cerahnya langit jakarta

597 111 16
                                    

kediaman rumah seokmin hari ini tampak berbeda dari biasanya.

setelah anna akhirnya lebih tenang dan mulai percaya kalau semua ini nyata, dirinya lantas bergegas mandi dan sarapan dengan seokmin juga soonyoung di meja makan.

menu hari ini gak spesial sama sekali. cuma bubur ayam yang soonyoung beli sebelum datang ke rumah seokmin. tapi, yang bikin spesial adalah kehadiran lelaki bermata sipit itu di sini bersama anna.

"eh soon, gue kaget banget dah waktu lo mau kesini. gue tuh takutnya si anna malah ngusir elu." ucap seokmin saat ketiganya lagi makan.

"gak ya, bang. gausah lebay." balas anna sok sinis. aslinya mah lagi gak bisa kontrol sikap kalo duduknya udah sampingan lagi sama soonyoung.

"gak papa lah gue diusir, yang penting bisa liat muka anna lagi." jawab soonyoung santai yang justru bikin anna menahan senyumnya.

sementara si abang mencibir kesal, "halah dasar cinta anak muda."

"lo berarti tua dong, bang?" tanya soonyoung lagi yang sekarang bikin anna sukses ketawa.

setelah selesai sarapan, hari ini soonyoung berniat untuk mengajak anna untuk jalan-jalan mengelilingi jakarta. dan destinasi utama mereka tidak lain dan tidak bukan adalah gedung sekolah mereka dulu.

"lo dari kapan ada di jakarta?" tanya anna pas mereka lagi di jalan.

"hmm, pas dari awal winter holiday, sih. sekalian emang rencananya mau ngunjungin papa." jawabnya.

"your dad? bukannya di sf bareng sama lo ya?" anna beneran heran. setaunya, seluruh keluarga soonyoung memang sudah pindah ke san francisco.

wajah soonyoung berubah sendu, ia kemudian tersenyum kecil, "papaku tahun kemarin meninggal, na."

"oh my god. maaf, gue beneran gak tau. i'm so sorry for your lost." jawab anna iba.

"gak papa kok. aku udah ikhlasin papa biar dia bisa istirahat tenang. with or without him, aku harus bisa hidup mandiri." kata soonyoung. kemudian ia kembali bertanya pada gadis di sampingnya.

"gimana kuliahnya? lancar?"

anna tersenyum canggung, "hehe, lancar sih. lo?"

"almost dropped out."

"LOH KENAPA?" anna bener-bener freaked out. gimana ya, soalnya setau dia emang soonyoung anaknya pinter walau begajulan gitu pas sma. buktinya dia selalu masuk ipa 1. tempat dimana berkumpulnya anak-anak pintar seantero sekolah.

"aku sering keluar kota gitu buat ikut lomba. trus pihak kampusku gak suka karena takutnya nilaiku turun. padahal nilai semesteranku selalu stabil." curhat soonyoung sambil maju-majuin bibirnya.

anna udah gemes sendiri tapi dia harus tahan. gak mungkin aja tiba-tiba nyium anak orang kan. eh?

"beda ya sama gue. kalo gue, bahkan bisa ngabisin summer break dengan ngambil kelas tambahan."

soonyoung yang tadinya menatap jalan lurus sontak menoleh kearah anna, "ambitious girl!"

anna dan soonyoung sama-sama tertawa. memang faktanya sih anna orangnya seambis itu kalo untuk urusan belajar. padahal orangtuanya bahkan gak pernah nuntut apa-apa dari dirinya. terbalik dengan kebanyakan orangtua indonesia yang selalu menuntut anaknya untuk bisa jadi juara kelas.

"yeah, i was. but you know what, soon. gue ngelakuin ini semua karena memang ada alasan sendiri. tapi bukan karena gue ambis." jelas anna pada lelaki di sampingnya itu.

"apa alasannya?"

"you." jawab anna singkat.

soonyoung terkekeh canggung, "me? why me?"

"you've messing around with my heart for the past 3 years. so, i have to do something to distract my mind." katanya, "from you."

"that's deep." jawab soonyoung sedikit kaku, "ah, kita udah sampe sekolah!"

sa ae lu ngalihin pembicaraannya, soon.

benar saja, ternyata mereka sudah berada di depan gedung sekolah yang kini keadaannya sepi.

"udah lama banget." kata anna sambil melihat kesekeliling sekolahannya.

soonyoung hanya tersenyum dan segera mengajak anna masuk ke dalam dan mulai berjalan di area-area yang memang sering menjadi tempat nongkrong atau tempat favorit keduanya.

"gue masih inget disini gue sering nungguin wonwoo kalo pas pulang sekolah." ucap anna ketika ia melihat sebuah kursi panjang yang disediakan sekolahan untuk tempat duduk sembari menunggu.

"kamu sama wonwoo gimana?" tanya soonyoung.

anna tersenyum kecil, "ayo kita ke kelas gue."

soonyoung agak bingung tapi ia sendiri mengerti. mungkin hubungan anna dan sahabatnya yang satu itu belum kunjung baik. dan ia sendiri pun tak mau bertanya lebih pasalnya takut jika anna malah marah atau kesal.

berkeliling sekolah tak pernah semenyenangkan ini. apalagi anna sudah sangat lama sekali tak kesini. bahkan ia sendiri sudah lupa di mana kelasnya dulu.

"lo sering kesini ya?" tanya anna pada soonyoung yang lagi baca-baca beberapa pengumuman di mading.

soonyoung menggelengkan kepalanya, "jarang. terakhir kali bahkan tahun lalu pas mau ambil ijazah."

"lama banget lo ngambil ijazah. keburu punya cucu." canda anna yang membuat soonyoung hanya tersenyum simpul. sementara anna malah ngakak karena jokes garing buatan dia sendiri.

setelah puas mengitari gedung sekolahan, soonyoung kemudian mengajak anna untuk duduk-duduk di tribun lapangan.

walau sekarang panas terik, anna bahkan tak merasa kepanasan karena adanya pohon-pohon besar yang tumbuh di dekat tribun lapangan.

((yg gatau tribun tuh yang kalo lo pada nonton bola kan tempat duduknya kayak tangga gitu. nah ini posisinya ngadep lapangan. hehe.))

"di kanada lagi dingin banget gak?" tanya soonyoung yang sekarang lagi duduk menyandar di sebelah anna.

"gak sih. udah mau spring. di san francisco?"

"masih dingin. parah ya. padahal udah bulan berapa ini."

"global warming, bro." jawab anna santai.

"sekarang saintifik banget sih kamu," selanjutnya mereka berdua tertawa, "padahal kamu ngambil psikologi."

"haha gatau tuh. padahal gue gak merasa jawaban gue saintifik." jawab gadis itu, "apalah diriku yang hanya seorang mahasiswi psikologi."

"kalo gitu, bisa baca perasaan aku gak?"

saat kalimat itu keluar dari bibir soonyoung, anna sontak menoleh kearah lelaki itu dan sepersekian detik kemudian ia tertawa terbahak-bahak.

"eh kenapa sih?" tanya soonyoung yang kebingungan campur gemas saat gadis di depannya itu tertawa.

"gue bukan cenayang, bro. bahkan gue habis lulus mau jadi businesswoman aja. gak mau jadi psikolog."

"loh kenapa? emang gak suka?"

"bukan gitu, gue emang udah ada planning buat buka usaha bareng seseorang gitu lah. kita berdua sama-sama kuliahnya gak ada kaitan sama usaha bahkan." habis itu anna terkekeh.

soonyoung cuma ngangguk-ngangguk aja, "kamu gak mau nanya aku habis lulus mau ngapain?"

anna mengangkat alisnya kebingungan, "emang lo habis lulus mau ngapain?"

"mau nyusul kamu ke kanada."

haha. masa?



vote dulu ngapa lurrrrr

when summer never ends ; ksy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang