─ dua belas ─

195 112 75
                                    

Hari ini tidak ada siapa siapa di rumahku,aku masuk ke kamarku melempar tas ku kesembarang arah dan menjatuhkan tubuh di kasur menatap langit langit kamar dengan hampa,hari yang sangat melelahkan. Aku berpikir bahwa orang yang menaruh surat dikolong mejaku pasti orang yang sangat membenciku.

"Jangan pernah putus asa jika tidak mau berpisah. Tetap lah bertahan jika masih ada cinta".

Setelah rebahan sebentar aku mandi karena tubuhku perlu di segarkan kemudian mengganti bajuku,aku kembali menjatuhkan tubuh ke kasur dan terlelap,aku terbangun dan melirik jam dan ternyata sudah pukul 7 malam,aku memutuskan untuk keruang tengah untuk menonton tv,dan ternyata bu Rianty,(mamaku) sudah pulang. Mama terlihat sangat lelah pulang dari cafe miliknya.

"ma"sapaku

"eh,Fan ada apa?"jawab mama dengan lesu

"mama udah makan?"tanyaku

"belum,kamu udah makan?"

"belum ma"

"ya ampun,ayo makan dulu,kamu gak boleh telat makan nanti maag nya kambuh,bentar ya mama buatkan nasi goreng ayam,kamu tunggu dulu,nanti kita makan bareng"ucap mama panjang kali lebar dengan cepat yang tidak dapat di sela

"iya ma"

Aku tidak berani menolak,aku menatap mama menuju dapur dengan muka yang sangat lelah,hari ini bi Ina memang sedang izin karena anaknya sakit dan mama pun belum sempat untuk memasak.

"ayo Fan makan dulu"

"iya ma"

Panggil mama dari ruang makan langsung aku mematikan tv dan segera menuju ruang makan

"mama ambilin ya"

"iya ma"

Mama mengambilkan piring dan menuangkan nasi goreng di atas piring itu

"gimana tadi sekolahnya?"tanya mama tiba tiba

"seperti biasa"jawabku

"kok kayaknya lesu banget?lagi ada masalah?cerita aja ke mama siapa tau mama bisa bantu"

Aku menghela nafas berat,memilih untuk menceritakan apa yang sebenarnya terjadi

"iya ma,lagi ada sedikit masalah,tapi gak apa apa kok"

"ayo cerita aja ke mama"bujuk mama

"tadi ada surat di kolong meja Fani yang isinya...ya kata katanya gak pantes gitu ma dan Fani gak tau itu dari siapa"jelasku kepada mama

"astagfirullah,sabar ya nak,kalo kamu gak salah kamu gak perlu takut hadapi dengan kuat"

"iya ma makasih ya"

"kalau sudah keterlaluan bilang mama ya,nanti mama akan tegur"ucap mama dengan tegas

"sip ma"

"semangatt ya Fan,kamu harus fokus sama diri kamu sendiri jangan pikirin orang lain"

"iya ma"

"ma"

"iya?"

"kak Dezza keluar kota lagi ya?"

"iya Fan"

"kemana?"

"katanya sih di palembang"

"ouh gitu"

Setelah makan aku kembali ke kamarku dan membuka hpku aku tersenyum picik,ada ide  yang terbesit di otakku,aku mencari kontak yang bernama Dezza dan aku memanggilnya

nyaman Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang