Pria yang kejam,
Gadis yang lugu.
Ditambah hubungan mereka ditentang keras oleh orang tua sang gadis.
Apakah mereka bisa menyatu?
🍭~🍭~🍭~🍭
#12 IN LUGU ( 6 JULY 2019 )
#7 IN OVERPROTEKTIF (7 JULY 2019)
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat ini, Alexis sedang berada diperpustakaan. Ia baru saja disuruh oleh salah satu guru untuk mengantarkan buku cetak dan sekarang lagi memasang sepatu nya yang ia lepas saat masuk perpustakaan tadi.
"Huh, nanti Al mau minta mama beli kan sepatu baru deh, yang gak ada talinya. Rempong banget kalo lepas-lepas gini, bikin lama aja," celotehnya.
Terdengar dari kejauhan, ada suara orang berlari dan saat sudah dekat perpustakaan ternyata itu Claudia. Ia terlihat ngos-ngosan dan mengatur napasnya.
"Aduh gila capek banget gue lari-lari dari ruang kepsek kesini," keluh Claudia.
"Ya lagian ngapain coba Clo harus lari-lari segala, emang ada apa sih?" tanya Alexis.
"Ck, jadi tadi tuh gue liat ada orang yang pake baju jaz gitu, sekitar ada 5 orang kali yah. Nah gue liat di depan kantor kepala sekolah. Dan lo tau apa yang gue denger? Yaa gue sih gak terlalu denger apa yang mereka omongin, tapi yang paling jelas gue denger mereka tuh kayak ada sebut-sebut nama lo, sumpah. Dan disitu gue berusaha buat denger lagi dong, tapi gak berhasil karena salah satu dari mereka ada yang ngeliat gue. Nah makanya gue langsung lari-lari kesini," jelas Claudia panjang lebar.
"Masa sih? Mungkin Clo salah denger kali,"
Claudia pun menatap Al malas, "Ya elah Al, pendengaran gue masih bagus kali. Gak budeg gue tuh,"
"Emm yaudah gak usah dipikirin deh. Mungkin aja itu bodyguard papa Al, kan? Lagian Al juga gak merasa ada buat salah," acuh Alexis.
"Iya juga sih, yaudah deh. Yuk ke kelas, ntar lagi bel bunyi nih," ajak Claudia.
🔔🔔🔔
Bel surga para siswa pun sudah dibunyikan. Semua siswa berhamburan keluar dari kelas masing-masing, tinggal lah Alexis dan teman-temannya yang sedang membersihkan kelas karena mereka bertiga kedapatan piket bersama.
"Buset dah orang-orang ini gak bisa apa yah kalo buang sampah tuh di tempat sampah. Kenapa harus dibawah meja sih, pemalas banget," oceh Riana tiada henti.
"Halah, lo juga sering gitu kok kalo gak piket. Bilangin orang aja, ngaca dong nyet," kesal Claudia.
"Dih sok tau lo, fitnah lebih kejam dari pada pembunuhan,"
"Fitnih libih kijim diri pidi pimbinihin." nyinyir Claudia.
"Ish kalian bising banget deh, coba sehari aja jangan berantem gitu. Kan tenang jadinya," lerai Al sambil mengerucutkan bibirnya.
