Part 5 ; Phi Mew Adalah Pacarku!

4.1K 489 24
                                    

Di pagi hari, Gulf dikejutkan dengan Mew yang sudah berada di depan rumahnya sembari duduk di atas motor metik berwarna merah mencolok.

"Darimana Phi tahu alamat rumahku?!" Seru Gulf dengan telunjuk yang menunjuk-nunjuk hidung mancung Mew.

"Ada banyak cara," jawab Mew asal tanpa mau menjelaskan lebih lanjut.

"Cepat naik." Dia melemparkan helm ke Gulf dan untung saja Gulf bisa menangkapnya.

"Motor siapa ini?" Heran Gulf, ia tidak merasa bentukan motor itu sesuai dengan Mew.

"Aku mencurinya,"

"APA?!"

"Bercanda_-"

Mew sungguh tidak menyangka reaksi Gulf akan sedramatis itu.

Memangnya, tampangnya mengandung unsur kriminal atau apa?

Gulf memakai helm yang diberikan Mew dan duduk manis di jok penumpang.

"Cepat Phi, aku ada kelas lima belas menit lagi,"

"Hah?!"

Mew benar-benar dibuat pusing di hari pertama mereka 'resmi'. Di pagi itu, ia harus ngebut dengan motor metik itu dan harus beberapa kali menghadapi yang namanya 'lost control' karena motor tersebut bukan sesuatu yang dipakainya setiap hari. Istilahnya, tidak terbiasa maka berkendara cepat itu berbahaya.

Tapi dengan polosnya Gulf malah mengatakan dia ada kelas sebentar lagi.

Jadi intinya, Gulf bangun kesiangan.

Padahal Mew sudah berada di luar rumah Gulf dua puluh menit sebelum laki-laki itu keluar.

Baiklah. Kenyataan pertama yang harus Mew terima tentang 'pacarnya' adalah, Gulf sebelas dua belas dengan kerbau.

Bahkan di jalan pun sempat-sempatnya Gulf mencuri waktu untuk menutup mata dan benar-benar bisa saja tidur jika helm mereka tidak terbentur satu sama lain ketika kepala Gulf terkulai ke depan.

Mew merasa emosi dalam hatinya.

"Kau ini bosan hidup bukan?!" Seru Mew dengan nada tinggi, mencoba menembus suara-suara berisik di jalan.

"Hehehe Phi, aku hanya mengantuk." Jawab Gulf dengan cengiran tanpa dosa yang bisa Mew lihat lewat kaca spion.

Mew langsung membawa motonya ke depan gedung fakultas ilmu komunikasi, Gulf turun begitu motor berhenti dan laki-laki itu bahkan berlari dengan masih mengenakan helmnya.

Mew ingin berteriak menyuruh Gulf untuk mengembalikan helmnya. Tapi yang lebih muda memotongnya dengan teriakan ucapan terimakasih.

"TERIMAKASIH PHI MIUUU!"

Lalu karena kaki panjangnya, dengan mudah Gulf menghilang dalam pandangan Mew.

Mew menghembuskan napasnya dan mendengus.

"Apa-apaan itu?" Gumamnya.

Enggan menikmati beberapa mahasiswa memandangnya penasaran, Mew pun langsung melajukan motor metik merah itu menuju gedung fakultasnya.

Ia tidak memiliki kelas pagi, jadi tujuannya adalah kafetaria untuk sarapan.

"Omong-omong, anak itu sempat sarapan tidak ya?"

***

Gulf sampai di kelasnya tepat sebelum dosen masuk, dia merasa bersyukur karena itu dan akhirnya bisa menarik napas lega sembari melepaskan helm di kepalanya.

Mild memandang Gulf aneh.

"Hey, kau datang dengan naik motor?"

MewGulf ; The PlannerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang