Author POV
Doyoung berlari pelan menuju kamar inapnya. Pikiranya terguncang, karena bertemu dengan seseorang yang sangat ia hindari. Doyoung terus berlari, sampai ketika dirinya tanpa sengaja menabrak bahu seseorang.
"Wow, santai nona. Kau tidak bisa berlarian di rumah sakit."
"Maaf, saya tidak sengaja"
Doyoung mendongakan wajahnya untuk melihat jelas siapa korban yang tidak sengaja ia tabrak.
"Kim Doyoung? Astaga kenapa kau berlarian begitu huh?"
Doyoung hanya menatap lelaki yang terlampau tinggi di hadapanya dengan panik.
"Yifan ge!" Doyoung langsung memeluk Kris dengan erat.
Kris tidak banyak bertanya, karena dia tahu Doyoung terlihat sangat terguncang. Kris segera merangkul doyoung dan membawanya ke kamar.
" Loh sayang kamu kenapa?" Jaehyun yang baru saja selesai mengganti popok Hyoje, hera melihat Doyoung terisak dirangkulan Kris. Doyoung tidak menjawabnya, dia hanya segera berbaring dikasurnya. Jaehyun menatap Kris meminta penjelasan. Kris hanya menjawabnya dengan menggeleng dan menaikan kedua bahunya.
Johnny POV
Entah apalagi yang harus aku lakukan? mendekati Doyoung sama halnya seperti mendekati segunung dosa yang pernah aku lakukan. Bicara saja sulit, bagaimana untuk bertanya mengapa dia hanya bungkam dan memintaku untuk tidak bicara apapun seperti yang pernah ia katakan. Gadis itu memiliki hati yang bersih. Aku menatap langit senja di taman Rumah Sakit. Merenung tiada henti, mengingat semua kenangaku bersama Doyoung, Donghyun, Mark, bahkan kenangan dengan keluarga Choi terselip disana. Senyum tersungging dibibirku.
"Tunggu saja Doyoung ah, aku akan menjelaskan semuanya pada semua orang yang berhak tahu"
Author POV
Doyoung terbangun karena mendengar isakan seseorang, dia memperhatikan sekelilingnya. Ada Jaehyun yang tertidur di sofa. Doyoung mengeryitkan keningnya ketika membuka tirai pembatas antara kasurnya dan kasur Mark. Dia melihat Mark yang tengah tertidur sambil menangis. Doyoung awalnya terkekeh, Mark sedang bermimpi buruk rupanya. Doyoung hendak membangunkanya, namun pergerakanya berhenti ketika mendengar igauan Mark yang membuatnya kesal.
'Doyoung nuna Johnny hyung hikss..'
Doyoung mendelik, dia kesal mengetahui bahwa Mark memimpikanya dan juga Johnny. Lelaki yang sangat ia hindari. Doyoung berpikir bahwa dalam hati yang paling dalam dia sama sekali tidak membenci Johnny, namun mengingat apa yang telah ia lalui selama ini membuatnya selalu takut dan menghindari Johnny. Doyoung melamun, apa dirinya harus menjelaskan kepada Johnny apa keinginanya? dia hanya tidak ingin semua hal yang sudah dikorbankan menjadi sia-sia.
Keesokan paginya Doyoung mendengar suara Johnny yang sedang memarahi Mark yang malas makan. Doyoung melihat Jaehyun yang sedang membereskan perlengkapanya.
"Selamat pagi Jae"
"Dottoki ku sayang, selamat pagi! Bagaiamana tidurmu?" Jaehyun tersenyum lebar.
"Tidurku nyenyak, bagaimana denganmu?"
"Lumayan, cuma aku terbangun karena mendengar Mark menangis"
"Loh Jaehyun hyung jangan mengada-ngada! mana mungkin lelaki semanly diriku menangis"
Mark menyahut ketika mendengar apa yang Jaehyun katakan. Seingatnya dia tidak mengigau.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mausebär
FanfictionTenang saja sayang, aku tidak akan menyentuhmu. Aku tau dirimu tidak menyukai sentuhan orang asing"/ " Tidak, tidak lepaskan aku lepaskan aku! Tolong!"/ Mampukah Jaehyun membuat Doyoung kembali bahagia?/ mampukah Doyoung kembali menjadi dirinya lagi...