"hai! namaku hwanwoong. yeo hwanwoong. kalo kamu?"
"lee gunmin."
"salam kenal gunmin! semoga kita bisa deket ya!"
sebuah perkenalan singkat namun berdampak cukup besar bagi keduanya, terutama bagi seohoㅡatau yang dulu dipanggil gunmin.
senyum cerah nan hangat dari hwanwoong hari itu mampu membuat seoho memiliki semangat hidup lagi setelah ditinggalkan kedua orang tuanya pada usianya yang masih sangat muda, 5 tahun.
ia berpikir tidak buruk juga tinggal di panti asuhan ini dan menjalani kehidupan barunya.
hari demi hari mereka semakin dekat dan tak terpisahkan layaknya sebuah amplop dan perangko.
namun semua itu tidak berlangsung lama karena pada akhirnya hwanwoong dan seoho harus ikut pada keluarga yang ingin mengadopsi mereka.
hwanwoong diadopsi oleh keluarga yang bisa dibilang cukup sederhana. ayahnya seorang pekerja kantoran biasa dan ibunya hanyalah ibu rumah tangga.
sedangkan seoho diadopsi oleh keluarga kaya pemilik salah satu perusahaan ternama di kota ini.
kalau kalian mengira kehidupan seoho akan lebih menyenangkan, kalian salah.
-----
prang!
"mana anak itu?! bakal kuhabisi dia!
"tenangin dulu dirimu sayang. mungkin seoho punya alesan kenapa dia sampe berantem kayak gitu."
"jadi kamu belain dia?!"
"bukan begitu. aku cuma kasian aja sama dia. lagipula kita kan udah janji sama peramal itu kalo kita bakal jaga dia kayak anak sendiri."
"hh! kalo bukan karena dongju, aku juga ogah ngadopsi dia!"
seoho yang baru pulang hanya bisa terdiam mendengar percakapan orangtua angkatnya itu sebelum akhirnya memutuskan untuk kembali keluar rumah.
pemuda itu berjalan tanpa arah di tengah gelapnya malam dengan berbagai hal yang berkecamuk dalam pikirannya.
apakah ia kurang baik selama ini? hanya karena satu masalah kecil yang dibuatnya, perlu kah mereka sampai marah besar seperti itu?
memang sih, seoho tahu kalau orangtua angkatnya itu tak pernah sungguh-sungguh menyayanginya.
ia diadopsi hanya demi menyelamatkan son dongjuㅡanak kandung merekaㅡyang sering sakit-sakitan sejak kecil. seorang paranormal mengatakan bahwa dengan menghadirkan sosok 'kakak' bagi dongju, ia dapat sembuhㅡdan hal itu memang sudah terbukti.
namun sekarang, apa imbalan yang ia terima? yang ada malah air susu dibalas air tuba.
ting!
bunyi notifikasi dari ponselnya membuyarkan lamunan seoho.
sebuah senyuman mengembang di bibirnya kala membaca nama yang terpampang di pop-up namun sesaat kemudian senyum itu memudar seiring dengan tuntasnya ia membaca isi pesan terbaru.
woongie
woong|
lo sibuk ga?|
20:05|sbb
|kenapa ho?
21:30ada yang pengen gue ceritain|
21:31|sori ho
|kalo gak penting boleh besok aja gak?
|gue cape banget hari ini hehe
21:55oh engga sih|
yauda kapan2 aja|
21:56
read
seoho menghela napasnya kasar sebab ini bukan pertama kalinya begini.
sudah berbagai alasan yang hwanwoong lontarkan saat seoho memintanya untuk bertemu atau sekadar mendengarkan ceritanya. entah karena ada janji dengan teman-temannya, sibuk dengan kegiatan organisasi, atau pun yang lainnya.
seoho kecewa.
-----
lama-kelamaan seoho mulai melepaskan ketergantungannya pada hwanwoong dan mencari teman-teman baru apalagi setelah hwanwoong masuk ke smp yang berbeda dengannya karena tuan yeo terkena phk.
namun siapa sangka takdir kembali mempertemukannya dengan teman masa kecilnya itu saat sekolah menengah atas?
"ho, gue seneng banget bisa satu sekolah lagi sama lo!"
seoho mematung di tempatnya ketika pemuda mungil itu memeluknya dengan erat di hari pertama ia menjadi pembimbing mos kelas 10ㅡangkatan hwanwoong.
"lo gak kangen sama gue apa?" tanya hwanwoong sambil menunjukkan cengirannya tanpa tahu tangan seoho sudah terkepal sejak tadi.
entah sejak kapan benih-benih kebencian itu telah tertanam di hati seoho namun ia masih berusaha bersikap biasa saja.
sepertinya ber-acting menjadi salah satu keahliannya sekarang.
-----
"lo siapa? kenapa manggil gue malem-malem ke sini?"
seolah ada setan yang merasukinya, seoho memanggil hwanwoong ke rooftop malam itu.
hwanwoong yang memang sudah penasaran setengah mati dengan sang pengirim pesan misterius yang menerornya selama ini, akhirnya memutuskan untuk meladeninya.
bugh!!
satu bogem mentah dilayangkan oleh pemuda yang berpakaian serba hitam itu membuat si mungil tersungkur begitu saja.
hwanwoong tidak tinggal diam. walaupun tubuhnya sudah terasa ingin tumbang, ia tetap melakukan perlawanan pada pemuda yang tidak ia ketahui identitasnya itu.
DUG!!
bruk
seoho mematung di tempatnya mendapati teman kecilnya yang kini terkapar di hadapannyaㅡdengan darah yang mengalir deras dari kepalanyaㅡkarena tak sengaja membentur besi penyangga atap.
memilih untuk mengabaikan suara hatinya, dengan langkah bergetar seoho lari dari tempat itu dan pergi ke ruang keamanan.
dihapusnya rekaman cctv rooftop yang menampilkan sosoknya sambil berusaha mati-matian mengubur kejadian malam itu dalam ingatannya.
-----
chap depan ending hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
the whispering | oneus [✓]
Fanfiction「ᴄoᴍpʟᴇтᴇᴅ」 ❝not all of them was innocent.❞ + mystery, short story + lowercase, semi baku ↳ started : O8.O6.2O ↳ ended : 12.O7.2O