7. First night

1K 42 2
                                    

hiii i'm back!
selamat membaca kisah Disya dan Regan!💜
koreksi typo, vote, dan komennya yaaa. terima kasih😊😋

enjoy😆

Mulmed: Heaven - Isyana, Afgan, Rendy Pandugo.

•••

Mama Disya menatap anak perempuan beserta menantunya bingung. Kedua pengantin baru--resmi beberapa jam tadi nampak saling curi pandang. Namun bukan itu yang menarik perhatiaannya. Melainkan pandangan keduanya seperti memancarkan permusuhan--oh no. Bukan Regan, melainkan Disya. Hanya Disya. Regan terlihat biasa saja.

"Disya," tegur mama Disya. Menatap anaknya dengan pelototan, "ngapain kamu natap nak Regan kayak gitu?!"

Disya mendesah. Semenjak Regan melamarnya minggu lalu, mama Disya seakan menganak tirikan dia. Perempuan itu selalu berada dipihak yang salah. Padahal ya... iya salah sih. Batin Disya. Tetapi ia tidak bisa menghilangkan tatapan permusuhan untuk Regan.

Masa baru resmi tadi udah diajak main?! Lah, emang main apaan Dis? Batin Disya. Meringis. Ia jadi malu. Kalau ternyata Regan bukan mengajaknya--melakukan hal yang iya-iya bagaimana coba? Mau ditaruh di mana mukanya?

Regan tersenyum tipis, namun miring saat mendengar pembelaan mama Disya. Memandang Disya dengan kedua alis naik turun.

"Apa kamu!" tuding Disya sebal.

Mama Disya mendesah, "Disya... nggak sopan!"

Disya menunduk. Menatap kakinya sendiri yang sedang menendang-nendang udara. Regan! Awas lo!

"Nggak papa, ma... mungkin Disya masih malu-malu saya liatin terus," kata Regan angkat bicara.

Disya mendongak, mendelik tak terima. Namun lagi--ia kalah. Mama Disya memberikan tatapan memperingati. Lalu menatap sang menantu tak enak.

"Maaf ya, Gan. Disya emang baru kali ini kayaknya, berinteraksi sama cowok. Sekalinya interaksi, eh langsung nikah," cerocos mama Disya--tanpa sadar membuka aib anaknya sendiri.

Regan memandang Disya dengan satu alis terangkat. Senyumannya mengembang geli. Ia jadi paham. Kenapa Disya bersikap jutek padanya. Ditatapnya Disya yang sedang menunduk malu. Mama Disya tak berhenti celoteh. Semua tentang anak perempuannya beliau bongkar, tanpa tahu ada Disya yang sedang menahan malu. Regan diam saja. Lelaki itu terus mendengarkan ibu mertuanya dengan baik, sembari matanya terus menatap Disya.

"Mama!" tegur Disya sebal. Matanya melirik Regan sekilas, yang tampak puas. Pasti tuh cowok nemu bahan buat ngejek gue. Batin Disya.

Mama Disya berhenti, menatap anaknya bingung, "kenapa sih, Dis?"

Disya menghembuskan napas gusar, "mama buka aib aku tau!" protesnya.

"Loh? Kan biar Regan tau, kalo dia laki-laki pertama."

Senyum Regan semakin mengembang. Jadi... si jutek ini baru punya pacar ya. Hm. Langsung jadi suami lagi. Menarik.

••••

"Hei, tek. Jadi aku yang pertama ya?" tanya Regan.

Semenjak tahu bahwa dirinya adalah laki-laki pertama untuk Disya, Regan selalu mencari celah untuk mengolok perempuan itu. Bahkan sampai malam hari, Regan tidak berhenti. Ia terus mengolok-olok Disya sampai kuping perempuan itu panas.

"Diem deh," dengus Disya dengan nada lelah, "kamu ngomong mulu. Awas tuh mulut berbusa!" lanjut Disya.

Dari tadi, Regan memang terus memgikutinya kemana saja. Hanya untuk mengolok-ngoloknya. Disya tekankan. Hanya untuk mengolok-ngoloknya. Untung saja pas Disya mandi, lelaki itu tidak mengikutinya ke toilet. Gue tampol bolak-balik tuh kalo ngikutin gue ke toilet.

Regan tersenyum jemawa, "gimana rasanya?"

"Rasa apa?" tanya Disya tak mengerti.

Regan mendudukkan dirinya di samping Disya, "punya cowok. Langsung jadi suami lagi." Ucap Regan santai.

Ya Allah... apa salah Disya punya suami begini... sadarkanlah ya Allah... sadarkanlah Regan biar nggak kepedean terus...

"Biasa aja," jawab Disya cuek. Perempuan itu fokus menatap ponselnya membuat Regan berdecak.

"Liatin aku aja yang bisa kamu liatin sepuasnya. Nggak usah liat handphone terus," kata Regan. Menarik paksa handphone Disya.

"Arghh! Kamu ngapain sih?! Ganggu aja tau nggak!" protes Disya, "balikin sini ponselku!"

Regan menggeleng. Memasukkan ponsel Disya ke kantung celananya. "Kalo mau, ambil aja, nih." Regan menunjuk salah satu kantung celananya. "Berani nggak?"

Disya merengut. Lalu ia menerjang Regan, memasukkan tangannya ke salah satu kantung Regan. Membuat lelaki itu shock bukan main. Menatap Disya yang sedang tersenyum puas setelah mendapatkan ponselnya lagi. Disya tidak sadar bahwa posisinya membangkitkan sesuatu dari dalam Regan. Lelaki itu mengerang pelan. Ni cewek nggak tau apa ya, yang di bawah kesakitan.

"Turun," kata Regan. Terdengar seperti gumaman.

"Apa?" tanya Disya tak paham.

"Disya... turun sekarang juga!" perintah Regan. Di bawah sana semakin sesak, membuat Regan kembali mengerang.

"Lemot! Turun sekarang. Lo nindihin sesuatu yang nggak seharusnya lo tindih, bodoh!" teriak Regan. Namun terdengar seperti geraman.

Disya yang terkejut sontak melompat dari tubuh Regan. Memandang lelaki itu ngeri. Lalu... turun ke bagian bawah, di mana milik lelaki itu sudah berdiri tegak.

Disya meringis. Buru-buru kabur meninggalkan Regan yang kesakitan.

Dasar dodol! Umpat Regan. Ia menatap miliknya sendiri dan menghembuskan napas kasar. Bisa mandi air dingin kalau begini. Mengingat Disya pasti tidak ingin melayaninya.

Disyaaaaa! Super bloon. Di bawah sana Disya merutuki dirinya sendiri. Ia sampai tidak sadar bahwa sudah membangkitkan sosok singa.

Maafkan Disya ya Allah... serius deh Disya nggak sengaja!!

•••

TBC

maafin disya wan-kawan😳

MUah,
hectichooman's here again

Wedding GameTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang