mereka sampai di tempat nenek tadi tapi mereka belum ada keinginan untuk keluar."percaya padaku aku akan melindungimu."
"aku hanya perlu membakar kalungnya kan??" tanya chanhee yang diangguki wanita itu.
chanhee mengambil pematik api yang ada di tasnya. "kita harus kerjasama, aku mohon bantuan kalian." ucap chanhee yang diangguki ketiga temannya.
"kita tidak akan membiarkanmu melakukannya sendiri kan." ucap juyeon, chanhee tersenyum senang.
"kevin, kau tidak apakan??" kevin mengangguk, mereka pun turun dari mobil menghampiri nenek tersebut yang sekarang sedang menggali tanah entah untuk apa.
"halo nek!" sapa kevin sambil tersenyum. "oh kalian datang ternyata." balas sang nenek sambil tersenyum.
"kenapa nenek menyuruhku untuk ikut dengan nenek??" tanya kevin, nenek itu hanya menyeringai.
"nenek tahu kau sedang tersesat makanya nenek ingin memberi kalian tempat untuk tidur malam ini." balas nenek tersebut.
"benarkah?? kalau begitu dimana aku akan tidur??" tanya kevin lagi dan nenek itu langsung menunjuk lubang hasil galiannya tadi.
"demi Tuhan dia sudah menyiapkan ku kuburan ternyata." batin kevin.
kevin tersenyum menanggapi nenek itu. "tapi aku masih hidup nek." balas kevin dengan nada sedih. "sebentar lagi kau akan mati." balas nenek itu lalu tertawa kencang bahkan mengalahkan suara teriak changmin.
"a-apa maksud nenek??" tanya kevin takut dan detik itu juga kevin dicekik oleh nenek itu.
"juyeon cepat tarik kalungnya!! changmin kau tahan tangan satunya!!" pinta chanhee, juyeon pun berlari untuk menarik kalung itu.
juyeon berhasil melepas dan melempar kalung itu ke chanhee, nenek itu kaget dan hendak mencekik juyeon juga tapi tangan satunya langsung ditahan changmin.
chanhee dengan cepat membakar kalung itu. "ARGHHHHH" nenek itu melepas cekikannya membuat kevin terjatuh.
"kevin!!" juyeon dan changmin mendatangi kevin dan mengecek napas kevin yang untungnya masih ada.
chanhee masih sibuk membacai sebuah mantra untuk melenyapkan kalung itu dengan sempurna.
"ARGHHH KALI-AN TIDAK AKAN HI-HIDUP TENANG!!!" nenek itu terus menggaruk tubuhnya diikuti rasa panas yang membakar tubuh.
"JUYEON KAU KENAPA?!!" tanya changmin panik karena juyeon yang tiba-tiba kejang, chanhee yang mendengar teriakan changmin hendak berhenti dan membuka matanya tapi langsung ditahan.
"lanjutkan, jangan terpengaruh, itu arwah jahat yang di kirim nenek itu untuk mengalihkanmu, biar aku yang mengurus temanmu."
untungnya chanhee tidak terpengaruh, ia terus membaca mantra untuk melenyapkan kalung tersebut.
"juyeon kau dengar aku??" tanya changmin, juyeon membalas changmin dengan seringaian membuat changmin memundurkan dirinya karena takut tapi terlambat karena juyeon lebih dulu mencekik leher changmin.
"HENTIKAN!! JANGAN MAU DIKENDALIKAN OLEH ARWAH ITU, DIA YANG KAU CEKIK ADALAH TEMANMU!!" cekikan dileher changmin perlahan melonggar tapi tidak lama kembali kuat.
"uhuk...uhuk...juyeon..."
"ARGHHH" cekikan dileher changmin terlepas, changmin terjatuh di tanah sedangkan juyeon terduduk ia rasa lehernya memanas.
"sedikit lagi chanhee, kau bisa!!"
api yang membakar kalung itu perlahan lenyap, perlahan kalung itu berubah menjadi abu bersamaan dengan nenek itu yang jatuh pingsan.
"huekk..." juyeon memuntahkan cairan hitam yang keluar dari mulutnya, perlahan lehernya yang panas membaik tapi pusing tiba-tiba datang membuat juyeon jatuh pingsan setelahnya.
chanhee membuka matanya dan mendapati semua yang ada disana jatuh pingsan, chanhee langsung menatap wanita itu yang tersenyum kepadanya.
"kau berhasil, Terima kasih karenamu dan temanmu sekarang kami yang dibunuh bisa hidup tenang."
chanhee tersenyum lalu mengangguk.
"kau ingin melupakan kejadian ini atau tidak??"
"aku tidak ingin melupakan kejadian ini." balas chanhee, wanita itu mengangguk.
"kalau begitu gunakan kelebihanmu sebaik-baiknya dan kau harus belajar agar tidak takut jika bertemu makhluk sepertiku lagi dengan begitu kau akan tahu kalau dia hanya ingin meminta bantuan. oh iya, hantu dirumahmu itu adalah aku."
"jadi kau yang selalu menakuti kevin dan changmin??" wanita itu mengangguk. "kenapa kau melakukan itu??" tanya chanhee.
"karena menganggu temanmu menyenangkan tapi mulai sekarang aku akan pastikan kau dan temanmu tidak akan mengalami kejadian seperti itu lagi, aku hanya ingin minta tolong kepadamu tapi kau tidak pernah melirik ku bahkan kau selalu mengabaikan cerita temanmu tentang mereka yang diganggu."
"sudahlah yang penting temanku baik-baik saja."
"satu lagi, tempat ini sebenarnya tidak terlihat oleh manusia aku sengaja memasukkannya ke daftar tempat bagus untuk kemah karena aku benar-benar ingin meminta bantuanmu makanya aku melakukan ini."
"wah kau benar-benar hantu yang parah, dari banyaknya orang yang mempunyai kelebihan sepertiku kenapa kau memilihku??"
"karena kau tampan??"
"jawaban macam apa itu." ucap chanhee lalu tertawa. "terus caraku dan teman-temanku keluar dari sini bagaimana??"
"bawa teman-temanmu masuk ke mobil, aku akan menolongmu."
chanhee menurut lalu mengangkat satu persatu temannya masuk kedalam mobil.
"tutup matamu."
chanhee menurut lalu menutup matanya.
"Terima kasih bantuannya."
chanhee membuka matanya dan kaget saat mendapati dirinya tertidur ditempat tidurnya. "ini kamarku kan??" chanhee meneliti setiap sudut dan itu memang benar kamarnya.
chanhee berlari keluar kamar dan memeriksa kamar temannya satu persatu. chanhee lega karena semua temannya ternyata tertidur dikamar masing-masing.
chanhee menoleh dan menemukan wanita itu dibelakangnya.
"kau dan teman-temanmu akan ingat kejadian ini atas permintaanmu, kalau begitu aku pergi ya."
wanita itu melambaikan tangannya dan chanhee membalasnya sambil tersenyum.
T O B E C O N T I N U E.
![](https://img.wattpad.com/cover/229654109-288-k820810.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
another place-THE BOYZ[98z]
Randomniat mereka liburan untuk bersenang-senang berubah saat sadar mereka mendatangi tempat yang seharusnya mereka tidak datangi.