

"Lihat aja ntar kalau gua udah punya pacar,gua buat juga ciuman didepan lo berdua. Awas aja" gerutu gery lagi

Sedangkan aurel yg sadar gery melihatnya hanya tersenyum membuat iqbal menghentikan aksinya.

"Ada apa?"

"Aku melihat gery berdiri dan pergi"

"Lupakan aja" ucap iqbal ingin mencium kembali aurel namun gadis itu justru menyembunyikan wajahnya didada iqbal.

Aurel memeluk pria itu erat,iqbal tersenyum, iqbal tau gadis itu tengah menahan malu dengan pipi yg sudah merah.

"Bagaimana kalau kita makan saja dulu?" Tawar aurel iqbal mengangguk dan memeluk aurel erat mengecup pucuk kepalanya berkali kali.

"Gery? Kau tidak ingin memanggilnya?" Tanya aurel saat keduanya sudah duduk didepan meja makan

"Ntar biar dia cari makan sendiri aja gapapa"

"Hahaha iqbal,kau tidak boleh seperti itu,kasian gery"

"Aku mau mengusir dia sekarang, biar aku bisa menatap mu lebih lama tanpa diganggu" ucap iqbal berdiri namun aurel menahan tangan iqbal cepat

"Cepatlah kembali kesini" ucap aurel membuat iqbal tersenyum

Iqbal mengelus kepala aurel kemudian berlari cepat keruang tamu dimana tadi gery berada.






Kasian kan gery..tapi gery ganggu sih kalau ada dirumah.

Jangan lupa vomment nya readers tericnta🥰🥰

Kasih kritik dan saran ya..

Thanks readers🥰🥰🥰🥰

My FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang