Awal

61 8 9
                                    



"Chan oper ke gue!" Seru jaemin, sahabat Haechan yang geram melihat Haechan sedang di kerubungi oleh tim lawan

Haechan yang mendengar perintah dari sohib nya itu, langsung mengambil ancang ancang untuk melempar bola basket tersebut ke arah Jaemin. Namun naas. Bola besar tersebut malah mengenai salah satu siswi yang sedang berjalan sambil membawa setumpukan buku, hingga membuat siswi itu terjatuh di lantai kolidor

Brughh!

Orang orang yang sedang menonton pertandingan basket itu, langsung beralih menatap siswi yang sedang terduduk di lantai kolidor sambil sedang memegangi kepalanya. Satu lapangan langsung heboh ketika melihat nya.

Sedangkan orang yang melempar bola besar tersebut hanya melongo, kaget

"Goblok lo Chan, malah bengong. Bantuin tolol!" ujar Jeno sambil mengeplak kepala Haechan.

Haechan meringis, lalu segera ia pergi menuju siswi tersebut dan membantu nya.

Haechan berjongkok di hadapan siswi yang sedang menunduk sambil memegangi kepalanya

"Sorry gue bener bener nggak sengaja, suer!" Ujar nya sambil menunjukan jari berbentuk V

Teman temannya yang mendengar ucapan Haechan tersebut hanya bisa menggeleng gelengkan kepalanya tidak percaya. Bisa bisa di keadaan seperti ini, ia masih bisa bercanda? Lee Haechan doang memang

Namun siswi tersebut tidak menjawab nya, dan masih saja menunduk dan memegangi kepalanya. Hoi ayolah Haechan, lo kira kena bola basket itu gak sakit? Plis lah yaa...

Haechan menatap siswi dengan tatapan bersalah nya, lalu Haechan mendekat dan ia langsung mengusap ngusap'kan kepala siswi itu. Membuat semua orang yang sedang berada di lapangan lagi lagi berseru heboh.

"Oi gila udah main pegang pegangan aja Lo Chan" teriak chenle sahabat Haechan juga.

"kalo udah kondrat nya jadi bocah mesum, mau gimana pun tetep mesum" celetuk Renjun si mulut pedas buat semua orang yang ada di lapangan tertawa

"Mantap bosquee" seru mark dan jisung berbarengan. Sedangkan jaemin dan Jeno hanya tertawa saja sambil melihat kelakuan abstrak teman temannya.

Masa bodo, Haechan tidak perduli apapun yang di katakan oleh teman teman laknat nya itu.

"Sakit ya? maaf gue bener bener nggak sengaja" ujar Haechan masih mengusap mengusap pucuk kepala siswi tersebut, dan berhasil.

Wanita itu menatap Haechan dengan mata yang sudah berkaca kaca

Haechan terpakau melihat wajah siswi tersebut, hingga membuat gerakan nha yang sedang mengusap ngusap pucuk kelapa siswi tersebut terhenti.

Haechan mengeleng gelengkan kepalanya, lalu ia melihat nama tag siswi tersebut yang berada di sebelah kiri kemeja sekolah putih nya. Jung sonya

Haechan mengaruk garukan kepalanya yang tidak gatal, "ehemm, sorry ya"

Siswi yang bernama tag Jung Sonya itu hanya mengangguk, dan segera berdiri walaupun kepalanya masih sangat. Haechan yang melihat itu pun langsung segera membantu nya

Sonya menatap Haechan, "makasih" ujar nya, lalu ia segera membereskan buku buku yang harus segera ia antarkan keruang guru.

"Biar gue bantu" ujar Haechan sambil membantu membereskan buku buku yang berserakan di lantai

"Mau di bawa kemana?" Tanya Haechan membuka percakapan

"Ruang guru" jawab nya.

"Yaudah ayo" kata haechan ketika sudah selesai membereskan buku buku yang berserakan itu, membuat Sonya menatap nya bingung

sorry, HaechanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang