"pernah rasain gak, gimana rasa nya naik rollercoaster? kaya gitu son jantung gue setiap dekat lo"
-lee HaechanHaechan sudah rapih dengan kemeja putih dan celana abu abu nya. Hari ini ia sudah berjanji kepada Sonya, bahwa ia akan menjemput wanita itu.
Gugup? Jangan di tanya lagi gimana gugup nya seorang Lee Haechan.
Haechan menghentikan mobil nya ketika ia melihat Sonya sudah menunggu nya di pinggir jalan. Haechan pun segera turun dari mobil nya dan berjalan mendekat ke arah Sonya.
"Nunggu lama?" tanya Haechan
"Nggak ko chan, ini juga aku baru banget nunggu kamu" jawab Sonya. Haechan mengangguk
"Yaudah yuk masuk" Haechan membukakan pintu mobil untuk Sonya.
Selama perjalanan tidak ada yg membuka percakapan, dari Haechan maupun sonya. Hanya suara radio yang menemani mereka agar suasa mobil tak terlalu canggung.
Mobil Haechan terhenti ketika ia sudah sampai di parkiran. Haechan membuka safety belt mobil begitu pun dengan Sonya. Mereka sama sama keluar dari mobil.
"Makasih Chan, aku duluan ya" ujar Sonya
Haechan menahan lengan Sonya, "sarapan dulu, gue tau lo belum makan"
"Nggak usah Chan, aku lagi diet"
"Diet apaan si nyaa, badan Lo udah kerempeng gitu!"
Sonya menghembuskan nafas nya, "yaudah iya"
"Nah gitu dong" Haechan tersenyum.
Haechan dan Sonya berjalan beriringan menuju kantin. Dan gak usah kalian tanya lagi, gimana keadaan koridor sekolah saat ini ketika melihat Haechan dan Sonya berduan.
"What! Itu Haechan jalan sama siapa?"
"Eh itu siapa si? Gak banget deh gaya nya, udik."
"Au dah gue baru liat dia"
"Lah itu bukannya cewe yang gak sengaja kena bola basket sama ka Haechan?"
"Anjir gak cocok banget, cewek nya kampungan banget"
"Iya, mending sama gue"
"Setuju banget, gaya nya gak banget si tuh cewe"
Haechan melirik Sonya yang sedang menunduk, sumpah Haechan tidak tega melihat nya.
"Gapapa nggak usah lo dengerin"
"Iya"
Haechan dan Sonya telah sampai di kantin. Haechan yang sedang memesan makanan, dan Sonya yang sedang duduk gelisah. Bagaimana tak gelisah? setiap penjuru kantin semua nya terang terangan menatap Sonya tak suka.
"Cih selera nya Haechan ko jadi kampungan gitu dah?"
"Alah palingan juga si Haechan di manfaatin doang, secara dia kan kaya"
"Jauh banget ya dari herin kek itu cewek"
Haechan meletakan dua mangkuk bubur ayam, "nggak usah lo dengerin"
"Eh nggak ko"
Haechan menyodorkan satu mangkuk bubur ke hadapan sonya dan mendarat kan punggungnya, "di makan"
Sonya dan Haechan sama sama melahab bubur ayam itu,
"Enak banget ya! Gue nunggu lo, sedangkan lo malah pacaran!" Sindir Mark yang tiba tiba datang dan langsung duduk di samping Sonya.
KAMU SEDANG MEMBACA
sorry, Haechan
Teen Fiction❝Manusia adalah gudang nya kesalahan.❞ - lee Haechan kalo suka baca, kalo gak suka ya baca siapa tau nanti jadi suka. yaaa gak slur?😭😂