5

4.5K 40 3
                                        

Liyona membuka matanya ketika sinar matahari terpancar di kamar miliknya. Dia melihat kearah sisi kanan, terdapat deon disana tengah tertidur. Wajahnya yang sangat damai dan pipinya yang tirus berwarna merah muda.

Liyona perlahan menyelipkan anak rambut deon dia baru tersadar jika semalam sudah melakukan hubungan yang sepatutnya mereka tidak lakukan sebelum menikah. Liyona memikirkan bagaimana jika ia hamil? Bagaimana memberitahu orang tua nya nanti?, Mungkin sekarang belum masa suburnya. Pikirnya positif.

Deon menggeliat dan mengeratkan pelukannya ketubuh liyona.

"Ahh" ringis liyona. Dia baru sadar jika tautannya belum dilepas semalaman dengan deon. Liyona menghela nafas dan melihat kearah bibir merah laki-laki itu, terlihat merah dan masih tersisa darah di bagian tengah bibir deon.

Liyona meringis melihatnya. Dia sangat kasian karena semalam dia menggigit bibir deon dan mencengkram kuat punggung nya.

"Shhh" desis deon menggeliat dan melepas pelukan dari liyona. Tak lama tautan mereka pun terlepas dengan kasar.

"Awwwww" jerit liyona yang merasa area kewanitaan nya sakit dan perih.

Terendus bau anyir juga di sana. Liyona merasa ada yang ingin keluar dari dalam kewanitaannya.

Ia duduk dan memegangi kepalanya yang juga puyeng.

"Lii" ucap deon yang membuka matanya dan membangunkan tubuhnya.

Deon melihat liyona yang sedang meringis sambil memegangi kepalanya, dan tangan satunya lagi berada di paha milik deon dan mencengkram kuat selimut yang menutupi diri mereka.

"Sakit bangett aww" ringis liyona yang merasa sakit di vaginanya sekaligus puyeng kepalanya.

Deon mulai kebingungan. Ia mengusap punggung gadis itu pelan dan lembut. Tangan satunya menyingkirkan tangan liyona yang ada dikepalanya.

Deon memijat pelipis liyona dan mengusap punggung gadis itu.

"Sakit banget ya?" Tanya Deon bermaksud kearea intim itu.

"Hmm" liyona kemudian mengangguk menandakan 'iya'.
Deon segera menidurkan gadis itu dan mengelus rambutnya.

Deonpun bangun dan mengambil kolornya yang tergeletak dilantai. Dia kemudian memakainya dan berjalan kearah kamar mandi.

Dia membasuh mukanya dan keluar dengan menggunakan handuk yang terletak di bahunya.

Deon kemudian turun kedapur berharap ada puyer untuk sakit kepala.

Setelah itu pintu kembali terbuka, terpampang wajah bantal Deon dengan hanya memakai kolor dan telanjang dada. Sementara liyona masih saja terbaring sambil menutupi wajahnya dengan selimut tebal.

Deon menghampiri liyona dengan membawa air putih dan obat di genggaman nya.

"Lii, minum dulu" ucap deon meletakkan Obat itu diatas nakas dan menjunjung tubuh ringkih liyona supaya terduduk.

Trinring

Ponsel liyona berbunyi kencang, mungkin ada yang menelponnya. Deon segera mengambil handphone nya yang tergeletak di dekat sofa. Dia melihat tertera nama 'nana bawel' yang ada disana.

'halo liii, lo dimana?!' ucap nana di sebrang sana dengan nada khawatir. Mungkin karena liyona tidak berangkat hari ini dan sekarang juga sudah menunjukkan pukul setengah delapan.

"Kenapa?" Suara deon terdengar berat.

'ehh, ini siapa' tanya nana.

My Sleeping FriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang