11

136 89 9
                                    

Waktu ujian Akhir Rara semakin dekat,banyak sekali hal yang perlu disiapkan apalagi akhir akhir ini dia merasa moodnya berantakan.

Arka sibuk sekali dengan urusan kuliahnya ditambah bantuin Dika bekerja di perusahaan papinya.

Membuat Rara uring uringan sendiri karena sulit menghubungi Arka.
Sudah 1 Minggu Arka tidak mengunjungi Rara di rumah.

Biasanya meskipun sibuk urusan kuliah Arka tetap berkunjung meskipun hanya sebentar mampir bawain Rara jajan.

"Maaa Rara harus gimana?"rengekan Rara kembali terdengar setelah kesal sejak tadi melihat tv hanya memindah mindah chenelnya.

"Gimana apanya Ra?"tanya mamanya yang berada disamping sibuk memotong bunga.

"Kak Arka maa..."Rara mengambil bunga mawar yang sudah bersih dari durinya.

"Arka kenapa?"tanya Vina menyusun rangkaian bunga di Vas.

"Kak Arka sibuk banget ngga ada waktu buat Rara."curhat Rara pada Vina

"Mungkin Arka memang sibukk,kamu pahamin lah Ra."nasehat Vina

"Iyaa Maa tapikan Rara kesell."Rara sibuk menghitung kelopak bunga.

"Awas Ra kamu kenapa sih,jadi kotor ini mejanya."kata Vina melihat tingkah putrinya.

"Abisnya Rara bosen."kata Rara dengan cemberut.

"Apa kak Arka ngga sayang sama Rara lagi Ma?"tanya Rara pada mamanya dengan mata berkaca.

"Jangan ngawur kalo ngomong,sensitif banget sih,Rara PMS ya?"tanya Vina memastikan kondisi Rara.

Pertanyaan mamanya hanya dijawab dengan anggukan kepala oleh Rara.

Pantas saja.Memang selalu seperti ini kalo Rara mendapat tamu bulananya perasaannya selalu sensitif .

Rara meletakan bunga yang menyisakan sedikit kelopak itu.

Merebahkan tubuhnya di sofa meringkuk melihat hpnya siapa tau ada notifikasi dari Arka tetapi nihil tidak ada 1 pun.

Rara meletakkan ponselnya.
Duduk dengan memangku bantal.
"Maaaaa.."rengekan Rara terdengar lagi

"Apa sih raa?"tanya Vina yang membersihkan meja yang kotor akibat ulah Rara.

"Udah dong Ra,mending samperin aja Arkanya jangan uring-uringan kayak gini.Pusing mama liat kamu."kata Vina yang mulai jengah.

"Huaaa Mama jahat."tangisan Rara terdengar.

"Lah malah nangis,gimana sihh."Vina menghampiri putrinya lalu memeluknya dari samping.

"Udah dong jangan nangis masa mau jadi istri orang masih nangis."Vina menenangkan Rara yang menangis.

Tangisan Rara mulai mereda lalu melihat mamanya"Rara mau ketemu kak Arka maa."

"Emang kamu tau Arka sekarang dimana?"tanya mamanya

"Engga tau..Rara mau ketemu mami Mita ajaa."kata Rara putus asa.

"Ya udah sana siap siap,masa mau ketemu mertua wajahnya kusut kayak gini?"Goda Vina

Rara beranjak dari kursi lalu menaiki tangga menuju kamarnya.

Rara bersiap siap,tak butuh waktu lama rara sudah siap dengan pakaian kasualnya.Hoodie pink dengan celana hitam panjang.

Tak lupa memoleskan bedak pada wajahnya menutupi mata bengkaknya setelah menangis tak lupa lipbalm untuk bibirnya agar tidak terlihat pucat.

Setelahnya bercermin memastikan penampilannya.

Setelahnya bercermin memastikan penampilannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ArkaRa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang