PROLOG

59 15 2
                                    

"Kami sudah berusaha semampu kami Pak, Buk. tuhan lebih menyayanginya. Putra anda tidak bisa kami selamatkan," ucap seorang dokter dengan berat hati.

Isakan tangis seorang wanita berumur dua puluh delapan tahun itu pecah seketika. Putri bungsunya belum sembuh dari koma dan sekarang ia harus kehilangan putra sulungnya. Seakan tuhan tidak mengizinkan ia menikmati banyak waktu bahagia bersama anak-anaknya.

"Kami dengan berat hati mengatakan ini Pak Dani..." Dokter menghela nafas panjang dan nampak ragu, "kami menyarankan untuk kesembuhan putri anda sebaiknya jantung milik Arya ditransplantasikan kepada Nahza," lanjut Sang Dokter.

Siapa yang menyangka bahwa
ini adalah awal dari ketidakadilan hidupku?
- Eyira Nahza

LINE OF DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang