5 | perhatian sang papa

35 4 3
                                    

Dipertemuan tadi Gilang meminta nomor Felisa, dan Felisa pun memberinya. Sesampainya Gilang dirumah, Ia pun menyalakan hp miliknya.

+62...8212
Gue Gilang. Lo udah dirumah? Maaf gak nganterin, tadi gue gak bawa motor.

Aku udah dirumah, gapapa kok.

"Oh ternyata namanya Gilang. Tapi kok dia gak pernah nanyain nama aku ya? Ah gak penting kenapa aku jadi mikirin dia." Ucap Felisa ngomong sendiri.

Notif hp Felisa berbunyi, ia segera melihat notif tersebut. Setelah membukanya, ia merasa sedikit kecewa, ia kira chat itu dari Gilang, ternyata grupnya.

Grup (4)

Keysa
Gue bosen nih dirumah mulu, depan buku terus bisa gila gue.

Aron
Lebay.

Ahahaha

Keysa
Diem lo. Eh mana nih Miya kok tumben gak muncul?

Miya
Lagi sibuk bantuin nyokap gue bikin kue nih ribet.

Aron
Bawain ya besok.

Felisa pun tersenyum membaca chat teman-temannya itu. Lalu Felisa mulai memejamkan matanya karena besok harus bangun pagi seperti biasanya.
•••

Pagi ini diawali dengan hari yang ceria hingga Felisa mendengar percakapan Papanya dengan Felita. Mukanya yang biasa aja sekarang tampak iri melihat Felita.

"Papa sayang, laptop aku udah ketinggalan jaman. Boleh gak aku ganti yang baru?" Bujuk Felita.

"Kan masih bisa dipake sayang." Balas papanya.

"Tapi teman-teman aku pakai laptop jaman now semua pa." Ucap Felita memelas.

"Yauda nanti papa beliin, apasih yang ngga buat kamu sayang." Balas papanya.

"Kapan ya aku digituin sama papa?" Gumam Felisa dalam hati.

"Woi ayo nanti gue telat." Teriak Felita pada kembarannya.

"Iya kak sebentar." Jawab Felisa.

Biasanya memang yang diantar ke sekolah duluan adalah Felisa karena sejalan dari rumah. Sesampainya Felisa disekolah, dia pun masuk kedalam kelas.

"Kenapa muka lo sedih gitu Lis?" Tanya Aron yang sudah datang lebih awal dibanding Felisa.

"Gakpapa kok." Jawab Felisa.

"Gara-gara nenek sihir itu lagi ya?" Tanya Aron. 'Nenek Sihir' adalah panggilan geng Felisa pada kembarannya.

"Felita Ron namanya. Bukan kok, gue ngantuk aja bangun kepagian tadi." Jawab Felisa menutupi kesedihannya.

•••

Berbeda dengan muka Felita yang senang dan semangat karena akan dibelikan laptop baru oleh papanya. Felita pun masuk dan duduk dikelasnya.

"Hai! Tumben lo pagi ke sekolah." Kata Felisa pada Gilang.

"Iya. Nih tadi nyokap masak nasi goreng." Gilang memberi kotak makan itu pada cewe disebelahnya.

"Buat gue? Makasih!!" Kata Felita. Memang hari ini tuh hari yang sangat menyenangkan, pikirnya. Ia pun membuka kotak makan itu dan menyuapi nasi goreng kedalam mulutnya.
Setelah satu suapan pun Felita langsung minum karena kepedasan. Mukanya pun memerah.

"Kenapa?" Tanya Gilang padanya.

"Pedas, gue gak bisa makan pedas tau." Ucap Felita.

Gilang pun seketika kaget. Bukannya kemarin cewe itu memesan nasi goreng pedas saat makan bersamanya. Mengapa hari ini tiba-tiba berubah dan tidak suka pedas? Gilang pun bertanya-tanya dalam hati.

"Sorry gak gue abisin, gue gak kuat." Kata Felita dengan muka merahnya.

Lalu Felita pun pergi ke kantin untuk membeli minuman dingin agar meredahkan pedas dimulutnya.

DIFFERENT TWINS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang