03. ⚔Tired

145 25 8
                                    


"Perasaan tadi kita udah lewat jalan ini deh." kata Mark sambil melihat sekelilingnya.

"Istirahat bentar dong, gue capek banget." Minju berjongkok sambil menutup wajahnya yang tampak pucat.

Sadar dengan kondisi Minju Jisung langsung membuka jaketnya lalu di pakaikan ke Minju. "Anjir lo jangan sakit dong, nanti makin ribet." ucapnya sambil menepuk bahu Minju pelan.

"Yaudah semuanya istirahat di bawah pohon itu." tunjuk Ryujin ke sebuah pohon besar. Mereka duduk melingkar disana, Beomgyu juga langsung membuat api unggun agar mereka tidak mati kedinginan disana.

Minju duduk sambil memeluk lututnya. Disampingnya ada Ryujin yang sibuk mencari signal. Bukan hanya Ryujin yang lain juga sedang berusaha mencari signal tapi hasilnya nihil.

Hanya Yeji yang duduk diam sambil melamun.

"Minju ponsel lo mana?" tanya Ryujin tanpa melihat Minju.

Minju tidak menjawab pertanyaan Ryujin karena kondisinya yang semakin parah, dia tiba-tiba demam dan menggigil. Padahal sebelum menemukan Soodam tadi dia baik-baik saja.

Tidak ada yang memperhatikan Minju karena semua sibuk dengan aktivitasnya masing-masing.

Yang mereka tahu Minju hanya kecapean.

Karena sama sekali tidak mendapat signal Ryujin kembali menyimpan ponselnya. Dia sadar Minju di sampingnya sedang memeluk lutut dan sama sekali tidak bergerak.

Ryujin kira Minju sudah tertidur jadi dia berinisiatif menyandarkan Minju ke pohon agar punggungnya tidak sakit.

"Minju tidur?" tanya Soobin dengan ekspresi bingung. Aneh, Minju bukan tipe orang yang gampang tertidur di sembarang tempat apa lagi sekarang mereka sedang berada di dalam hutan.

"Udah biarin dia istirahat." sahut Jisung. "Btw ini udah jam 1 malam dan kita belum keluar-keluar dari sini."

"Gue masih mikirin buku yang lo buang tadi gyu, itu buku apa?" tanya Soodam. Beomgyu menunjuk Soobin dan Jisung menggunakan dagunya. "Tanya ke mereka berdua."

"Dah lah, itu cuman buku biasa jangan di pikirin." balas Jisung, sedangkan Soobin hanya diam.

"Buku biasa? Cih." Beomgyu tersenyum sinis. "Kalo bukan karena buku itu kita gak akan pernah tahu Soodam disini."

"Udah dong lo berdua ribut terus tapi yang pusing kita semua." celah Soobin. Kalo bukan karena Soobin berkata seperti itu mungkin sekarang adu mulut Jisung dan Beomgyu masih berlanjut.

Suasana seketika menjadi sangat hening karena mereka semua larut dengan pikirannya masing-masing.

Kadang suara burung hantu membuat mereka merinding dan ingin cepat-cepat keluar dari hutan. Tapi sama saja mereka tidak tahu jalan pulang karena sudah masuk terlalu dalam.

Tiba-tiba badan Minju roboh ke paha Ryujin yang ada di sampingnya. "Heh! Minju?" panggil Ryujin sambil menepuk pelan pipi Minju.

Sama sekali tidak ada respon.

Wajah dan bibir Minju benar-benar pucat. Hal itu membuat Ryujin panik apa lagi Minju tidak membuka matanya saat Ryujin membangunkannya.

"Minju!" teriak Ryujin panik sambil mengguncang bahu Minju tapi masih sama, tidak ada respon.

Mark dan yang lain segera berdiri dan menghampiri keduanya. Wajah semua orang tampak khawatir dan takut terjadi sesuatu dengan Minju.

"Minju kok bisa gini?!" ucap Beomgyu yang ikut panik. Ryujin tidak bisa menahan air matanya.

CONFIDENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang