•••
Tidak semua orang menilai dari sisi burukmu.
•••
Percakapan kami masih berlangsung hingga sekarang. Sangat banyak hal yang kami bicarakan, ya meskipun berbicara dengannya terasa berbeda.
"Kita dari tadi ngobrol kek gini belum tau nama satu sama lain kan ya?" Katanya.
Astaga, aku baru menyadari sekarang. Bodoh sekali aku.
"Eh iya ya."
Dia terkekeh. "Kalo gitu kenalan yuk!"
Aku terseyum lebar lalu menjabat tangannya, dia hanya terseyum masih memandang lurus ke depan.
"Kenalin namaku Sena Araya. Kamu bisa panggil aku Sena."
"Cantik banget ya namanya, pasti orangnya gak kalah cantik kan?"
Hatiku berbunga-bunga. Baru kali ini ada seorang cowok memujiku cantik, meskipun aku tahu dia tak bisa melihat wajah asliku. Tak apa aku senang kok.
"Kamu mah bisa aja. Sekarang siapa nama kamu?"
"Namaku Mada. Eits, tapi bukan gajah mada ya!" Sungutnya.
Aku tertawa. "Tau aja kalo difikiran aku pertamanya gajah mada."
"Tuhkan bener."
"Jadi siapa nama cowok di sampingku ini?"
"Namaku Nakula Joe Mada."
"Jumada? Wah unik banget tuh." Aku tertawa lagi.
"Heh enak aja, gitu-gitu yang ngasih nama mama papa aku lho."
"Iya-iya jadi aku mesti manggil kamu siapa? Nakula, Joe, Mada? Jumada?."
"Aish, kamu ini. Panggil aja Mada."
Aku bisa melihatnya kesal, imut sekali cowok ini.
"Oh iya. Kamu kok kerja? Emang orang tua kamu kemana?"
"Ayah bunda dirumah kok. Ya bukan apa-apa sih, tapi ya gitu. Panjang mah ceritanya kalo aku cerita."
"Cerita aja gak apa kok. Aku juga udah lama banget gak seseneng ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Stay with me
Teen FictionHanya cerita fiksi yang mengisahkan seorang gadis yang dipertemukan dengan seorang laki-laki buta. Namun dia menjadi sempurna hanya karena kebaikan dan hati tulusnya. ••• "Semua laki-laki memang sama, brengsek!." Teriak seorang gadis di seberang sun...