h e l l o 5

729 31 8
                                    

Jam 21:30 Lesya diantar oleh Brisia begitu juga Nadia yang masih setia ikut didalam Mobil,Hening menyelimuti tidak ada yang berani membuka suara setelah sampai didepan gerbang tinggi menjulang rumah Lesya.

"Bunda pasti marah"lirih Lesya menggigit bibir bawahnya gugup,perasaan nya tak karuan.

"Gimana sya,kan udah izin tadi"panik Brisia kembali melirik rumah mewah didepannya.

"Kenapa sih kalian?"protes Nadia heran ikut melihat rumah mewah dihadapannya,matanya berbinar menatap kagum rumah seperti Istana itu secara langsung.

"Nad lo harus ikut gue masuk"pinta Brisia melirik kearah Nadia yang tengah sibuk menatap takjub rumah milik lesya.

"Apasih Cii?ganggu aja lo"jengah Nadia.

Mereka bertiga turun dari Mobil dengan Lesya berjalan paling depan,disusul Brisia dan Nadia yang ikut mengekori Brisia dibelakang.

Mereka langsung masuk kedalam setelah pintu dibuka oleh Pak Yanto(pengawal pribadi ayah lesya).
Diruang utama semuanya duduk Dengan santai.mulai dari Reno Farasya(ayah lesya), Reyhan Gavino Farasya(kakak lesya) yang sudah pulang dari Prancis dan jangan lupakan Milda Queena (pacar Reyhan)sejak sekolah Smp.

"Assalamualaikum"lirih Lesya pelan menatap gugup keluarganya.kecuali Bundanya yang tidak ada disana,kemana bundanya pergi?batin lesya.

"Waalaikumsalam"jawab spontan semuanya dengan tenang.seolah sudah biasa Lesya pulang larut Malam,padahalkan?

"Ayah gak marah?"tanya Lesya ragu masih berdiri ditempatnya,Brisia dan Nadia juga masih bungkam dibelakangnya dengan kepala tertunduk.

"Enggak"jawab Reno santai.
"Duduk sini Princess ayah pasti capek"lanjutnya menepuk sofa kosong disebelahnya.

"Kenapa gak marah?"tanya Lesya polos melirik sebentar kearah Reyhan yang berusaha menahan tawanya.

"Duduk dulu sini Sya,itu temen kamu juga siapa namanya kenalin ke ayah dong"ucap Reno lagi tersenyum hangat kearah Brisia dan Nadia berdiri.

"Ayah,kak Rey,kak Milda.ini temen lesya namanya Brisia"balas Brisia tersenyum sedikit canggung."kalau ini Nada"sambung Lesya.

"Pancake buatan bunda Raisa selesai"teriak Raisa.membuat semuanya menoleh melihat Raisa yang membawa pancake ukuran jumbo ditangannya.

"Chacaa udah pulang kok gak bilang bunda"ucap Raisa memeluk Lesya dan menciumi kedua pipi Lesya gemas.

"Tante,Om kita berdua pamit pulang dulu udah malem soalnya"ucap Brisia tersenyum ramah.

Raisa menatap lembut kedua teman Lesya bergantian"Loh kalian berdua kenapa gak nginep aja"Saran Raisa yang diangguki semangat Lesya.

"Nginep aja gakpapa"sahut Reno

"Enggak om kita pulang aja"elak Nadia disetujui brisia,mereka berdua berpamitan dan langsung pulang karena hari mulai larut.

"Ayah kenapa gak marah tadi?"tanya Lesya lugu dengan mulutnya yang sibuk mengunyah pancake buatan bundanya.

"Kenapa hayohh?" tanya Reyhan mencubit hidung Lesya gemas.posisi duduk lesya ditengah²,dengan Reno di samping kiri dan Reyhan disamping kanan.

Lesya hanya menatap Reyhan kesal.
"Lesya nanya Ayah bukan kak Rey"ucap lesya mengerucutkan bibirnya,membuat semuanya terkekeh gemas melihat tingkah Lesya.

"Secret sayang"Reno mencubit kedua pipi Lesya yang mengembung karena penuh dengan Pancake dimulutnya.

"Terserah deh"pasrah Lesya kembali sibuk mengunyah.dan dirinya ingat sesuatu yang penting!hampir saja dia melupakannya.

"Kak Rey,es krim sama coklat pesenan Lesya mana?kalau sampe lupa,kak Rey harus balik lagi ke prancis"cerocos Lesya sekali tarikan nafas.

"Aduh kak Rey lupa"lirih Reyhan menepuk keningnya sendiri."kalau Gak percaya tanya ke kak Milda"lanjutnya.

"Kak Milda?"tanya lesya menatap Milda dengan matanya yang berkaca-kaca berharap yang dikatakan Reyhan itu bohong.

Milda pun gemas sendiri dengan adik iparnya itu, mungkin sebentar lagi gadis remaja itu akan menangis.dia tidak tega melihatnya"

"Mmm Sya,pesenan kamu ada dikulkas tadi kakak taro disana"jelas Milda.

"kamu mah gak bisa diajak kerja sama"ucap Reyhan menatap kesal kekasihnya yang dibalas dengan kedipan Mata oleh Milda.

Raisa dan Reno hanya terkekeh melihat kehangatan keluarga kecilnya.

"Kak Rey selalu bohong"kesal Lesya beranjak bangun dari duduknya namun ditahan oleh Reno.
"Mau kemana?"

"Mau ambil es krim"jawab Lesya polos.

"Nanti aja,sekarang waktunya tidur udah malem.kamu juga besok harus sekolah"tegas Reno.Lesya hanya mengangguk patuh kalau ayahnya yang nyuruh dia tidak bisa berbuat apapun.

***

Dilain tempat, Arka sibuk berkutat dengan laptop dipangkuannya,buku-buku berantakan memenuhi kasurnya.sekarang dia harus fokus belajar untuk menghadapi UN sekitar dua bulan lagi.

"Ah damn!nilai gue harus bagus supaya gak ngecewain papi"teriak Arka frustasi mengacak rambutnya kasar.

"istirahat dulu lahh!papi mau nilai kamu bagus tapi gak bikin kamu sakit"ucap Fandi menepuk bahu Arka dan duduk disebelahnya.

"Tapi Arka harus bisa buktiin ke papi"lirih Arka menatap sayu Fandi,Arka sudah  seminggu terus begadang.karena tau sendiri lah Arka disekolah nya sering bolos,dia harus mengejar semua materi yang ketinggalan itu.

"Tapi kamu juga harus jaga kesehatan,papi gak mau penerus perusahaan papi penyakitan"Ucap Fandi menatap bangga anak semata wayangnya,Fandi tahu Arka disekolah suka bolos tapi dia yakin anaknya itu sudah dewasa dan bisa bertanggung jawab.

-Suka bolos dan nakal itu juga turunan dari papi nya kok mwheee..

"Arka makin semangat buat buktiin ke papi kalau Arka bisa"antusias Arka tersenyum penuh arti.

Fandi merentangkan kedua tangannya untuk memeluk Putra semata wayangnya itu,dan langsung disambut pelukan hangat oleh Arka.

"Makasih ya,papi selalu support Arka"

"Papi mau Arka jadi anak yang hebat"tegas Fandi mengelus punggung Arka.karena jarang sekali mereka bisa akur seperti Malam ini,biasa nya mereka selalu bertengkar sibuk mempermasalahkan Antara yang menang dan kalah saat bermain game.

"Duhh sosweet banget si!kok mami gak diajak"cibir Riana kesal.membuat kedua cowok didepannya melepaskan pelukannya dan bersikap seperti biasa.

"Mami jangan cemberut gitu dong,papi jadi pengen bikin adik buat Arka ahh"rayu Fandi menarik Riana kepangkuannya.

"Aaaa papi,mami kan jadi Malu"ucap Riana menyembunyikan wajahnya diceruk leher suaminya.

"Ekhemm"dehem Arka sengaja,melirik kedua orang tuanya yang bermesraan didepannya membuat Arka bergidik ngeri.

"Apasih Ka,ganggu orang lagi enak aja"sahut Fandi membelai rambut panjang istrinya.

"Ini kamar Arka pi,kalau mau enak dikamar papi sana"kesal Arka menghembuskan nafas kasar.

"Yuk sayang kita bikin dede buat Arka"ajak Fandi yang diangguki oleh Riana malu-malu.fandi menggendong istrinya keluar dari kamar Arka.

"Astaga Inget umur MAMI,PAPI"teriak Arka frustasi melempar bantal didekatnya ke arah pintu yang tidak ditutup oleh papinya.

"YEE SIRIK BILANG!MAKANYA CEPET NIKAH BIAR TAHU RASANYA"Teriak Fandi diikuti tawa nya yang puas berhasil meledek anaknya.

"Astagfirullah,sabar Arka"Arka mengelus dadanya pelan,melirik jam didinding kamarnya menunjukan pukul sebelas malam.
Arka memutuskan untuk langsung tidur setelah membereskan buku yang berantakan di kasurnya.biarkan kedua orang tuanya bahagia Malam ini...

Update lagi!!
Jangan lupa vote dan komennya🤗
Don't forget😚

Next yaaa...

Arka LesyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang