Lagi dan Lagi

31 0 0
                                        

Adele tahu dengan sadar apa yang mereka kerjakan sudah lewat batas,namun dia beranggapan apa yang mereka lakukan, dikarenakan dasar cinta dan sayang. Meskipun usia Adele sudah 17 tahun,namun tidak untuk Edward . Edward masih akan naik kelas 3 SMA . Adele yang sudah mendapat kepercayaan dari orang tuanya,tidak menjaganya dengan baik . Kalau saja orang tua mereka tahu sejauh apa hubungan anak-anaknya,sudah bisa dipastikan akan terjadi perang . Adele sudah memilih jalan yang salah sejak kenal dengan Victor,sehingga Adele sudah 'terbiasa' dengan gaya pacaran yang tidak 'sehat' ini. Padahal Victor sudah pernah menyakitinya sebelumnya, namun tidak membuat Adele jera.

"Edward,aku pagi ini ada bimbingan.Kamu aku tinggal sebentar nggak apa-apa ya ." Kata Adele sambil mengenakan pakaiannya . Walaupun Adele termasuk anak yang bebas,cita-cita dan pendidikan sangat penting bagi Adele . Adele tidak mau ketinggalan seharipun bimbingan,agar bisa masuk universitas negeri favorit .

"Hmmm...kalau gitu,pagi ini aku pergi ke bengkel aja dulu." Jawab Edward lemas masih di atas tempat tidur .

"Oke,kalau gitu aku pergi ya . Entar kunci rumah simpan dibawah pot bunga depan . Nanti kamu aku telpon ya." Adele meninggalkan Edward dikamar dan segera berangkat menuju tempat bimbingan .

Jam sudah menunjukkan 11.30,30 menit lagi kelas selesai . Adele mengirim pesan ke Edward .

"30 menit lagi aku keluar kelas,kamu dimana ?" Pesan terkirim,namun hampir 15 menit Adele tidak menerima balasan pesan . Adele mulai gelisah . Begitu kelas bubar,Adele langsung menekan tombol panggil untuk menghubungi Edward,sudah berkali-kali Adele mencoba menghubungi,namun tidak ada jawaban . Adele mencoba menghubungi ponsel Robin,dan ponsel Robin malah tidak aktif .

Adele langsung buru-buru ke kelas Delisha untuk mengajak pulang segera . "Del,kamu udah siap ? Yuk kita pulang !" tanpa menunggu jawaban Delisha,Adele segera menuju parkiran mobil .

Padahal Delisha sedang melengkapi catatannya dengan teman sekelasnya,namun karena tidak ingin ditinggal,Delisha terpaksa memohon temannya untuk meminjamkan agar bisa dibawa Delisha pulang .

"Adele,huf...huff...ada apa ? Kok kamu buru,huf...huff ?" Delisha ngosngosan turun tangga mengejar Adele sampai ke mobil . 

Namun Adele hanya diam saja,dan tidak menjawab pertanyaan Delisha,melaju mobilnya dengan cukup kencang . Melihat sikap Adele,Dellisha hanya bisa diam saja sambil mulutnya komat kamit membaca doa . Begitu sampai dirumah,Adele tidak membuka pagar.mobil hanya diparkirkan sembarang di depan rumah . Delisha hanya bisa mengikuti Adele,menyeimbangkan kecepatan gerakan Adele,agar tidak terkunci dimobil .

Adele mengangkat pot bunga,dan menemukan kunci rumah dibawah,seperti perintah Adele ke Edward tadi . Setelah mendapatkan kunci,Adele membuka pintu rumah dan bergegas masuk ke dalam,naik keatas menuju kamar,dan hampir memutari semua rumah untuk memeriksa .  Tas Edward dan Robin masih disini,gumam Adele . Ternyata,Adele khawatir Edward akan meninggalkannya lagi,mengkhianatinya setelah apa yang terjadi tadi malam . Adele menjatuhkan tubuhnya ke atas tempat tidur,dan kepalanya seperti terantuk sesuatu benda keras .  Adele meringis kesakitan sambil meraba kasur,Adele berpikir mungkin saja itu adalah remote ac atau tv,ternyata Adele salah,itu adalah ponsel Edward . Adele terkejut,dia sudah salah sangka dengan Edward,Adele merasa bersalah berpikir jelek tentang Edward .

Adele memandangi ponsel Edward,tiba-tiba Adele merasa penasaran dengan isi ponsel Edward.Kebetulan ponsel Edward model flip,semakin membuat rasa ingin tahu Adele membesar,dala hati Adele bertanya-tanya,apa wallpaper ponsel Edward,apakah foto Adele juga ada di galeri foto Edward . Tapi,Adele ragu,dia takut Edward akan marah kalau Adele memeriksa ponselnya . Karena sewaktu pacaran dengan Victor,mereka sering ribut hanya gara-gara ponsel . Jangankan memeriksa isi ponselnya,menyentuhnya saja Victor tidak mengizinkan . Namun Adele meyakinkan dirinya,sekarang dia bersama Edward,bukan Victor . Dengan mengumpulkan keberanian,Adele memulai membuka lipatan ponsel flip Edward,cahaya layar langsung menyala,wallpaper ponsel Edward menampilka motor kesayangan Edward . Ponselnya tidak terkunci,banyak panggilan tidak terjawab dan pesan masuk yang belum terbuka . Mungkin salah satunya dariku,pikir Adele . Adele tidak berani membuka panggilan tidak terjawab dan pesan masuk . Adele mengabaikannya,dan langsung mencari galeri foto Edward . Adele menelan ludah,foto pertama yang muncul adalah mobil Edward,Adele menggeser foto satu-persatu,tidak  banyak foto yang tersimpan,kebanyakan foto Edward,teman-teman serta keluarganya . Namun di galeri foto ada beberapa folder,folder terakhir dinamakan secara acak,tidak ingin terlewatkan,Adele membuka folder tersebut . Dan bagaikan disambar petir disiang bolong,galeri ini khusus menyimpan foto-foto Anna,mantan kekasih Edward . Pikiran Adele semakin kacau,hatinya terasa sakit,Adele menahan agar air matanya tida jatuh . Adele tahu,kalau Anna juga berada di kota yang sama dengannya saat ini,sedang duduk di bangku kuliah disalah satu universitas negerti di kota tersebut . Adele semakin mencurigai Edward . Adele menarik nafasnya dan meletakkan ponsel Edward kembali tanpa menutupnya di atas tempat tidur .

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Waktu DuluTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang