"gem bosan ma,udah seminggu dirumah sakit.gem udah ngerasa baikan" ucap iqbal
"Iya sayang,dokter bilang besok kamu udah boleh pulang kok"
"Kenapa gak sekarang aja ma?"
"Gem, ayolah. Menurut sama mama kamu sekali aja"
Ucapan papa membuat iqbal terdiam. Ia sudah muak hanya tertidur ditempat tidur dan tidak melakukan apapun.
Sebenarnya aurel lah yg membuatnya semakin gelisah,ia merindukan gadis itu.ia masih tidak percaya aurel yg melakukan semuanya padanya.
"Gery kenapa gak pernah kesini?"
"Dia sibuk ngurus semua kekacauan yg udah dibuat aurel dan kia" jawab mama
"Besok dia datang menjemput kamu" ucap papa iqbal
~••~
"Hei broooo udah sehat?" Tanya gery pada iqbal
"Lo sibuk banget,sampai ga bisa jenguk gua" sungut iqbal
"Haha sorry bro,banyak yg perlu gua urus,kan lo juga ada yg urus" tawa gery hambar
"Oiya,lo tau aurel kemana? Beneran dia yg salah?" Bisik iqbal pada gery
Gery terdiam,ia ingat kejadian malam itu dan juga ucapan papa iqbal padanya.
Flashbcak on
Gery langsung menuju rumah sakit setelah menyelesaikan urusan dengan produser dan sutradara untuk menunda waktu dan proses shooting.
"Maaf mas gery, tuan bilang tidak ada yg boleh menjenguk mas iqbal" ucap pengawal yg menjaga dipintu ruangan iqbal
"Loh,saya ini menejer nya,saya juga abang bagi dia"
"Iya mas,walaupun tuan tetap tidak mengizinkan"
"Gery" panggil papa iqbal
"Eh om,iqbal bagaimana om? kenapa saya tidak diizinkan masuk?"
"Mari kita bicarakan disana saja" ajak papa iqbal menjauh yg disetujui gery
"Kalau iqbal bertanya tentang aurel, bilang saja gadis itu yg sudah meracuni iqbal,dan ia bekerja sama dengan kia"
"Ta..tapi kenapa om? Aurel gak bersalah justru dia yg menyelamatkan iqbal"
"Lakukan saja yg saya pinta gery, ini untuk kebaikan iqbal juga. Dan untuk sementara sampai iqbal pulih kamu jangan menemui iqbal. Bahkan kalau aurel ingin menemuinya tolong jauhkan aurel dari iqbal"
"Om,ini gak keterlaluan? Om tau kan iqbal sangat mencintai aurel?"
"Inilah kenapa saya melarang kamu menemui iqbal. Kamu hanya perlu menuruti kata saya,ini demi kebaikan iqbal, atau saya akan membawa iqbal pergi agar ia menyelesaikan karir nya disini, tolong gery"
"Baiklah om, gery permisi"
Gery langsung pergi,tujuan nya adalah apartemen iqbal dimana ia meninggalkan aurel. Gery merasa prihatin dengan hubungan iqbal dan aurel saat ini.
"Rel...aurel.." panggil gery begitu masuk namun tidak ada jawaban
Gery berjalan menuju kamar dimana aurel tidur,namun kosong. Gery teringat saat aurel mengatakan kalau ia harus pergi.
"Gak mungkin" ucap gery menggeleng
Gery berlari menuju ruang pakaian iqbal,dan benar saja. Gery bisa melihat pakaian yg tadi dikenakan aurel dilantai, bahkan dengan beberapa helai bulu bulu yg gery yakin bulu dari sayap aurel.
"Arrggggghh kenapa semuanya membingungkan" teriak gery frustasi
Gery mengusap kasar rambut nya, semuanya membuatnya pusing. Gery bingung harus bagaimana,ia tidak mungkin berbohong kalau aurel yg melakukannya.
Flashback off
"Woi kok diam lo" tanya iqbal membuat gery tersadar dari lamunan nya.
"Barang nya udah siap semua ma?"
"Udah sayang,ayo gem ayo gery" ucap mama iqbal
"Iya tan"
~••~
"Ger...mama sama papa udah pergi?" Tanya iqbal melihat mobil keluar dari perkarangan rumahnya
"Udah,kenapa? Eh kita harus cari asisten baru buat lo, seminggu lagi shooting nya dimulai"
"Ck. Ger,gua masih ga percaya aurel pelakunya. Gua yakin bukan aurel, pasti dia dijebak"
"Udahlah,lupain aja dia bal. Lo harus bisa hidup mandang lurus kedepan tanpa noleh masa lalu"
"Hati gua masih di dia, gua yakin dia dituduh. Pasti bukan dia pelakunya"
"Terus lo mau apa?"
"Gua mau cari tau kebenarannya lah, lo fikir bisa gua lupaian aurel gitu aja? Gua gak akan percaya dia pelakunya sebelum dia sendiri yg bilang"
"Mana ada pembunuh ngaku,gila ya lo"
"Lo gak ngerti ger,lo gatau aurel"
"Tau,bidadari kan? Gua taaau"
"Bukan,lo gatau gimana dia ke gua dan gua ke dia"
Iqbal melangkah menuju taman belakang,ia ingin memastikan gadis itu barang kali ingin memberi kejutan dengan bersembunyi disana"
"Iya pasti ditaman belakang" gumam iqbal tersenyum
Iqbal membuka pintu,mencari keberadaan wanita itu hingga senyum nya dibibirnya menghilang. Iqbal duduk dibangku taman dengan wajah lesu,dibalik pintu gery melihat gerak gerik iqbal.
Ia tau bagaimana perasaan iqbal saat ini. Tapi ia juga tidak bisa berbuat banyak,ia cuma bisa berdoa yg terbaik untuk lelaki yg dianggapnya adik itu.
"Suatu saat lo bakal nemuin dia gua yakin,gua doain lo" gumam gery melangkah pergi
"Haaahh rel..kamu kemana? Biasanya kalau aku gabisa nemuin kamu dirumah kamu lagi ada disini" gumam iqbal
"Aku yakin kamu bukan pelakunya kan rel,aku tau kamu cinta sama aku" air mata iqbal jatuh
"Rel..aku rindu.." lirih iqbal dengan air mata yg terus mengalir
"Atau kamu racunin aku biar bisa kembali ke dunia kamu? Gak gak mungkin kamu sejahat itu kan rel"
Iqbal menghapus air matanya,ia merasa lelah dengan hatinya yg masih tidak percaya dengan apa yg terjadi. Iqbal bahkan belum bisa terima kia asisten nya selama bertahun tahun juga ikut meracuni nya.
Gery dan orang tua iqbal sudah melarang iqbal untuk bertemu dengan kia. Mereka ingin memberi kia pelajaran dengan mengatakan kalau iqbal meninggal, dan iqbal hanya menurut.
"Aku pasti nemuin kamu pasti" gumam iqbal melangkah meninggalkan taman yg tampak lebih gersang dari biasanya saat ada aurel.
Jangan lupa vote comment
Love you readers🥰🥰
KAMU SEDANG MEMBACA
My Fairy
Fiksi RemajaBijaklah dalam membaca.. Gila gila ini gila,gimana bisa ada cewek masuk kamar gue. ~ Iqbal Geminiroin (Nam Joo Hyuk) Tolong aku,ku mohon bantulah aku selama aku dibumi ini. ~ Aurelia piscesie (Shin Sae Kyeong) Bagaimana jika seorang artis terkenal j...