Author : Hanhyori
Genre : -
Type : Short Story
Main cast :
- Kim bum
- Kim so eun
Other cast :
- Jung il woo
- Kim sang joong
- Jinny Kim
- Kim sa ra
- Shim hae ri
- etc
@@@
Lucid dream adalah keadaan di mana seseorang menyadari dirinya sedang bermimpi dan ia bisa mengendalikan apa yang terjadi dalam mimpinya. Lucid Dream ini yang membuat seorang Kim bum memiliki obsesi terhadap wanita manis yang selalu datang setiap memejamkan mata. Wanita itu tahu segalanya tentang dirinya, entah itu keluhan sampai masalah yang membelenggu. Kim so eun yang membantunya keluar dari depresi karena tekanan. Ia merasa hampir gila setiap hari berkutat dengan tenaga dan memeras otak. Orang-orang yang biasa membantu tiba-tiba menghilang dan memberatkan tugasnya. Belum lagi komentar negatif yang sempat ia dengar dari karyawan sampai media yang menyorot. Sebagai salah satu perusahaan besar Korea, Shinhwa pernah dicurigai ikut andil dalam kasus korupsi terkait salah satu pejabat negara yang dengan ngawur memberikan kesaksian palsu. Iya.....wanita itu seakan menjadi angin segar yang mampu menuntunnya menjadi seorang yang berjiwa besar. Tak ada seharipun terlewat untuk memberikan motivasi padanya.
" Tidak mungkin "
" Silahkan duduk, agasshi!," Il woo.
So eun menurut.
" Apakah Nona ini adalah sekretaris Anda, Tuan?," Il woo ramah.
" Bukan. Dia karyawan biasa pengganti sekretarisku yang sakit," Seo yul.
So eun tersenyum kecut dan mulai membuka buku kecil yang ia bawa berisi jadwal Direktur Seo yul, sedangkan Kim bum berusaha menenangkan diri dan kembali bersikap profesional.
" Apakah Tuan Kim baik-baik saja?," Direktur Jang.
" Ne, gwaenchana. Kita langsung saja," Kim bum.
Kim bum berusaha menyingkirkan masalah Kim so eun. Rapat terus berlangsung dan So eun tak berani bicara sedikit pun, tapi Seo yul selalu berkata sedikit kasar padanya hingga dirinya merasa malu. Padahal wanita cantik itu tidak melakukan apapun, hanya memberitahu beberapa jadwal yang bentrok saja. Tentu hal ini membuat Il woo maupun Kim bum menatap mereka, khususnya So eun yang sedari tadi disalahkan oleh atasannya itu. Ingin rasanya cepat pergi dari sana, tapi So eun tetap diam dan berusaha biasa saja.
" Tuan Jang, bisa fokus pada materi kita?," tegur Il woo kepada Seo yul yang sibuk mengomeli wanita di sampingnya
So eun merasa tidak nyaman dan malu. Apakah memberitahu jadwal bentrok itu salah? Entahlah, meski Direktur Jang mengomel, So eun hanya mendengarkan seraya terus menulis apa saja point penting yang sedng dibahas. So eun bisa mengendalikan itu, dia termasuk orang cermat terhadap tugasnya. Biarkan Seo yul mengomel, masuk telinga kiri keluar telinga kanan.
" Josonghamnida. Dia memang belum bisa kompeten pada pekerjaan," ucap Seo yul membuat So eun sedikit terkejut.
Kim bum dan Il woo hanya tersenyum, mereka melihat dengan jelas kalau So eun sedari tadi menulis tanpa mendengar atasannya mengomel.
" Sebaiknya Anda fokus pada pembahasan kita!," Kim bum.
So eun menatap Kim bum sebentar. Ada sesuatu yang mengganjal setelah bertemu dengan orang itu. So eun bisa merasakannya. Sialnya, ia tak tahu apa yang terjadi pada dirinya, padahal masih baru pertama kali ia bertemu Tuan Kim tapi wajahnya seperti familiar.