☕ Part 2

43 12 0
                                    

Happy Reading!

•••••

Pukul 07.00 AM

Pagi yang indah menyambut semua orang yang ada di Los Angels, untuk segera memulai hari agar dapat pergi kesekolah, kerja, dan lain sebagainya. Namun, pagi yang indah ini tidak seindah seperti yang kebanyak orang rasakan, apa lagi penghuni di sebuah mansion mewah dengan pemandangan yang asri dan sejuk yang terletak di pinggir pantai.

Pagi yang seharusnya di sambut dengan indah malah disambut dengan teriakan membahana yang membuat orang harus menutup telinga agar tak berkunjung ke THT. Tapi untungnya para penghuni mansion mewah tersebut sudah kebal dengan teriakan tersebut, sehingga mereka tak perlu berkunjung ke THT untuk melakukan pemeriksaan. Meskipun di antara mereka ada yang sudah tidak dapat mendengar lagi hehehehe........

"IRMA BANGSAT SIALAAANNN!!! KEMBALIIN NJING!!!" teriak salah satu penghuni mansion itu sambil berlari mengejar penghuni mansion lainnya.

"ANJING KOK TERIAK ANJING!!!" teriak Irma sambil memasang tampang mengejek ke arah orang yang mengejarnya tadi tak lain adalah Najma.

" NONA JANGAN TERIAK-TERIAK NANTI NONA YANG LAIN BANGUN!" teriak Bibi Siska sang kepala maid di mansion itu.

"BIBI JUGA TERIAK KOK!" teriak balik Irma dan Najma yang bersamaan sedangkan yang di teriaki balik hanya mampu hembusan nafas lelah.

"DASAR BANGSAT KEMBALIIN MAKANAN GUE ANJERRRRRR!" teriak Najma yang tak lelah mengejar Irma dan sudah berhadapan dengannya walau masih dengan jarak yang lumayan jauh.

"Ngak ah.... keknya makanan ini enak. Sayang kalau cuma lu doang yang makan guenya kagak" ujar Irma tersenyum jahil kearah Najma dan mulai berakting layaknya orang yang akan memakan makanan itu dengan slow mation.

"Gue beneran bakalan bunuh lu Ir kalau sampe lu makan makanan gue" desis Najma tajam melihat Irma yang mencoba mempermainkannya.

"WOW! Dengan senang hati gue bakalan gentayangin lu seumur hidup" ujar Irma dengan smirknya karna mengetahui Najma yang parno dengan namanya makhluk halus, setan, hantu, dan kawan-kawannya.

Najma yang mendengar itupun seketika pucat pasi dan takut. Akan tetapi tidak berlangsung lama karna detik berikutnya dengan mata melotot dan kemarahan yang memuncak........

"IRAMA BELL SENIAWANNN!!! BANGSAT!!! KENAPA LO MAKAN BRENGSEK!!! DASAR SAHABAT LAKNAT!!!" teriak Najma dengan suara bervolume full yang mampu membuat semua orang yang ada dalam mansion sampai depan gerbang metutup telinganya, bahkan ada beberapa kaca yang retak akibat teriakan Najma.

Irma yang semula jongkok dan menutup telinganya juga mulai berdiri lagi dengan perasaan lega saat merasa teriakan Najma yang baginya mampu meruntuhkan sebuah perusahaan yang bertingkat 60 di ganti dengan suara tangisan yang mampu menyayat hati seseorang. Irma baru saja ingin menghampiri Najma yang sedang menangis terlonjak kanget mendengar suara pintu yang di banting untuk terbuka, dan sepertinya bukan hanya Irma aja yang kaget tapi sepertinya semua maid juga.

BRAAKKK!!! (Suara pintu yang dibanting untuk terbuka)

BRISIK ANJING,ASU,BANGSAT!!!

Teriak bentakkan akan kemarahan itu dengan menggelegar hingga membuat seluruh penghuni mansion kembali terlonjak kaget dan ketakutan. Dapat di tebak teriakan itu berasal dari lantai atas yang tak lain pelakunya adalah Alya, Dewi, dan Erin. Karena tidur mereka yang tadinya begitu nyaman, aman, dan damai tiba-tiba terganggu akibat teriakan bervolume full oleh Najma.

"KALAU MAU MAKAN, MAKAN AJA NGAK USAH PAKE TRIAK-TRIAK SEGALA!!! BUDEG ORANG DENGAR TRIAKAN LU MULU PAGI-PAGI!!! NGERTI! BRAKK!!!" teriak Erinia Surya Chandra yang membahana di ikuti suara bantingan pintu yang di tutup.

"KAYAK BOCAH AJA LU YANG KAGAK DIKASIH MAKAN SETAHUN!!! GAJI LU MASIH BANYAK UNTUK BELI TUH LAGI MAKANAN!!! KOKINYA AJA BISA LO BELI!!! BRAAKKK!!!" teriak Alyana Rahmani Dariel dengan menggelegar diikuti suara bantingan pintu yang ditutup.

"KALAU MAU TRIAK-TRIAK KEHUTAN AJA SANA NJERR!!! GANGGU ORANG TIDUR AJA!!! AWAS KALAU GUE DENGAR SUARA TERIAKAN LAGI!!! GUE DEPAK LU DARI RUMAH!!! BRAKK" ancam Miracle Dewi Juliany dengan teriakannya di ikuti suara bantingan pintu.

Setelah acara teriakan dan pemberiaan peringatan itu baik Najma, Maid dan Irma yang berada di lantai bawah dibuat bungkam.

Suasana yang tadinya ramai oleh Najma, Irma, dan maid yang melakukan aktivitas mereka langsung berhenti bergerak seakan-akan waktu telah berhenti dan tak ada yang berani membuka suara karena takut sedikit suara langkah saja akan membuat orang yang sedang tidur itu bangun dan mengamuk.

"Sudah Bibi bilangkan tadi jangan ribut. Mereka itu baru pulang jam 4 subuh tadi" bisik Bibi Siska.

"Salahin Irma Bibi, dia yang mulai duluan" bisik Najma menunjuk Irma.

"What The Fack! Gue cuma makan 1 buah cimol lu doang! Tapi lu udah kek orang yang lagi berduka" omel Irma tetapi masih berbisik.

"Bodo amat!" cuek Najma lalu berjalan kearah Irma dan merampas kembali cimolnya.

"Dasar pelit" cibir Irma yang melihat Najma memeluk erat cimolnya seakan Irma ingin merampasnya kembali.

"Bibi tolong buatin Irma jus mangga ya, kalau udah jadi bawain aja kekamarnya Irma" ujar Irma pada Bibi Siska.

"Baik nona, akan saya buatkan" sahut Bibi Siska.

"Semuanya kembali lakukan aktivitas kalian" ujar Bibi Siska dengan tegas lalu pergi kearah dapur untuk membuat jus mangga seperti yang dikatakan Irma.

Drrttt... Drrttt...

Bunyi suara ponsel Irma.

+62 852..... is calling

Tak ada nama yang tertera di ponsel Irma hanya sebuah nomor yang berkode negara Indonesia.

"Nomor Indonesia, siapa ya?" tanya Irma dengan alis terangkat satu entah pada siapa.

"Angkat kagak ya? Wahh... bisa bahaya nih kalau pacar gue yang di Indonesia yang nelfon" cicit Irma lalu mereject panggilan tersebut dan berlalu pergi kekamarnya menunggu pesanannya.

●●●●●

Jangan lupa Vote and Coment:)

Eight Girls (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang