chapter 8

14 9 0
                                    

~"Loh itu seperti api jangan kan buat gue peluk nyentuh aja gue idah merasakan sakit yang mendalam"~
~Rasyifa anginla~




Angin POV

Pagi yang cerah siul siul kicau burung sinar matahari terpapang langsung ke arah jendela, tap tap suara langkah kaki sesorang keluar dari kamar mandi siapa lagi jika bukan angin yang telah siap berangkat sekolah,dan menemui si kekasi yang selama ini telah dia perjuangkan mati matian.

(Tapi nggak sampai mati juga )

Angin bergegas ke sekolah ketika sampai di sekolah dia mendengar percakapan murid di sekolah jika ada murid baru

"Eh kata nya ada murid baru ya"
"Iy karanya cantik"

Angin semangkin penasaran dengan murid baru itu

Kelas

"Pagi semua"sapa angin
"Pagi gin"jawab mereka serempak
"Kin,fi kalian udah tau kalau ada murid baru"tanya ngin menghampiri kedua sahabatnya
"Udah"kata kinanti
"Oh"balas angin ber oh riang

Tidak lama seorang 3 laki laki memasuki kelas

"Pagi arka"sapa angin
"Pagi"jawab arka lalu berlalu begitu saja
"Arka udah sarapan"
"Udah"

Teeeeeeeeeeee
(Sura bel masuk)

"Selamat pagi anak anak"sapa buk rindu
"Pagi buk"jawab mereka serempak
"Ibu bawak murid baru"
"Nina sini masuk"

Nina pun berjalan memasuki kelas dengan angkuh nya,satu kelas berbisik membicarakan Nina

"Gila cantik banget"
"Cantik sih tapi sayang songong"
"Beh bodinya"
"Sok cantik banget sih
"Bidadari nyasar jir"

Masi banyak pujian dan cibiran dari anak anak lain

"Nina kenalin diri kamu"
"Nama gue nina,gue pindahan dari Belanda"ucap Nina meperkenal kan diri dengan gaya sombong nya
"Nina kamu duduk di tempat yang kosong"

Nina tak mejawab melainkan langsung berjalan ke belakang tempat duduk arka

"Ya sudah ibu tinggal dulunya"
"Siap buk"

Arka POV

"Jadi beneran loh pindah sini"ucap arka memutar posisi duduk nya Sabil menghadap ke belakang
"Iya dong"bales Nina "kan gue nggak mau lagi pisah sama loh"lanjutnya sambil memegang tangan arka dan tersenyum
"Dih ganjen banget sih sama pacar orang"ucap angin sinis
"Emang sapa pacarnya"tanya Nina "kan pecarnya gue"lanjutnya
"Yang ada gue pcarnya"balas angin tak mau kalah
"Hello mana mau arka sama loh"katanya Nina mengihina angin
"Ada nya loh kali yang PHO"kata angin menekan kata kata pho

"Apa an sih loh gin"kata arka "loh tuh bukan sapa sapa gue" lanjut arka
"Loh denger tuh"kata nina sambil mendorong bahu angin
"Tapi kemari loh nembak gue ka"kata angin heran dan kecewa
"Iya dan gue mau kita PUTUS" ucap araka Sabil menekan kata putus

"Tapi ka bu-
"Itu semua cuman tantangan" ucap nya menyelam perkatan angin
"Kalau bahkan tantangan aja nggak akan mau"lanjut arka

Angin terkejut dengan ucapan arka kemarin mengucapkan cinta dan sekarang memutuskan dengan alasan cuman tentang. Angin lalu keluar kelas miniku roftoop sambil menangis tak percaya.

"Kenapa ka loh sejahat itu sama gue,apa salah gue ka"ucap angin sambil menangis
"Gue benci sama diri gue sendiri,kenapa gue cinta sama orang yang selalu yakitin gue kenapa,dan bodoh nya lagi gue gak pernah sedikit pun benci dengan loh ka"

"Loh itu seperti api jangan kan buat gue peluk nyentuh aja gue idah merasakan sakit yang mendalam"kata angin "dan sekarang gue udah nyentu api itu dan itu sakit"lajut angin dan menangis semakin menjadi

Angin terduduk di rerumputan roftoop dia takbpeduli lagi dengan pakaian nya.angin benar benar merasa kecewa dengan arka,sebegitu teganya arka kepada angin






TBC

Jangan lupa tinggalin jejak ya kak berupa komen+vote 😉😉

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taste Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang