🌻Twenty🌻

2.1K 119 0
                                    

Happy Reading

—————

Luna mempercepat langkahnya, perasaannya semakin tidak enak kala ia mendengar derap langkah yang semakin mendekatinya. Ia berhenti sesaat menoleh ke belakang memastikan siapa yang mengikutinya. Dan ternyata kosong tidak ada siapa - siapa.

"Kelelahan membuatku berhalusinasi sepertinya," Gumam Luna. "Nah ini dia tokonya," lanjutnya.

Saat Luna memasuki toko tempat kerja Alex tidak terlihat tanda - tanda dari sepupunya itu yang ada hanya pria paruh baya yang sedang merapikan barang - barang toko. "Ada yang bisa kubantu Nona? Ada yang ingin anda beli?" Ujar pria paruh baya itu.

"Permisi.. aku mencari Alex bukankah dia bekerja disini?" Tanya Luna.

"Oh.. kau sedang mencari Alex tunggulah sebentar nona dia tadi sedang keluar dibelakang membuang sampah,"

"Baiklah.." Luna berkeliling ditoko ini.

"Apa kau temannya Alex?" Tanya pria tersebut.

"Kebetulan aku adalah sepupunya," ujar Luna tersenyum simpul. Kemudian tak sengaja melihat sebuah foto seorang pria paruh baya tersebut dengan versi mudanya, cukup tampan pikir Luna. Ia menggendong seorang balita laki - laki dipelukannya. Balita itu terasa familiar bagi Luna.

"Ini fotomu bersama anakmu?" Pria itu melihat foto yang dimaksud oleh Luna. "Iya dia anakku tampan bukan?" Sahutnya.

"Iya dia menggemaskan," tak lama kemudian datanglah Alex masuk ke dalam toko.

"Apa kau sudah menunggu lama?" Ucap Alex.

"Sangattt lamaaaa mungkin sudah berabad - abad," sahut Luna mendramatisir. "Dasar berlebihan," cibir Alex, Luna menjulurkan lidahnya mengejek Alex.

"Lihat dia paman, dia seperti yang ku ceritakan kan? Sangat usil dan menyebalkan," ucap Alex membuat Luna memukul lengannya.

"Kau yang menyebalkan, kenapa kau menceritakan yang tidak baik tentangku," Luna mendengus. "Biarkan saja," tukas Alex.

"Luna kenalkan ini paman Ben dia sangat dekat denganku, dia juga yang banyak menolongku disini,"

"Salam kenal paman namaku Luna, terima kasih karna telah menjaga sepupuku yang menyebalkan ini." Ben terkekeh melihat pertengkaran kecil diantara keduanya.

"Semoga kau nyaman berada disini Luna, Alex jika nona ini lapar ada beberapa makanan dipantry."

"Terima kasih paman." Sahut Luna.

"Kau kan sudah disini jika kau ingin membantu tak apa," ujar Alex.

"Tentu aku akan membantu! Apa yang harus kulakukan sekarang?" Sahut Luna. "Bantu aku menata barang souvenir dirak," Alex membawa sekeranjang entah itu miniatur dan kerajinan tangan didekapannya.

Dengan cekatan Luna membantu Alex menata barang dagangannya. "Bagaimana kau bisa mengenal paman Ben? Dia sangat baik sekali kelihatannya." Tanya Luna membuka obrolan.

"Aku mencarinya," ujar Alex santai. "Mencarinya?" Tanya Luna. Mendengar itu seketika Alex gelagapan. "Maksudku semua orang didaerah sini mengatakan kalau paman Ben adalah orang yang baik dari situ aku mencarinya untuk meminta bantuan mencari pekerjaan." Jelas Alex panjang lebar. Luna hanya ber-oh ria dan mengangguk mengerti.

"Barang sudah ditata, ayo kita menonton series saja sekarang aku punya yang terbaru," ajak Alex.
"Ayooo!!!" Jawab Luna.

🌻🌻🌻

Pretty Sunflower (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang