Bohong

32 3 0
                                    

#cantik pak bener.












Hari ini hari pengumpulan tugas Bahasa Indonesia dari pak Bima, seluruh anak murid kelas sepuluh mipa 4 segera mengumpulkan tugasnya ke meja pak Bima, hari ini juga Leean izin tidak berangkat sekolah dengan alasan sakit membuat Nay sendirian di bangku nya hanya saja Amora dan Alya sering mengajaknya bicara tentang topik apapun.

Hingga sang ketua kelas Mipa 4 datang setelah mengumpulkan buku tugas Bahasa Indonesia dikantor bertepatan meja Pak Bima maksudnya.

"ANAYA,BUKU LO DI TAHAN PAK BIMA, LO DISURUH KE KANTOR" teriak Afran sang ketua kelas saat masuk ke dalam kelas dan membagikan buku.
Nay berjengit kaget dari tempat duduknya mendengar suara Afran dan Nay menengok ke arah Afran yang sedang mondar - mandir kesana kemari karena membagikan buku yang teracak.

"Afran!, sekarang?" Tanya Nay dengan suara melengking.

Afran menuju meja tempat nya berada untuk memberikan buku milik Alya dan Amora sambil mengomel.

"Ya iyalah sekarang! Masa besok!" Kata Afran sewot membuat Nay yang mendengarnya mencibir.

"Yang santai dong! Sewot amat kayak cewek!" Balas nya ketus.

"Nggak ngaca lo?" Sinis Afran, membuat Nay ingin mencakar wajah Afran yang ada di depannya.

"Cowok letoy!" Teriak Nay lalu berdiri dari duduknya dan keluar dari kelas.




















♤●●●♤

Di perjalanan Nay hanya diam dan memikirkan apa yang akan dia debatkan dengan pak Bima, juga dia bingung dengan setiap pertanyaan yang berseliweran di otaknya yang dirinya tujukkan untuk dirinya sendiri. 'Kenapa pak Bima manggil gue?, untuk apa pak Bima manggil gue?, kenapa buku gue ditahan pak Bima?, kenapa?, untuk apa?, kenapa?'.

Pertanyaan untuk terus berkecamuk di pikiranya hingga, tak terasa baginya sudah sampai di depan kantor guru, Nay berdiri didepan pintu kantor lalu mengatur degub jantungnya dengan menarik nafas dan membuangnya secara berulang hingga dia merasa rileks.

Lalu Nay mengetuk pintu kantor dan mendorong kenop dan pintunya, berjalan masuk menuju meja pak Bima yang berada dibarisan belakang tengah. Sampai nya ia didepan meja pak Bima, pak Bima malah seperti tidak melihatnya dan tetap mengkoreksi buku tugas dari kelas lain, membuat Nay jengkel juga pada akhirnya ia memanggil pak Bima.

"Pak"

"Pak"

"Pak Bima" -_-

Nay mulai kesal seperti nya pak Bima sengaja agar ia berdiri disini lama.

"Permisi pak Bima, bapak manggil saya ada apa?" Suara nya Halus tapi raut wajah Nay sama sekali tidak santai, raut nya menahan kesal ingin menggebrak meja pak Bima dan itu tidak akan ia lakukan tentu saja.

"Oh, udah dateng toh, lama banget" kata pak Bima menoleh ke Nay dan menoleh lagi ke arah buku, hey apa katanya Baru dateng, lama?, jika bukan guru mungkin Nay akan menjambaknya.

"Saya disini udah dari tadi pak, kenapa buku saya nggak di kembalikan pak" ujar Nay.

"Enak saja di kembalikan nilai kamu itu kurang tau" kata pak Bima yang sudah menumpuk buku - buku itu dan menaruh atensi nya pada Nay.

"Kok bisa kurang?, karangan saya bagus loh pak, saya nggak buka internet sama sekali itu saya dapet dari otak saya sendiri" Elak Nay, bagaimana bisa karangan buatan nya sendiri nilainya kurang, padahal rata - rata teman satu kelasnya malah menyalin Internet.

Girls Wanna Have Some Fun👑Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang