Yang Kedua

52 0 0
                                    


    Dan setelah itu semuanya berjalan dengan diluar yang dibayangkan,hari-hari Adele mulai berwarna setelah putus dari Victor dan mulai mengenal Edward . Edward dan Victor adalah tipe laki-laki yang sangat berbeda,Victor akan selalu sangat mudah menunjukkan rasa cinta dan sayangnya,namun tidak bagi Edward,selain tipe cowoknya yang pendiam dan pemalu,Edward juga sangat kaku.

    Suatu hari Adele,Edward dan teman-temannya yang lain melakukan perjalanan ke puncak bukit,namun ketika akan pulang mobil yang mereka kendarai mogok,mungkin karena mereka menyalakan radio mobil ketika mobil tidak dinyalakan,dan aki mobil ngedrop . 

"Aduh,gimana  nih mau pulang...,udah sore dan hampir gelap,mana disini gak ada jaringan" Adele gelisah mondar-mandir .

"Ya udah aku coba jalan ke bawah sedikit ya,sambil cari jaringan,supaya kita bisa meminta bantuan" Delisha menawarkan bantuan 

Sebelumnya,Delisha akhirnya mengetahui hubungan Adele dan Edward.Waktu sepulang sekolah Adele,Delisha dan Rexa baru keluar kelas,Rexa tidak sengaja melihat Edward yang berjalan di lorong sekolah,dan memanggil Edward.Rexa menarik tangan Adele ke lorong tempat Edward berdiri,dan menyuruh agar Rexa dan Edward untuk pulang bersama . Awalnya Delisha bingung dengan tingkah teman-teman mereka,namun setelah di kost Rexa menceritakan panjang lebar sambil meminta maaf,akhirnya Delisha paham . Rexa mengira Delisha akan marah,namun Delisha ikut bahagia,karena Adele sahabatnyalah yang akhirnya bersama Edward.Beruntungnya Adele dan Rexa memiliki Delisha teman mereka yang dewasa .

"Ya udah Del,sini aku temanin."Robin mengikuti Delisha dari belakang . "Aku gak tahan melihat orang yang sedang pacaran,sementara aku jomblo,Adele dengan Edward,lalu Agnes dengan Dexter . Ah..sudahlah..." Sebenarnya Robin ingin ikut bukan karena ada niat membantu,namun dia tidak tahan melihat yang lain. 

Selain Adele,Edward,Robin dan Delisha,ada Agnes dan Dexter,Agnes teman sekolah Adele dan Delisha,sementara Dexter teman satu sekolah Robin yang juga satu geng Edward.

Sejak tiba di puncak bukit Edward dan Adele tidak terlibat banyak pembicaraan,Adele lebih banyak bercengkrama dengan teman-temannya,sementara Edward hanya duduk diam dibangku penumpang depan,dan Robin mengendarai mobil . Namun setelah mobil mogok,Robin dan Delisha pergi,Agnes dan Dexter lebih memilih duduk di pinggiran bukit sambil berpelukan . Suasana yang tidak nyaman buat Edward dan Adele .Adele mendatangi Edward yang sedang duduk di bagasi mobil dengan pintu terbuka ke atas,sehingga bisa duduk sambil memandang luas ke pemandangan laut dan kota di bawah bukit .

"Hei..haus ? Nih ada jus " Adele mencoba membuka topik pembicaraan

"Hmm..oh ya,makasih."Edward mengambil minuman yang ditawarkan Adele

"Mudah-mudahan mereka tidak lama ya,supaya kita bisa cepat pulang,sudah mau gelap soalnya.HP ku juga sudah mau lowbat,tidak ada jaringan juga"Adele mengambil duduk disamping Edward dan mengibas-ngibaskan HPnya berharap ada sinyal yang timbul

"Sejak kapan,kalau HP dikibas-kibas begitu akan muncul sinyal ? Nyesal ikut ajakan kalian kemari,udah panas,capek."Ucap Edward dingin dan hanya menatap ke depan,tidak sedikitpun menoleh ke Adele yang terkejut mendengar ucapan Edward .

"A..a..apa?! Aku gak pernah ngajak siapapun,Robin tuh yang ngajak . Sial,jahat banget kamu Ward."Adele sedikit mengeraskan suaranya .

"Terserah..." Jawab Edward singkat 

Adele langsung bad mood,dan hendak turun dari mobil . Namun Edward menahan tangannya . 

"Lepasin Ward,kamu kenapa sih?Buat kesal aja!" Adele menghempaskan tangannya,dan Edward melepaskan lengan Adele .

"Ya udah turun.." Jawab Edward masih dingin

Adele turun dari mobil,tapi tidak langsung meninggalkan Edward,Adele berdiri tepat didepan Edward sambil berkacak pinggang "Ck...ck...baru ini aku temui cowo sesombong kamu"

Waktu DuluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang