bertemu lagi

25 7 2
                                    

vote dulu yuk, baru baca

•••

Baru saja Sonya ingin pergi ke toilet bel pulang berbunyi. Sonya menghembuskan nafas nya, lalu ia merapihkan buku buku nya dan segera pergi ke toilet. Entah dimana Rose, Sonya tidak tahu. Yang jelas tadi sebelum bel berbunyi Rose berpamitan kepada Sonya untuk duluan.

Sonya masuk ke dalam salah satu toilet dan mengeluarkan sesuatu dari tas nya. setelah itu, ia langsung membuka benda yang di baluti oleh kantung plastik hitam.

Sonya mengeluarkan macam macam obat obatan yang ada di dalam plastik hitam, lalu ia mengambil satu dari setiap botol obat obatan dan meminum nya.

"Sampai kapan aku harus seperti ini ya tuhan?" Lirih nya sambil memperhatikan botol dari setiap obat nya yang sudah nyaris habis.

"Huftttt" Sonya menghembuskan nafas nya kasar

"Semangat sonya, kamu pasti bisa ko, pasti!" ujar nya lalu ia memasuk kan kembali obat obatan nya.

Haechan dan keenam temannya baru saja keluar kelas setelah mengikuti pelajaran tambahan. Mereka bertujuh sedang berjalan menuju parkiran untuk mengambil kendaraan nya masing masing.

"Eh cewek! Sendirin aja nih, mau abang temenin nggak?" Goda Mark kepada adik kelas yang ada di kolidor

"hehe iya ka, nggak usah, makasih." jawab si adik kelas itu sambil tersenyum malu

"Yah padahal abang pengen banget nemenin kamu, tapi yasudah lah"

"Jangan mau woi di godain sama si kadal buluk" ujar Jeno

"Nah eta! Asalkan lo tau ya, dari ujung sana sampe ujung sini semua cewe di gituin sama ni cowok" chenle menunjuk Mark

"Bener tuh, hati hati aja lo dek" ingat jaemin

Mark berdecak dan menatap chenle, Jeno, dan Jaemin tajam.

"Jangan dengerin bocah jomblo! Biasa mereka iri sama gue, secara gue nggak kan cakep" bela Mark

"Inget muka Mark, muka lo tuh pas pasan jadi nggak usah berlaga mau jadi pakboi. Malu nih sama pantat gue" ujar Haechan yang mendapat hadiah tonjokan dari Mark membuat ke empat teman nya tertawa renyah. Kecuali Renjun, yang hanya diam menatap haechan dan Mark datar.

"Anjing lo chan! Apa perlu gue beliin kaca? Biar lo nyadar?"

"Udeh si Mark akuin aja Kalo gue lebih cakep dari lo"

"Yang waras diem!" kata Renjun membuat mereka ber enam tertwa renyah

"Gue yang paling cakep disini, jadi lo berdua diem dah, nggak usah gaya" tunjuk jisung kepada Mark dan Haechan

"Najis!" Seru mereka ber enam lalu pergi meninggalkan jisung yang terbengong bengong di kolidor

"Apa salah dan dosa ku sayang?" lirih jisung menatap kepergian teman teman nya

Sonya duduk di trotoar jalan, tubuh nya mengeluarkan begitu banyak keringat akibat ia harus pulang dengan berjalan kaki. 

Sonya diam memandang motor yang berlaku lalang di depannya. Hari ini ia tidak pulang naik bus, uang nya sudah habis karena ia belikan obat. Entah itu obat apa.

Tiba tiba saja ada motor yang berhenti tepat di hadapan nya, membuat Sonya mau tak mau langsung berdiri. Ia yang melihat itu sedikit familiar dengan motor vespa matic itu, tapi ia tak ingat siapa pemilik motor itu,

Hingga sampai akhirnya pemilik motor itu membuka helm full face nya membuat Sonya tersedak kaget. Haechan, Yap orang yang berada di hadapan nya adalah Haechan.

"Sonya kan?" Tanya nya, Sonya mengangguk

"Lo ngapain duduk di trotoar?"

"Lagi nunggu bus" jawab sonya bohong.

Haechan terkekeh mendengar jawaban sonya, yang jelas jelas sedang membohongi nya.

"Nggak usah bohong. Untuk apa ada halte kalo lo harus nunggu di trotoar jalan?" Skak Sonya tak menjawab

"Mau pulang?" Sonya mengangguk

Haechan mengangguk "yuk bareng, gue anterin"

"Nggak ngerepotin?"

"Nggak ko, yuk" Sonya mengangguk setuju. lagian pula, ia juga sudah sangat lelah hari ini. Di tambah mati malam ia haru bekerja paruh waktu di sebuah cafe untuk menghidupi biaya hidup nya

Selama di perjalanan tidak ada yang membuka percakapan. Haechan yang fokus mengendarai motor nya, sedangkan Sonya fokus kepada pikiran nya. Hanya terdengar suara kendaran yang berlalu lalang. Hingga akhirnya terdengar suara Haechan yang memecahkan ke sunyian.

"Makan dulu ya? Gue laper" ujar nya

Sonya mengangguk pasrah lagian ia juga bisa apa? Ia hanya numpang dengan haechan. Ya kali ia menolak?

"Iya seterah kamu aja"

Haechan memberhentikan motor vespa matic nya di depan restoran yang Sonya ketahui harga nya pasti tidak murah.

Sonya meringis membayangkan nya.

Sonya mengikutin Haechan dari belakang, yang berjalan terlebih dahulu di depannya. sampai Haechan memutuskan untuk duduk di meja pojok restoran, Sonya duduk berhadapan dengan Haechan.

"Mbak!" Panggil Haechan kepada pelayan yang sedang lewat di depan nya 

"Saya mau pesan nasi goreng seafood satu, dan es teh manis satu" ujar Haechan kepada pelayan restoran

Haechan menatap Sonya, "lo mau pesen apa?"

Sonya yang dari tadi sedang membulak balik'an buku menu dan tertohok dengan harga nya yang sangat mahal hanya menggeleng kan Kepala nya saja. Pake apa nanti ia membayar makanan nya? Uang saja ia tak punya.

"Hemm... saya air putih aja mba satu"

Haechan melotot saat mendengar ucapan Sonya, "apaan air putih doang? emang nya lo mau liatin gue makan?"

Sonya tak menjawab

"Pesen aja yang lo mau, nanti gue yang bayar" 

"Beneran nggak usah, aku udah kenyang"

"Udah mbak pesenin aja nasi goreng seafood dan es teh manis sama seperti saya" final Haechan.

•••

Jagan bosen ya baca cerita ku, aku usahain ko setiap di chapter ke chapter selanjut nya bakalan ada perubahan. Dari perbaikan kata nya, tanda baca nya yang kurang tepat. Aku usahain...

sorry, HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang